March 2022

You are here:
Amalan Pemerlancar Rezeki
Amalan Pemerlancar Rezeki

Pada dasarnya setiap makhluk hidup di dunia ini sudah memiliki takaran rezeki nya masing masing, rezeki yang pastinya adalah yang sebaik-baiknya dan tepat Jangan khawatir bila rezeki kalian belum datang-datang, karena sejatinya rezeki tersebut tidak akan pernah tertukar. Berbicara tentang ini, rezeki sejatinya dapat dari datang dari berbagai pintu. Entah itu berasal dari kerja, anak, suami dan lain -lain. Tak perlu khawatir bila kalian akan merasa kekurangan rezeki. Berikut adalah beberapa amalan pemerlancar rezeki kalian: Amalan Pemerlancar Rezeki Berusaha atau berikhtiar Apapun dapat dicapai bila kalian berusaha semampu kalian, tidak ada gunanya jika kalian meminta kepada Allah SWT bila kalian sendiri tidak berusaha. Berusahalah semampu kalian dan apabila sudah tidak mungkin lagi, barulah kalian berserah diri pada Allah SWT. Taubat dan perbanyaklah beristigfar Karena mungkin saja rezeki kalian terhambat karena kalian memiliki banyak dosa, namun meski begitu hendaklah kalian meminta ampunan Allah SWT. Karena sejatinya Allah SWT maha pengampun dan penyayang. Beristighfar juga akan membuka lebar pintu rezeki kalian karena Allah SWT memberikan rezeki pada mereka yang bertaqwa. Meninggalkan perbuatan yang menyebabkan dosa Meninggalkan perbuatan yang berdosa selain membuat hati kalian menjadi tenang dan damai juga dapat memperlancar rezeki. Karena Allah SWT telah menjanjikan kepada hambanya yang meninggalkan perbuatan dosa rezeki yang berkah. Menunaikan ibadah kepada Allah SWT Sebanyak dan sesibuk apapun kalian dalam melakukan pekerjaaan, jangan pernah lupa beribadah kepada Allah SWT. Karena dengan melakukan ibadah secara rutin, Allah akan menjamin rezeki kalian dan membuat kesibukan kalian menjadi berkah. Lagipula hal ini juga merupakan kewajiban kita dan tidak boleh ditinggalkan. Selalu bersyukur Sebagai manusia biasa banyak dari kita yang terus merasa kurang atas rezeki yang telah diberikan Allah SWT. Semakin kita merasa kurang, maka rezeki yang didapatkan akan terasa semakin sedikit. Bersyukur tidak hanya membuat seberapapun rezeki yang didapatkan terasa cukup, tetapi juga mampu membukakan pintu rezeki menjadi lebih lebar sehingga banyak kemudahan yang akan datang menghampiri. Bersedekah Amalan terakhir yang tidak boleh dilewatkan untuk membuka rezeki adalah bersedekah. Rezeki yang kita dapatkan bukan sepenuhnya milik kita, melainkan ada sebagian lagi yang menjadi hak dari orang lain, termasuk fakir miskin, anak yatim, dan lain sebagainya.Sebanyak apapun kita bersedekah, Allah SWT telah menjamin bahwa harta kita tidak akan habis karena Allah akan menggantinya dengan rezeki yang lebih banyak. Bersedekah tidak harus dalam nominal yang besar karena yang lebih penting adalah ikhlas dan istiqomah. Hal-hal diatas dapat kalian coba dan semoga bermanfaat bagi kalian. Ingin Mencoba Aplikasi Keuangan Pesantren? Coba demo GRATIS di demo.epesantren.co.id

Selengkapnya
Hati-Hati dengan Perkara Hutang Piutang
Hati-Hati dengan Perkara Hutang Piutang

