Sering Ikut Kajian Tapi Susah Nerapin Ilmunya? Hindari Perkara Ini

Sering Ikut Kajian Tapi Susah Nerapin Ilmunya Hindari Perkara Ini

Banyak sekali sekarang para pemuda-pemudi yang mengikuti kajian. Masih ada banyak orang yang mau menyisihkan waktu luang mereka untuk mengikuti kajian. Tak seperti dulu, dimana kajian nya hanya berisi itu-itu saja sehingga para pendengar juga merasa bosan. Zaman sekarang kajian sudah di upgrade dengan konten-konten yang lebih modern namun tidak menyimpang dari tujuan utamanya, sebagai penyalur agama islam. Namun ada juga, sebagai pendengar kajian tersebut, kita tau apa maksudnya dan apa maknanya namun kita tidak bisa menerapkannya di kehidupan nyata atau real life. Karena entah kenapa hal tersebut sangat sulit untuk diterapkan ilmunya, padahal sebenarnya hal tersebut bisa dikatakan mudah diterapkan. Beberapa hal yang menjadikan kita susah menerapkanya, maka dari itu hendaklah kita hindari perkara-perkara yang menghambatnya. Berikut perkara-perkara yang harus dihindari agar kita bisa lebih mudah menerapkan ilmu dalam kajian. Terkadang kita sebenarnya mampu menerapkan ilmu dalam kajian tersebut, namun karena kita malas menjadikan kita tidak jadi melakukannya. Sikap inilah yang menghalangi kita, oleh karena itu, hentikan sikap malas itu. Bisa saja kalian susah menerapkan ilmu atau isi kajian tersebut, karena kalian tidak menganggap serius isi kajian tersebut. Pada dasarnya suatu ilmu itu harus dianggap serius, supaya ilmu tersebut jadi berkah. Dan sebaliknya jika ilmu tersebut dianggap remeh, maka akan sulit untuk menerapkanya. Bisa saja ilmu yang kalian dengar tersebut menjadi ilmu yang tidak berkah, karena kalian tidak mengamalkannya Mungkin saja ilmu itu sulit diterapkan karena kalian pada waktu itu sibuk mengobrol dengan teman kalian, sehingga kalian tidak bisa mendengarkan isi kajian tersebut dengan baik. Bisa saja karena kalian terpaksa mendatangi kajian tersebut, tanpa adanya niat nyata ikhlas dalam datang untuk mendapatkan ilmu membuat kalian sulit menerapkan ilmu tersebut.    Hal-hal diatas adalah beberapa perkara yang kemungkinan besar membuat kalian susah atau sulit untuk mengamalkan isi dari kajian-kajian yang pernah kalian datangi. Semoga setelah membaca ini kalian dapat dengan mudah mengamalkan isi kajian tersebut. Ingin Mencoba Sistem Administrasi Pesantren? Coba demo GRATIS di demo.epesantren.co.id

