Istiqomah itu Berat yang Ringan itu Istirahat

Istiqomah Itu Berat yang Ringan Itu Istirahat

Istiqomah Itu Berat yang Ringan itu Istirahat. Melakukan sesuatu secara konsisten atau terus menerus bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan. Di awal pasti sangat berat terutama waktu pertama kali. Ada godaan setan yang begitu luar biasa yang menghantui dengan rasa malas dan menunda-nunda. Allah sangat mengetahui tabiat alami manusia yang punya rasa malas dan suka menunda. Sebagai bukti betapa sayangnya Allah dengan kita, untuk amal ibadah yang sedikit saja tapi dilakukan secara istiqomah Allah begitu mencintainya. Misalnya baca Alquran setelah sholat subuh dan maghrib, 15 menit saja setiap hari. Ternyata dianjurkan sekali untuk melakukan amalan tersebut. Tapi apa yang terjadi? Rasa malas akan mendatangi. Nah, harus cari motivasi yang buat kamu bisa merubah hal tersebut.  Baca Juga: Pentingnya Digitalisasi bagi Pesantren Sudah tahu belum, ternyata membaca Alquran itu dapat memberikan syafaat ke kita ketika nanti di hari penghisaban. Bacaan kita akan membantu kita untuk bisa masuk surga-Nya.  Jika sudah menemukan motivasinya, langkah selanjutnya adalah “Memulai ” dan itu jadi langkah terberatnya. Tapi, kalau kita sudah melewati langkah terberatnya, selanjutnya tinggal memaksakan diri untuk disiplin. Di awal pasti ada rasa terburu-buru mengerjakan yang lain atau terkantuk-kantuk pasti mendera tapi yakinlah setelah perjuangan selama 21 hari, Anda akan merasakan hasilnya. Begitu mencintai membaca Alquran. Kenapa harus dilakukan selama 21 hari? Sebuah pembiasaan itu hanya butuh waktu 21 hari. Ketika sudah berhasil melewati masa itu kamu akan merasa menyesal jika tidak bisa membaca Alquran seharian. Anda bisa mencoba cara ini untuk amalan ibadah yang lain. Tetap semangat ya, ingat Allah paling mencintai amalan yang terus menerus walaupun sedikit. Bukan berarti kita hanya fokus melakukan amalan ibadah yang itu-itu saja, tapi wujud betapa Allah mencintai kita dengan kelemahan kita yang seringnya punya rasa malas dan suka menunda. Ingat, ketika Allah sudah cinta maka keberkahan dunia akhirat akan didapat dengan balasan yang berlipat, surga-Nya Ingin Mencoba Aplikasi Keuangan Pesantren? Coba demo GRATIS di demo.epesantren.co.id

Pesantren Salafi VS Pesantren Modern

Pesantren Salafi VS Pesantren Modern

Secara lebih jauh mengenal tentang kehidupan pesantren. Tentu menjadi tonggak pendidikan yang diharapkan banyak memberikan lulusan terbaik. Dimana bukan hanya pandai dalam akal tapi juga berbudi pekerti. Oleh sebab itu dalam memilih pesantren atau lembaga pendidikan manapun tidak boleh sembarangan. Orang tua harus selektif, apalagi terkait dengan perkembangan teknologi sekarang ini. Bukankah penting kiranya memilih pesantren yang tidak hanya memfasilitasi dengan ilmu agama namun juga terbuka menerima teknologi. Beberapa model pendidikan dalam pesantren setidaknya ada dua yaitu salafi dan modern. •Pesantren salafi Pondok pesantren dengan model pembelajaran biasanya lebih menekankan pada pembelajaran khas kurikulum pesantren. Selain itu model yang satu ini tidak menggabungkan dengan kurikulum pemerintah. Sehingga santri yang ada di pondok salafi biasanya harus mencari sekolah lain untuk menempuh jalur pendidikan formal. •Pesantren modern Pesantren modern mengkorelasikan antara kurikulum pesantren dengan jalur pendidikan formal. Oleh sebab itu, pondok pesantren modern memiliki lembaga formal sendiri tanpa harus mencari lembaga lainnya. —————————————————– ❓Info Lainnya : – Website : www.ePesantren.co.id – IG FP YT : @ePesantren #ePesantren, #IndowebGroup, #AplikasiPondokPesantren, #SoftwarePondokPesantren, #Pondok, #Pesantren, #PondokPesantren, #PesantrenStory, #Pesantrenku, #Ponpes, #AyoMondok, #Santri, #Santrikeren, #SantriIndonesia, #Santrihits, #Santriwati, #AlaSantri, #Islam, #Muslim, #NU, #NahdlatulUlama, #Muhammadiyah, #Ulama, #Ustadz, #Dakwah, #Ngaji, #Alquran, #Aswaja, #Sholawat, #Hijrah

Zaid bin Tsabit Penulis Wahyu dan Surat Rasulullah

Zaid bin Tsabit Penulis Wahyu dan Surat Rasulullah

Zaid bin Tsabit: Penulis Wahyu dan Surat Rasulullah Zaid terkenal sebagai anak Madinah yang memiliki sifat pemberani dan bersemangat. Saat Perang Uhud terjadi, Zaid dan teman-temannya menemui Rasulullah agar diikutkan dalam peperangan. Akan tetapi, Rasulullah menolaknya karena umur mereka yang masih kecil. Zaid kecil yang pemberani dan bersemangat tumbuh menjadi pria cerdas. Karena kecerdasannya, Rasulullah meminta Zaid untuk mempelajari bahasa Yahudi dan bahasa Syria. Perintah tersebut disanggupi oleh Zaid, hingga ia mahir dan fasih secara lisan maupun tulisan dalam waktu singkat. Sejak saat itulah Zaid berperan sebagai penerjemah dan menulis surat balasan untuk Rasulullah ketika beliau hendak mengirim surat atau menerima surat dari para Kaisar. Berkat kecerdasan dan keterampilan yang dimiliki Zaid, ia dipercaya Rasulullah untuk mengemban tugas yang lebih berat sebagai penulis wahyu. Zaid bin Tsabit pun dikenal sebagai juru tulis Al-Qur’an di masa Rasulullah. Temukan konten dan info menarik lainnya di ePesantren.co.id 😊 Ingin Mencoba Sistem Administrasi Pesantren? Coba demo GRATIS di demo.epesantren.co.id