Dalam kehidupan tentunya tidak semua orang memiliki hidup yang enak, dan berkecukupan apalagi perihal ekonomi. Ada beberapa orang yang memang kurang beruntung perihal materi. Bagi sosok mereka yang kurang beruntung dalam kehidupan materi seringkali mereka terlibat dalam permasalahan hutang piutang. Tidak dapat dipungkiri menurut mereka dengan berhutang maka mereka telah mengambil jalan pintas yang benar untuk menyelesaikan masalah mereka.  Akan tetapi pada fakta yang ada banyak sekali orang yang malah terjerumus ke masalah yang lebih besar karena hutang piutang. Seperti pada kasus yang sering dijumpai banyak pertemanan atau persaudaraan yang hancur karena masalah hutang piutang, bahkan ada juga orang yang dipidanakan karena tidak dapat melunasi hutangnya.  Jika dari segi pandangan umum banyak sekali konsekuensi dari hutang piutang lantas bagaimana hukum hutang piutang dari segi agama ? Dari segi agama islam sendiri hutang piutang hukumnya mubah atau diperbolehkan. Bahkan islam juga menganjurkan untuk memberi hutang kepada yang membutuhkan, namun orang yang berhutang juga harus memiliki adab ketika berhutang.  Baca Juga: Bagaimana Hukum Membawa Aplikasi Al-Qur’an di Toilet? Apabila keadaan mengharuskan kita untuk berhutang maka adab yang wajib kita tanamkan pada diri kita adalah memiliki niat untuk membayar, membuat transaksi yang tertulis, serta segera melunasi hutang apabila sudah mampu membayarnya. Serta hindari juga hutang piutang yang mengandung riba karena kita akan merasa terlilit jika terlibat dengan riba. Lantas jika bahaya hutang dari segi umum dapat menghancurkan pertemanan atau persaudaraan dan dapat dipidanakan apa bahaya berhutang piutang dalam segi agama ? Hutang adalah Suatu yang Memberatkan Hidup di Dunia dan Akhirat Ibnul Qayyim dalam Al Fawa’id (hal. 57, Darul Aqidah) mengatakan, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam meminta perlindungan kepada Allah dari berbuat dosa dan banyak hutang karena banyak dosa akan mendatangkan kerugian di akhirat, sedangkan banyak utang akan mendatangkan kerugian di dunia.” Dosa Hutang Tidak Terampuni Walau Mati Syahid Hutang yang tidak dibayar adalah dosa. Sekalipun mati syahid, dosa hutang masih belum terampuni. Mungkin karena hutang erat kaitannya dengan hak harta orang lain. Sama seperti kita mengambil harta orang lain sedangkan kita tidak mengembalikannya. Disebutkan mengenai hal tersebut dalam hadits berikut, “Semua dosa orang yang mati syahid akan diampuni kecuali hutang.” (HR. Muslim) Rasulullah SAW sampai meminta kepada Allah untuk dijauhkan dari hutang. Hal ini menunjukkan bahwa hutang memang memberatkan manusia dan akan dimintai pertanggungjawaban kelak di akhirat. Untuk itu, berdoa dan berikhtiarlah agar kita diajuhi dari hutang dan dari ketidakmampuan kita membayar hutang. Seperti yang kita ketahui bahwa hutang piutang sangat berbahaya apabila kita tidak dapat melunasinya maka dari itu kita semua perlu berhati-hati dalam permasalahan tersebut. Janganlah berhutang untuk hal-hal yang tidak penting. Ingin Mencoba Aplikasi Keuangan Pesantren? Coba demo GRATIS di demo.epesantren.co.id

Selengkapnya
Tips Agar Pekerjaan Administrasi di Pesantren Lebih Mudah
Tips Pekerjaan Administrasi di Pesantren Lebih Mudah