Ir Sholah Pendiri Univ Pertama di Tahfana

Ir Sholah Pendiri Univ Pertama di Tahfana

Ir Sholah Althiyah adalah seorang pemuda dari kota kecil yang bernama Tafahna Al Asyrof. Namun atas perjuangan seseorang bernama Sholah Athiyah kota ini menjadi salah satu kota terkenal di Mesir.  Beliau belajar di salah satu universitas di Mesir jurusan pertanian. dia dan sembilan rekannya sepakat untuk memulai bisnis unggas dan perkebunan.Mereka mengumpulkan uang sebagai modal masing-masing dengan menjual apapun yang mereka miliki. Termasuk uang hasil penjualan perhiasan istri istri. Dan akhirnya uang sedikit demi sedikit berhasil mereka kumpulkan. Kemudian mereka berpikir, bagaimana jika ada tambahan partner untuk memperkuat bisnis mereka. Yaitu pasangan 10. Jadi mereka mencari ‘mitra kesepuluh’. Tapi siapa pasangan ke-10? Kemudian Ir. Sholah Athiyah mengusulkan satu nama sebagai pasangan kesepuluhnya, yaitu Allah SWT. Dan Allah akan menerima 10% dari keuntungan bisnis mereka. Dengan perjanjian Allah yang akan memberikan perlindungan, pemeliharaan & perawatan dari segala wabah penyakit. Baca Juga: Keuangan Pesantren Digital Permudah Tugas Bendahara Pesantren Kemudian dibuatlah surat perjanjian dibawah Notaris lengkap dengan segala klausulnya. Termasuk mengikutsertakan Allah sebagai sekutu kesepuluhnya. Tak disangka di tahun pertama usahanya langsung melejit. Kemudian mereka sepakat lagi untuk meningkatkan persentase keuntungan kepada mitra kesepuluh sebesar 20% pada tahun berikutnya. Hingga akhirnya pada tahun berikutnya menembus hingga 50%. Selanjutnya, Ir Sholah Athiyah dan kawan-kawan mengajukan izin mendirikan universitas di kota ini. Namun, ditolak dengan alasan tidak adanya sarana prasarana pendukung bagi para siswa. Akhirnya, mereka mengusulkan pembangunan universitas lengkap dengan jalur kereta api, kereta api dan stasiun dengan biaya sendiri. Dan ini akhirnya disetujui.Akhirnya, untuk pertama kalinya, universitas pertama di kota kecil ini didirikan. Selanjutnya didirikan universitas-universitas berikut ditambah asrama untuk mahasiswi yang berjumlah lebih dari seribu kamar. Kemudian Baitul Maal kedua dibangun dan alhasil kemiskinan di kota ini hilang. Setiap panen, seluruh kota diberikan sayuran gratis. Dan juga diadakan pelatihan bagi pemuda pengangguran untuk menjadi petani tangguh. Dan bisa mendapatkan hasil yang diekspor ke negara tetangga.Dan pada puncaknya, Ir Sholah menyerahkan 100% keuntungan usahanya kepada Allah SWT sebagai partner ke-10. Dan dia berubah menjadi “karyawan” untuk pasangannya yang ke-10. Dan dia juga mau menerima gajinya dengan syarat Tuhannya, sehingga dia diberi keyakinan bahwa dia hanya membutuhkan dan meminta kepada-Nya saja. Di akhir hidupnya ia dibaringkan oleh jutaan orang Mesir. Sumber: sibernas.com Ingin Mencoba Aplikasi Keuangan Pesantren? Coba demo GRATIS di demo.epesantren.co.id

Fikih Milenial Adab Bermedia Sosial

Fikih Milenial Adab Bermedia Sosial

Fikih Milenial : Adab Bermedia Sosial 1. Tidak menyaksikan konten dan video yang tidak sesuai dengan syariah, seperti video asusila, apalagi menyebarluaskannya. Sebagaimana hadis Rasulullah SAW, “Mata itu berzina, hati juga berzina. Zina mata adalah dengan melihat (yang diharamkan), zina hati adalah dengan membayangkan (pemicu syahwat yang terlarang)….” (HR Ahmad). 2. Tidak melalaikan pengguna akan kewajiban atau aktivitas yang lebih prioritas. Melalaikan aktivitas wajib, misalnya, memanfaatkan hari kerja saat work from home (WFH) dengan mengikuti obrolan dan merespons pertanyaan di grup Whatsapp, hingga melalaikan jam kerja serta tugasnya di rumah. Melalaikan aktivitas yang lebih prioritas itu tidak sesuai dengan tuntunan, seperti berlama-lama chatting hingga menghabiskan waktu produktifnya. 3. Memanfaatkan fitur dan konten yang positif. Seperti, memanfaatkan medsos untuk tabayyun atas berita yang dibutuhkan oleh pribadi atau orang banyak tentang kebenarannya atau ikut membagikan berita-berita yang dibutuhkan oleh masyarakat. Maka, itu bernilai kebaikan. Sebagaimana hadis Rasulullah SAW, “Barang siapa yang menunjukkan kepada sebuah kebaikan maka baginya seperti pahala pelakunya.” (HR Muslim). 4. Informasi dan pernyataan yang dibagikan ke media sosial itu sahih, bermanfaat, tidak menyebabkan fitnah atau permusuhan. 5. Menggunakan kalimat yang santun, jelas, serta sesuai momentum agar pesan bisa diterima dan dipahami sehingga menjadi kebaikan. Cek info mengenai pesantren di www.ePesantren.com . . .#ePesantren#aplikasipesantren#harisosialmedia#harisosmednasional#pesantrenoonline#pesantren#santri#indonesia#santriindonesia#pondokpesantren#pondok#ayomondok#santrinusantara#pendidikan#pesantrenku#cahpondok#tahfidz#pemudahijrah#indonesialebihnyantri#newnormal#lawancorona#pesantrenkukeren#pesantrenyatim#pesantrenmodern#pesantrenkeren#pesantrenmaju#santriindonesia#santrikeren

