Jauhi Gibah
Berbicara mengenai sifat tidak terpuji, pasti ghibah masuk di salah satu sifat tersebut. Siapa sih, yang didunia ini tidak melakukan ghibah atau gosip. Bergosip bisa dikatakan kegiatan yang menyenangkan bagi beberapa orang, namun nyatanya hal tersebut juga bisa mendatangkan dosa. Sudah dijelaskan juga dalam beberapa hadis bahwa ghibah adalah hal yang harus dijauhi dan dihindari. Sebagaimana firman Allah Ta’ala: وَمِنْهُمْ مَنْ يَلْمِزُكَ فِي الصَّدَقَاتِ فَإِنْ أُعْطُوا مِنْهَا رَضُوا وَإِنْ لَمْ يُعْطَوْا مِنْهَا إِذَا هُمْ يَسْخَطُونَ “Dan di antara mereka ada orang yang mencelamu tentang (distribusi) zakat; jika mereka diberi sebahagian dari padanya, mereka bersenang hati, dan jika mereka tidak diberi sebahagian dari padanya, dengan serta merta mereka menjadi marah.” (QS At-Taubah : 58) Allah SWT juga berfirman: وَيْلٌ لِكُلِّ هُمَزَةٍ لُمَزَةٍ “Celakalah bagi setiap pengumpat dan pencela’ [Al-Humazah 1] Apakah kalian tahu, bahwa dengan melakukan ghibah atau mencela kalian akan mendapat hukuman dari Allah SWT. Ghibah adalah tindakan yang tidak disukai oleh Allah SWT dan bisa menjadi salah satu pemicu permusuhan antar manusia, karena, mungkin hal yang dibicarakan adalah kebohongan atau fitnah. Ada beberapa hukuman atau azab yang akan kalian dapatkan ketika kalian melakukan ghibah. Bisa dibayangkan betapa sakitnya kita nanti bila kita disiksa dalam kubur, murka allah yang pastinya kita tidak ingin mengalaminya. Yang memiliki arti sebagai berikut. Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma bahwa: Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam berjalan melewati dua kuburan lalu Beliau bersabda: “Keduanya sungguh sedang disiksa, dan tidaklah keduanya disiksa disebabkan karena berbuat dosa besar. Kemudian Beliau bersabda: “Demikianlah. Adapun yang satu disiksa karena selalu mengadu domba sedang yang satunya lagi tidak bersuci setelah kencing.” Ibnu ‘Abbas radhiallahu ‘anhu: “Kemudian Beliau mengambil sebatang dahan kurma lalu membelahnya menjadi dua bagian kemudian menancapkannya pada masing-masing kuburan tersebut seraya berkata,: “Semoga diringankan (siksanya) selama batang pohon ini masih basah”. (HR. Bukhari) 2.Dosanya melebihi dosa zina Ketika seseorang bergosip atau ghibah, dan hal itu menyebar lalu diceritakan kepada orang lainnya secara terus menerus maka dosa terus mengalir tanpa henti. Rasulullah ﷺ bersabda, “Ghibah itu (dosanya) lebih berat dari (dosa) zina. Ditanyakan (pada Nabi): Bagaimana mungkin? Nabi menjawab: Lelaki yang berzina lalu bertaubat, maka Allah akan menerima taubatnya. Sedangkan pelaku ghibah dosanya tidak akan diterima kecuali ia dimaafkan oleh yang dighibahi.” (H.R. Thabrani). Maka dari itu teman-teman, hendaklah kalian menjauhi apa yang namanya ghibah itu. Mungkin kesenangan dalam berghibah hanya bersifat sementara namun azab nya akan selalu mengikuti kita. Apakah kalian ingin dibenci oleh Allah SWT? maka jauhilah ghibah itu Sumber: sindonews.com Ingin Mencoba Sistem Informasi Pesantren? Coba demo GRATIS di demo.epesantren.co.id
Selengkapnya