Pekerjaan administrasi tidak semudah yang terlihat, mengetik, memprint laporan, mencari-cari data, atau mengumpulkan data. Tidak semudah itu. Kegiatan administrasi jauh lebih rumit dari yang terlihat. Bahkan bisa membuat seorang administrator lembur demi menyelesaikan kegiatan administrasi. Berikut ini beberapa tips agar pekerjaan administrasi di pesantren jadi lebih mudah. Tips Pekerjaan Administrasi di Pesantren Jadi Lebih Mudah Jangan Tunda Pekerjaan Poin pertama, jangan tunda pekerjaan. Seorang administrator sebaiknya jangan menunda-nunda pekerjaan yang sudah ada. Pasalnya, berkas-berkas administrasi bukannya berkurang malah akan bertambah banyak tiap waktu. Bila memungkinkan kerjakan berkas yang diberikan di hari itu dan selesai pada hari itu juga. Jadi, menunda pekerjaan adalah hal yang bisa menghambat kegiatan administrasi. Poin ini bukan hanya berlaku untuk kegiatan administrasi tetapi semua kegiatan dan bidang pekerjaan ya. List Pekerjaan dengan Deadline Terdekat Kedua, seorang administrator wajib membuat list yang akan dikerjakan pada 1 minggu kedepan. Akan lebih baik bila memberikan tanda di kalender, deadline tiap tugasnya. Hal ini bermanfaat untuk mengetahui pekerjaan mana yang harus diutamakan oleh administrator. Membuat list pekerjaan akan membuat pekerjaan administrator lebih tertata dan mudah untuk mengetahui pekerjaan apa yang belum terlaksana. Baca Juga: Laporan Keuangan Pondok Mudah dengan Software Pesantren Atur Data Sesuai dengan Kelompoknya Baik data di perangkat komputer/laptop dan data fisik haruslah ditempatkan sesuai kelompoknya. Secara sederhana, untuk penyimpanan data dalam komputer/laptop/cloud pisahkan antara tahun, pisahkan jenis data (lap. keuangan, surat masuk, surat keluar, dll), masuk kan dalam file yang sudah dibuat sesuaikan dengan tahun dan jenis data. Bila memang dibutuhkan, buatlah kode untuk tiap-tiap jenis berkas.  Hal di atas akan memudahkan seorang administrator menemukan data, bila membutuhkan data pada bulan atau tahun-tahun lalu. Tapi tentunya mencari data secara manual juga akan membutuhkan waktu. Latih Kemampuan Mengetik Cepat Kecepatan dalam mengetik juga dibutuhkan seorang administrator. Untuk melakukan entry data dibutuhkan kecepatan dan ketepatan dalam mengetik. Pasalnya bukan hanya satu dua data saja yang perlu dimasukkan, tetapi ratusan bahkan ribuan data. Oleh karena itu, perlu melatih kemampuan mengetik secara berkala.  Untuk menguji kecepatan mengetik bisa dilakukan secara online, cari di google akan banyak tools online dan pilih salah satunya. Pembiasaan mengetik secara cepat dapat dipelajari dengan menerapkan mengetik 10 jari tanpa melihat keyboard. Pelajari Teknologi Terkini Pentingnya para admin untuk mempelajari teknologi terbaru dalam pengelolaan data. Contohnya seperti memanfaatkan penyimpanan cloud di google drive ataupun media lainnya. Hal ini dapat membantu mengamankan data pesantren dari permasalahan kehilangan data. Jika komputer/laptop terkena virus dan harus melakukan instal ulang bisa saja data pesantren akan hilang. Maka dari itu, lebih aman bila menggunakan penyimpanan berbasis cloud. Bahkan sekarang ini banyak sekali aplikasi atau sistem yang membantu pengelolaan aplikasi Gunakan Sistem Administrasi Pesantren Sistem administrasi pesantren akan membantu administrator dalam melakukan pengelolaan data pesantren. Baik data kesantrian, pembayaran, presensi santri, presensi pegawai, penggajian pegawai, invoice otomatis, tahfidz, laporan keuangan, dan data lainnya. Didukung dengan penyimpanan cloud sistem ini akan meminimalisir kehilangan data pesantren. Keunggulan lain sistem administrasi pesantren adalah bisa diakses secara online dan dapat dibuka lebih dari satu user. User akan mendapat username dan password masing-masing sehingga tiap divisi tidak dapat mengakses berkas divisi lainnya. Tertarik dengan Sistem Administrasi Pesantren? Coba demonya GRATIS di demo.epesantren.co.id