Belajar Agama di Pondok Pesantren Isabet Academy Amerika Serikat

Belajar Agama di Pondok Pesantren Isabet Academy Amerika Serikat

Isabet Academy adalah tempat belajar agama Islam dengan sistem pondok. Berlokasi di 3810 Bristol Oxford Valley Rd, Levittown, Pennsylvania 19057, Amerika Serikat. Isabet Academy dikelola oleh United America Muslim Assciation (UAMA). Salah satu misi dari UAMA adalah menyediakan pendidikan Islam bagi generasi muda muslim di Amerika. Di Isabet Academy para siswa belajar tentang Al-Qur’an, Fiqih, tata bahasa Arab, akhlak Islam sesuai sunnah, dan pendidikan umum. “Selain Belajar Qur’an, Fiqih, dan tata bahasa Arab. Siswa juga belajar akhlak Islam sesuai sunnah,” Ujar Selman Gundagmus, Kepala Sekolah Isabet Academy. Diringkas dari VOA Indonesia Temukan konten menarik lainnya di epesantren.co.id

Kompetensi Kepemimpinan Digital yang Perlu Dikembangkan oleh Pengajar

Kompetensi Kepemimpinan Digital yang Perlu Dikembangkan Pengajar

Sederhananya, kompetensi kepemimpinan digital dalam dunia pendidikan dipahami sebagai kemampuan guru/pemimpin dalam memanfaatkan teknologi digital untuk mencapai tujuan pengajaran yang lebih baik.  Apalagi di era sekarang ini, akibat pandemi yang berkepanjangan, dunia pendidikan dipaksa untuk bisa menyelenggarakan pengajaran berbasis digital.  Berikut ini 3 kompetensi kepemimpinan yang perlu dikembangkan oleh guru/pemimpin: Seorang guru/pemimpin perlu untuk memahami murid. Tanyakan apa kendala murid saat kegiatan pembelajaran. Dengan mengetahui kendala murid, seorang guru/pemimpin dapat memberikan solusi terbaik. Gunakan inovasi digital yang dapat memudahkan pekerjaan guru/pemimpin, seperti rekap absensi otomatis, penilaian otomatis, ataupun memanfaatkan bahan ajar digital. Baca Juga: Cara Mengaktifkan Fitur Keaslian Tulisan Siswa pada Google Classroom Sekarang ini sudah banyak bermunculan teknologi-teknologi yang dapat digunakan. Pilih teknologi yang bisa digunakan dan memiliki dampak besar bagi murid dan sekolah. Misalnya teknologi AR dan VR yang mulai berkembang. Sudah sejauh mana perkembangan kompetensi kepemimpinan digital Anda? Sumber: “Evolving Digital Leadership” by James Brett (2019) dan dikembangkan oleh Ryan Okta Pratama @ryan.oktapratama. #DigitalLeadership #KepemimpinanDigital #MerdekaBelajar #MerdekaMengajar Ingin Mencoba Software Manajemen Pesantren? Coba demo GRATIS di demo.epesantren.co.id