Jangan Anggap Remeh Penyakit Pusing

Jangan Anggap Remeh Penyakit Pusing

Biasanya saat kita sholat kita lupa atau bingung sudah rakaat keberapa karena sulit berkonsentrasi dan tidak menikmatinya. Beberapa orang bahkan solat dengan terburu-buru, berharap dapat segera menyelesaikannya. Hal ini kerap terjadi apalagi disaat kita menjalankan sholat sendiri di rumah, Khusyuk serasa sangat sulit dilakukan, entah terpikirkan masalah pribadi, masalah percintaan maupun kerjaan yang menumpuk . Mungkin karena kita belum faham bacaan, makna, hikmah, keutamaan, syarat dan rukun sholat. ujung-ujung nya jadi “sukaaro” salat mabuk alias salat tanpa rasa, tanpa pemahaman, tanpa penghayatan, tanpa keyakinan, kosong, hampa, macam robot gedek. . Tapi tau nggak jika kita sudah berusaha khusyuk tapi tetap saja sulit, berbahagialah. Itu artinya setan sedang mengganggu kita. sama halnya Seorang pencuri hanya akan memasuki rumah yang berisi barang berharga. Dengan kata lain ada sisi positif dari kita yang mungkin belum kita sadari Nah agar kita bisa lebih khusyuk alangkah baiknya kita tinggalkan sejenak masalah dunia, seperti halnya tugas menumpuk, agar tugas tidak menumpuk para pejuang administrasi bisa menggunakan aplikasi pendukung seperti aplikasi ePesantren yang fokus membantu administrasi keuangan di pesantren dengan sengmua fitur yang tersedia. Info Selengkapnya : – Instagram : Instagram.com/ePesantren – Fanpage : Facebook.com/ePesantren – Website : ePesantren.co.id Bisa daftar dan coba demonya di demo.epesantren.co.id #ePesantren#IndowebGroup#AplikasiPondokPesantren#SoftwarePondokPesantren#pesantrenstory#pesantrenproperty#pesantrenkilat#pesantrenku#pesantrendaqu#pesantrennurulhakimtembung#pesantrennurulhakim#PesantrenKilat3Hari#pesantrenindonesia#pesantrencahaya#pesantrenpersatuanislam#pesantrenpersis#PesantrenGratis#pesantrenramadhan#pesantrenkukeren#santri#santriwati#santrikeren#santriIndonesia#santrihits#santrigaul#santrikece

Pesantren Solusi Terbaik Pendidikan di Era pandemi

Covid-19 telah “memaksa” orang untuk tak lagi bisa berjabat tangan, apalagi mencium tangan mereka yang dituakan. Senyum tak bisa diperlihatkan, sebab wajah sebagian ditutupi masker. Sapa pun tak bisa bebas lagi. Mulut terkunci, hangat pelukan tak ada lagi. Jaga jarak, jaga diri dari bersentuhan secara fisik. Tak nampak lagi komunikasi harmonis antara orang tua dan anak. Yang ada pada sebagian besar dari mereka adalah perasaan sebal karena beban mengajar seolah ditumpukan pada orang tua. Pikiran dan kesibukan terpecah antara mencari uang dan memikirkan pelajaran. “Sewot” kini menjadi semacam kebiasaan baru. Orangtua sewot karena juga harus mengurus pelajaran anak, sementara sang anak sewot pula karena beban tugas yang makin deras diberikan guru-gurunya. Hal-hal di atas adalah contoh ekses negatif yang ditimbulkan pembelajaran online di rumah. Itulah sebabnya model pendidikan terkonsentrasi di sebuah tempat dengan tatap muka menjadi sebuah alternatif pilihan terbaik. Pola pendidikan berbasis pesantren dengan asrama (boarding school) menjadi solusi terbaik pendidikan pada masa pandemi ini. Aturan ketat bahwa penghuni lembaga tidak boleh keluar menjadi acuan yang direkomendasikan. Tentu saja orangtua harus pandai memilih lembaga yang akan dimasuki anaknya. Harus yang benar-benar save (aman), baik dari sisi kesehatan maupun lingkungan belajar. Lembaga yang memberikan rasa aman dan nyaman untuk peserta didik maupun orangtua. . Source Hidayatullah.com . Pengen jadi pesantren yang cocok dengan pilihan orang tua. Menjadi lebih maju adalah kuncinya. Salah satunya dengan mengonlinekan segala sistem administrasi salah satunya menggunakan aplikasi ePeaantren, guna transparansi antara orang tua dan lembaga. . Mau info lebih lanjut mengenai ePesantren bisa lihat di epesantren.co.id atau daftar dan coba demonya di demo.epesantren.co.id . . .#ePesantren#IndowebGroup#AplikasiPondokPesantren#SoftwarePondokPesantren#Pondok#Pesantren#PondokPesantren#PesantrenStory#Pesantrenku#Ponpes#AyoMondok#Santri#Santrikeren#SantriIndonesia#Santrihits#Santriwati#AlaSantri#Islam#Muslim#NahdlatulUlama#Muhammadiyah#Ulama#Ustadz#Dakwah#kitabisa#hijrah#covid