Selengkapnya
Siapkan Bekal Perbanyak Ilmu
Siapkan Bekal Perbanyak Ilmu

Apakah kita pernah terpikir seperti apakah kehidupan kita di akhirat kelak, apakah akan sama seperti di bumi untuk mendapat sesuatu kita harus berusaha dan jikamelakukan kesalahan kita harus minta maaf ? Pernahkah kita terpikirkan dengan ilmu yang kita dapat setelah lahir kedunia sampai kelak menutup usia sudah cukup untuk mengantar kita ke surga-Nya? Apakah amal kita sudah cukup untuk bekal kita di akhirat kelas? Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda, . ‎ﺍﻟْﻜَﻴِّﺲُ ﻣَﻦْ ﺩَﺍﻥَ ﻧَﻔْﺴَﻪُ ﻭَﻋَﻤِﻞَ ﻟِﻤَﺎ ﺑَﻌْﺪَ ﺍﻟْﻤَﻮْﺕِ . . “Orang yang pandai adalah orang yang mampu mengevaluasi dirinya dan beramal (mencurahkan semua potensi) untuk kepentingan (kehidupan) setelah kematian.” [HR.Tirmidzi] . Maka dari itu alangkah baiknya kita memperbaiki dan memperbanyak amal baik kita Untuk mempersiapkan diri menghadap kepada-Nya kelak ! #ePesantren #IndowebGroup #AplikasiPondokPesantren #SoftwarePondokPesantren #Pondok #Pesantren #PondokPesantren #PesantrenStory #Pesantrenku #Ponpes #AyoMondok #Santri #Santrikeren #SantriIndonesia #Santrihits #Santriwati #AlaSantri #Islam #Muslim #NU #NahdlatulUlama #Muhammadiyah #Surga #Pandai #Dakwah #Amal #Akhirat #Bekal Ingin Mencoba Aplikasi Keuangan Pesantren? Coba demo GRATIS di demo.epesantren.co.id

Selengkapnya
Pondok Pesantren Al-Hasaniyah Tuban
Pondok Pesantren Al-Hasaniyah Tuban

Pada tahun 1987, Para warga sekitar desa sendang meminta kepada Syaikhina KH. Nashiruddin Qodir untuk mengajar ngaji, lalu beliau menyanggupi dan pada hari Ahad pahing, tanggal 06 Rajab 1498 H / 24 April 1988 M dibangunlah sebuah bangunan diatas tanah yang berukuran 17 x 19 m yang digunakan untuk pengajian kitab. Tetapi kegiatan pengajian tersebut belum lama berjalan, datanglah beberapa Santri dari luar daerah untuk belajar kepada Beliau sekaligus meminta bermukim. Sebelumnya Syaikhina tidak berkenan menampung para santri, karena telah ada pondok di sekitarnya yang diasuh oleh Romo Kyai H. Ahmad Shiddiq, akan tetapi lama kelamaan santri yang dating dari luar daerah semakin banyak, maka dengan keikhlasan hati, Beliau menerima Para santri untuk mondok kepada Beliau. Maka dengan persetujuan dan dorongan dari masyarakat sekitar, pada tahun 1988 M berdirilah pondok dengan nama “ Pondok Pesantren Putra Putri dan Majlis Ta’lim (PPM) Daruttauhid Al-Alawi” dengan memfungsikan bangunan lantai 2 tepatnya di atas Majlis ta’lim sebagai tempat bermukim para santri luar, sehingga dari tahun ke tahun berdirilah beberapa bangunan disekitarnya. Baca Juga: Pentingnya Digitalisasi bagi Pesantren Pada akhir tahun 2001 atau tepatnya pada hari kamis tanggal 05 syawal 1422 H / 20 desember 2001 M, Syaikhina mendapatkan risalah dari Guru Beliau di Makkah Prof. Dr. Sayyid Muhammad bin Alawi yang isinya sebuah perintah untuk merubah nama Pondok tersebut dengan nama yang telah di istikhorohkan  dengan nama “ Pondok Pesantren Putra Putri dan Majlis Ta’lim (PPM) Daruttauhid Al-Hasaniyyah atau Pondok Pesantren Al-Hasaniyah Tuban”. Sebagai Pesantren pengembangan, PPM daruttauhid Al-Hasaniyyah atau Pondok Pesantren Al-Hasaniyah Tuban menerapkan kurikulum yang boleh dikatakan memiliki perbedaan dengan kurikulum umumnya pesantren Indonesia. Jika fiqih dan tasawuf disana menempati posisi mayoritas, maka di pesantren ini Fiqih , Tafsir, dan Hadits yang mendominasi. Fasilitas 1. Asrama Pesantren dengan Pengelompokan masing-masing jenjang 2. Gedung Pembelajaran pada setiap Entitas pendidikan        3. Laboratorium Bahasa dan Multimedia        4. Laboratorium Komputer         5. laboratorium Keterampilan konveksi      6. Ruang Perpustakaan         7. Mushola dan Majlis Ta’lim         8. Koperasi         9. Kantin El-Muna Ekstrakurikuler 1. Keterampilan Bahasa Arab         5. Perkebunan      2. Ketrampilan Bahasa Inggris      6. Seni Hadroh dan Gambus  3. Keterampilan Komputer              7. Organisasi Santri dan Siswa    4. Pelatihan Wirausaha                 8. Pramuka Sumber: laduni.id  Ingin Mencoba Aplikasi Keuangan Pesantren? Coba demo GRATIS di demo.epesantren.co.id