ePesantren Solusi Keuangan Anti RIbet

ePesantren Solusi Keuangan Anti Ribet

Administrasi kerap sekali menjadi sesuatu yang dianggap paling ribet. Hal tersebut dikarenakan administrasi akan langsung berkaitan dengan keluar masuknya data. Terlebih lagi proses kerja administrasi pesantren dimana mengharuskan adanya pendataan santri-santri dan juga beberapa komponen yang lainnya. Salah satu administrasi yang paling ribet adalah administrasi keuangan. Pada zaman yang serba modern ini, pastinya akan merasa kesulitan jika berbagai hal selalu dilakukan dengan manual. Teknologi yang saat ini berkembang harus dimanfaatkan dengan baik. Sesuai dengan tujuannya yaitu mempermudah pekerjaan manusia. ePesantren hadir sebagai langkah awal dalam proses kerja administrasi keuangan pesantren yang lebih mudah. ePesantren merupakan Solusi Keuangan Anti Ribet 🏫 SEKILAS TENTANG “ePesantren” : “ePesantren” merupakan aplikasi atau sistem informasi online berbasis web untuk membantu mengelola manajemen & administrasi Pesantren dimana saja, kapan saja secara Real Time. Sehingga Pesantren menjadi lebih maju dan profesional. ✅ LAYANAN “ePesantren” : – MANAJEMEN KESANTRIAN – MANAJEMEN KEPEGAWAIAN – MANAJEMEN AKADEMIK – MANAJEMEN KEUANGAN – MANAJEMEN LAPORAN ❇️ MENGAPA MEMILIH “ePESANTREN” ? – Notifikasi WhatsApp Otomatis – Realtime Online – Keuangan Terpusat – Tanpa Install Aplikasi – Keamanan Data Terjamin – Cetak Kartu Santri Otomatis – Cetak ID Card Pegawai – Backup Data Otomatis – Tabungan Santri – Jurnal Keuangan Otomatis – Multi User & Multi Unit – Multi perangkat (Bisa pakai HP, PC & Laptop) – Free Bisa Custom minor (Syarat dan Ketentuan berlaku) – Free Biaya Maintenance – Free Biaya Server – Free Fitur dan Update – Free Layanan TS (Technical Support) Setiap Hari kerja – Fitur Android untuk wali santri . Mau Tahu Info Selengkapnya tentang Solusi Keuangan Anti Ribet? hubungi kami SEKARANG JUGA!!! 📲 Telp/WhatsApp : 0857-0130-3000 Atau coba demonya dulu di 🖥️ Demo.ePesantren.co.id #ePesantren #Indoweb #AplikasiPesantren #AplikasiPondokPesantren #SoftwarePesantren #SistemInformasiPesantren #Pondok #Pesantren #PondokPesantren #PesantrenStory #Pesantrenku #Ponpes #AyoMondok #Santri #Santrikeren #SantriIndonesia #Santriwati #AlaSantri #Islam #Muslim #NU #NahdlatulUlama #Muhammadiyah #Ulama #Ustadz #Dakwah #Ngaji #Alquran