Selengkapnya
Antara Kuantitas dan Kualitas
Antara Kuantitas dan Kualitas

Tahukah anda apa itu kualitas dan apa itu kuantitas ?  Seringkali kita dibuat bingung mengenai perbedaan makna antara kualitas dan kuantitas. Secara sederhana, pengertian kualitas adalah tingkat baik atau buruknya, mutu, taraf atau derajat sesuatu. Dalam hal ini, kata “sesuatu” dapat mewakili banyak hal, baik itu sebuah barang, jasa, keadaan, maupun hal lainnya. Sedangkan pengertian kuantitas dalam  kamus Besar Bahasa Indonesia adalah banyaknya benda dan lain sebagainya. Kuantitas adalah jumlah sesuatu. Kuantitas adalah bisa didapatkan dengan proses pengukuran.  Jika diatas adalah pengertian dari kualitas dan kuantitas secara umum, maka apa makna kualitas dan kuantitas dalam ibadah ? Baca Juga: Pentingnya Digitalisasi bagi Pesantren Kualitas ibadah dapat diartikan sebagai mutu atau kualitas ketaatan seorang hamba kepada Sang Pencipta dalam melaksanakan syariat yang telah ditentukan oleh-Nya, khususnya seperti niat, keikhlasan, dan rasa cinta kita dalam menjalankan ibadah. Sedangkan kuantitas ibadah dapat diartikan sebagai jumlah ibadah atau amalan yang kita lakukan, seperti memperbanyak puasa sunnah, sholat sunnah dan melakukan amalan sunnah lainya. Jika dilihat dari pengertianya dua hal tersebut saling beriringan, lantas manakah yang lebih penting antara kualitas atau kuantitas ibadah ? Ada sebuah hadist yang datang dari Imam Muhammad al-Jawad ra. bertuliskan  “Mempunyai cinta pada Allah swt dalam hati lebih baik daripada membuat badan lelah karena ibadah”. (Biharul Anwar, jilid 78, hal 384). Dari hadist tersebut dapat kita simpulkan bahwa hati merupakan sesuatu yang sangat penting bagi manusia. Hati adalah suatu tempat yang mana di sana nama Allah swt. bisa bersemayam. Jika kita telah berhasil menempatkan Allah swt dalam hati kita maka kita akan mendapatkan keutamaan-keutamaan. Salah satu dari keutamaan tersebut adalah bahwa hati yang tulus mencintai Allah swt maka lebih utama dari pada capek-capek beribadah. Maksudnya adalah ketika kita melakukan ibadah yang banyak seperti puasa setiap hari, shalat wajib dan sholat fardhu, namun tidak ada kecintaan yang tumbuh kepada Allah swt di dalam hati kita maka itu tidaklah lebih baik. Tentunya merupakan sesuatu yang sempurna jika kita mampu meningkatkan kualitas ibadah kita. Yakni dengan cara menumbuhkan cinta kita pada Allah swt dalam hati dan juga mengamalkan ibadah mustahab dan wajibnya sehingga ibadah kita akan menyempurna dari waktu ke waktunya.  Dari kesimpulan yang diambil adalah kualitas ibadah lebih penting daripada kuantitas ibadah, ketika kualitas ibadah kita sudah bagus, ibadah kita dijalankan dengan hati yang tulus maka kuantitas ibadah kita akan secara otomatis menjadi bagus juga. Itu tadi perbedaan antara kuantitas dan kualitas. Ingin Mencoba Aplikasi Keuangan Pesantren? Coba demo GRATIS di demo.epesantren.co.id