Tips Menjadi Guru Al-Quran yang Profesional di Pesantren

Tips Menjadi Guru Al-Quran yang Profesional di Pesantren

Mengajarkan Al-Quran merupakan amanat yang mulia, sebuah tugas yang dulunya juga diemban oleh Malaikat Jibril ‘alaihissalam saat mengajarkannya kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Banyak sekali guru Al-Quran yang membimbing para santri, karena sejatinya santri-santri inilah yang nantinya akan menjadi penerus dalam menjadi guru Al-Quran.  Dalam mengajarkan al-quran pun juga tidak boleh sembarangan, al-quran sendiri adalah kitab suci yang tentunya harus dibaca dan dipelajari dengan baik dan benar. Apabila kita yang mengajarkan saja sudah salah, apalagi ketika kita mengajarkan hal tersebut pada para santri. Bukankah kita akan mendapat dosa dua kali lipat? Maka dari itu kita harus memahaminya dengan baik sebelum mengajarkan hal tersebut . Sebagai guru kita juga harus terlihat profesional. Bukan hanya diluar tampilan tapi juga memang benar-benar kita adalah guru Al-quran yang profesional. Ada beberapa tips menjadi guru Al-Quran yang profesional di pesantren,  Berikut ini tips menjadi guru al-quran yang profesional di pesantren: Tajwid adalah ilmu yang harus benar-benar dipahami sebelum kita mengajarkan al-quran pada santri. Bila kita salah dalam satu huruf saja, maka dipastikan satu bacaan itu juga akan salah. Jadi sebelum itu pahami tajwid dulu. Waki’ yang merupakan guru dari Imam Syafi’i rahimahullah pernah menasehatkan. Sesungguhnya ilmu merupakan cahaya, dan cahaya Allah tidak akan dimiliki oleh pecandu maksiat.  Ilmu ini juga perlu dipahami dengan baik oleh seorang pengajar Al-Quran. Sebab seringkali seorang yang baru belajar Al-Quran akan salah berhenti pada suatu kalimat dan berakibat merubah makna suatu ayat. Karena kita sebagai guru juga harus memakai pakaian yang pantas, apalagi kita berada di pesantren yang notabene berisi muslim muslimah. Jadi kita harus memakai pakaian yang tertutup atau sopan. Sebagai seorang guru al-quran bukan berarti kita boleh mengesampingkan ilmu syar’i. Karena guru juga berkewajiban mempelajari berbagai ilmu sebaik mungkin. Baik itu  ilmu Aqidah, Fiqih, Bahasa Arab serta berbagai cabang ilmu Al-Quran supaya ia bisa memahami dengan betul apa yang ia baca dan apa yang ia ajarkan. Hal diatas adalah tips-tips yang bisa dicoba dan diterapkan, supaya bisa menjadi guru yang profesional di pesantren. Sumber: hamalatulquran.com Ingin Mencoba Aplikasi Keuangan Pesantren? Coba demo GRATIS di demo.epesantren.co.id

Pondok Pesantren Modern Al Rifaie 2 Malang

Pondok Pesantren Modern Al Rifaie 2 Malang

Pondok Modern Al Rifaie adalah salah satu pondok pesantren modern di Malang yang mengemas pendidikan dengan sistem formal dan diniyah yang dikelola oleh profesional muda yang kompeten dibidangnya dan didukung oleh sarana prasarana belajar yang representatif dengan lingkungan yang asri, sejuk, kondusif serta aman.  Berangkat dari pemikiran tersebut maka Pendidikan Pondok Modern Al Rifaie 2 Malang tampil dengan nuansa baru yang lebih realistis dan rasional dengan program yang terukur dan terencana antara lain: Untuk merealisasikan program di atas Pondok Modern Al Rifaie 2 Malang mengemas pendidikan dengan sistem merger/mix (formal dan diniyah) yang dikelola oleh profesional muda yang kompeten dibidangnya dan didukung oleh sarana prasarana belajar yang representatif dengan lingkungan yang asri, sejuk, kondusif serta aman (security 24 jam) dan letak geografis yang strategis karena terletak diantara dua kecamatan Bululawang dan Gondanglegi dan dekat dengan pusat kota. Pengasuh Baca Juga: Pondok Pesantren Al-Hasaniyah Tuban PENDIDIKAN Formal Non Formal 1. Madrasah Diniyah2. Tahfidzil Qur’an3. Takhassus Pendalaman  Kitab Kuning EKSTRAKURIKULER FASILITAS ALAMAT Jl. Raya Ketawang No. 2 Gondanglegi 65174 Kab. Malang Kode Pos :  40552 Sumber: laduni.id ============================================================================== Ingin Mencoba Sistem Manajemen Pesantren? Coba demo GRATIS di demo.epesantren.co.id atau Hubungi Admin Kami +62 857-0130-3000