Selengkapnya
Keutamaan Memberi Makan Orang yang Berpuasa
Keutamaan Memberi Makan Orang yang Berpuasa

Memberi makan orang yang berpuasa adalah hal yang sudah sering dilakukan, baik itu ketika kita memberi orang yang berpuasa di jalan atau ketika kita menyiapkan makanan bagi orang yang berpuasa dirumah. Yang pastinya kegiatan ini sering dilakukan ketika bulan ramadhan tiba, selain karena keinginan untuk berbagi juga ada beberapa pahala yang berlipat ganda pada bulan puasa atau bulan ramadhan. Keutamaan memberi makan orang yang berpuasa adalah sebesar pahala orang berpuasa tanpa mengurangi pahala orang yang diberi makan itu. Bahkan menurut Ahmad Zarkasih, Lc dalam “Buku Saku Ramadhan”, pahala itu tetap didapat meski hanya mampu memberi sebutir kurma atau seteguk air putih saja. Tapi ada baiknya dan lebih utama bila kita dapat memberi makanan yang cukup dan dapat pula mengenyangkan perutnya.  Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:  مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ غَيْرَ أَنَّهُ لاَ يَنْقُصُ مِنْ أَجْرِ الصَّائِمِ شَيْئًا “Siapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun juga.” (HR. Tirmidzi no. 807, Ibnu Majah no. 1746, dan Ahmad 5: 192).  Ada juga ketika Abu Bakar Ash-Shiddiq radhiyallahu ‘anhu yang menggabungkan antara memberi makan dengan amalan lainnya. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:  قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ أَصْبَحَ مِنْكُمْ الْيَوْمَ صَائِمًا قَالَ أَبُو بَكْرٍ أَنَا قَالَ فَمَنْ تَبِعَ مِنْكُمْ الْيَوْمَ جَنَازَةً قَالَ أَبُو بَكْرٍ أَنَا قَالَ فَمَنْ أَطْعَمَ مِنْكُمْ الْيَوْمَ مِسْكِينًا قَالَ أَبُو بَكْرٍ أَنَا قَالَ فَمَنْ عَادَ مِنْكُمْ الْيَوْمَ مَرِيضًا قَالَ أَبُو بَكْرٍ أَنَا فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا اجْتَمَعْنَ فِي امْرِئٍ إِلَّا دَخَلَ الْجَنَّةَ Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya (pada para sahabat), “Siapakah di antara kalian yang pada hari ini berpuasa?” Abu Bakar berkata, “Saya.” Beliau bertanya lagi, “Siapakah di antara kalian yang hari ini sudah mengiringi jenazah?” Maka Abu Bakar berkata, “Saya.” Beliau kembali bertanya, “Siapakah di antara kalian yang hari ini memberi makan orang miskin?” Maka Abu Bakar mengatakan, “Saya.” Lalu beliau bertanya lagi, “Siapakah di antara kalian yang hari ini sudah mengunjungi orang sakit.” Abu Bakar kembali mengatakan, “Saya.” Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pun bersabda, “Tidaklah ciri-ciri itu terkumpul pada diri seseorang melainkan dia pasti akan masuk surga.” (HR. Muslim, no. 1028). Diatas adalah beberapa dari keutamaan memberi makan orang yang berpuasa, tak hanya pahala yang berlipat ganda melainkan juga dijanjikan nya surga pada mereka yang memberi makan orang yang berpuasa. Jadi janganlah kalian ragu-ragu apabila memberi makan orang yang berpuasa. Sumber: unpak.ac.id Ingin Mencoba Sistem Manajemen Pesantren? Coba demo GRATIS di demo.epesantren.co.id