Aplikasi Manual VS Aplikasi Pendukung

Administrasi Manual VS Aplikasi Pendukung

Administrasi Manual VS Aplikasi Pendukung, mana yang terbaik? Kegiatan administrasi tentu juga memberikan banyak manfaat dalam membantu pesantren. Salah satu contoh sederhananya adalah pengarsipan dokumen penting dan pengadaan barang. Baik dengan cara manual maupun dengan aplikasi pendukung, namun manakah yang lebih? Manual dengan mencatat anda akan lebih mudah menghafal, tetapi jika salah bagaimana? Pasti banyak kertas yang terbuang. Belum lagi banyak kertas juga banyak pohon yang dikorbankan, budget juga pasti akan lebih membludak untuk inventaris kertas dan pena. Bagaimana dengan aplikasi pendukung. Pasti lebih hemat kertas dan budget, dan kita akan menyelamatkan bumi dengan hemat kertas Jika Anda mengikuti perkembangan teknologi, banyak sekali lho teknologi yang mampu memudahkan pekerjaan administratif pesantren zaman sekarang. Contohnya aplikasi ePesantren yang dapat memudahkan pekerjaan administrator dan pastinya lebih efisien dan modern. Cara mendapat aplikasi ePesantren bisa langsung hubungi : Info Selengkapnya : – Instagram : Instagram.com/ePesantren – Fanpage : Facebook.com/ePesantren – Website : ePesantren.co.id Tertarik dengan ePesantren?  Coba demo gratisnya di demo.epesantren.co.id

Istiqomah itu Berat yang Ringan itu Istirahat

Istiqomah Itu Berat yang Ringan Itu Istirahat

Istiqomah Itu Berat yang Ringan itu Istirahat. Melakukan sesuatu secara konsisten atau terus menerus bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan. Di awal pasti sangat berat terutama waktu pertama kali. Ada godaan setan yang begitu luar biasa yang menghantui dengan rasa malas dan menunda-nunda. Allah sangat mengetahui tabiat alami manusia yang punya rasa malas dan suka menunda. Sebagai bukti betapa sayangnya Allah dengan kita, untuk amal ibadah yang sedikit saja tapi dilakukan secara istiqomah Allah begitu mencintainya. Misalnya baca Alquran setelah sholat subuh dan maghrib, 15 menit saja setiap hari. Ternyata dianjurkan sekali untuk melakukan amalan tersebut. Tapi apa yang terjadi? Rasa malas akan mendatangi. Nah, harus cari motivasi yang buat kamu bisa merubah hal tersebut.  Baca Juga: Pentingnya Digitalisasi bagi Pesantren Sudah tahu belum, ternyata membaca Alquran itu dapat memberikan syafaat ke kita ketika nanti di hari penghisaban. Bacaan kita akan membantu kita untuk bisa masuk surga-Nya.  Jika sudah menemukan motivasinya, langkah selanjutnya adalah “Memulai ” dan itu jadi langkah terberatnya. Tapi, kalau kita sudah melewati langkah terberatnya, selanjutnya tinggal memaksakan diri untuk disiplin. Di awal pasti ada rasa terburu-buru mengerjakan yang lain atau terkantuk-kantuk pasti mendera tapi yakinlah setelah perjuangan selama 21 hari, Anda akan merasakan hasilnya. Begitu mencintai membaca Alquran. Kenapa harus dilakukan selama 21 hari? Sebuah pembiasaan itu hanya butuh waktu 21 hari. Ketika sudah berhasil melewati masa itu kamu akan merasa menyesal jika tidak bisa membaca Alquran seharian. Anda bisa mencoba cara ini untuk amalan ibadah yang lain. Tetap semangat ya, ingat Allah paling mencintai amalan yang terus menerus walaupun sedikit. Bukan berarti kita hanya fokus melakukan amalan ibadah yang itu-itu saja, tapi wujud betapa Allah mencintai kita dengan kelemahan kita yang seringnya punya rasa malas dan suka menunda. Ingat, ketika Allah sudah cinta maka keberkahan dunia akhirat akan didapat dengan balasan yang berlipat, surga-Nya Ingin Mencoba Aplikasi Keuangan Pesantren? Coba demo GRATIS di demo.epesantren.co.id