Selengkapnya
Pentingnya Sistem Digital bagi Pesantren
Pentingnya Sistem Digital bagi Pesantren

Penerapan sistem digital, diharapkan mampu membantu pesantren dalam mendapat predikat kredibel. Terkhusus dari santri serta walinya dan umumnya dari masyarakat. Dengan predikat kredibel, maka akan semakin banyak orang yang percaya pada pesantren tersebut dan memutuskan untuk menjadi santri. Sistem Digital bagi pesantren sangat membantu manajemen pesantren menjadi lebih baik seperti pembukuan, transaksi, dan pelaporan akan dikelola oleh sistem. Sehingga membuat staf pesantren dapat memanfaatkan waktu lebih baik untuk membuat program baru atau mengembangkan pesantren menjadi lebih baik lagi. Waktu yang dulunya habis untuk mengelola pembukuan, transaksi, dan membuat laporan akan semakin efisien dengan bantuan sistem digital pesantren. Selain itu, pemanfaatan sistem dapat meningkat kredibilitas pesantren, pasalnya dengan menggunakan sistem masalah yang sering dialami seperti kehilangan data, kerancuan data akan diminimalisir. Pentingnya Sistem Digital bagi Pesantren Sistem digital bagi pesantren pada zaman sekarang ini sangat penting. Dengan sistem digital pesantren dapat memperbaiki beberapa permasalah internal pesantren, seperti: Berbenah pada Sisi Manajemen Operasional Manajemen operasional merupakan salah satu faktor terpenting bagi kelangsungan sebuah lembaga. Adanya manajemen operasional membuat pembagian kinerja dan proses kinerja lembaga dapat berjalan dengan baik sehingga mendukung pencapaian visi, misi dan tujuan. Berikut lima fungsi utama manajemen operasional: a. Perencanaan, tujuan lembaga dan bagaimana strategi untuk mencapai tujuan tersebut dengan sumber daya yang tersedia. Perencanaan terbagi menjadi perencanaan strategi dan perencanaan operasional. b. Pengorganisasian atau sinkronisasi sumber daya manusia, sumber daya alam, sumber daya fisik, dan sumber daya modal dalam rangka mencapai tujuan lembaga. c. Pengarahan dilakukan dengan memberikan arahan kepada pengurus agar dapat menunaikan tugas mereka masing-masing. Selain itu, commanding dilakukan agar tugas dapat dilaksanakan dengan baik dan sesuai pada tujuan yang telah ditetapkan semula. d. Koordinasi adalah salah satu fungsi manajemen untuk melakukan berbagai kegiatan agar tidak terjadi kekacauan, percekcokan, kekosongan kegiatan, dengan jalan menghubung-hubungkan, menyatupadukan dan menyelaraskan pekerjaan-pekerjaan bawahan sehingga terdapat kerjasama yang terarah dalam usaha mencapai tujuan bersama atau tujuan lembaga. e. Pengendalian atau pengawasan adalah suatu kegiatan untuk memantau, membuktikan, dan memastikan seluruh kegiatan yang telah direncanakan, diorganisasikan, diperintahkan, dan dikondisikan sebelumnya dapat berjalan sesuai target atau tujuan tertentu. Baca Juga: Proses Membuat Laporan Keuangan Pesantren Peningkatan Kualitas SDM Selain itu, Peningkatan kualitas SDM pesantren juga diperlukan. Peningkatan sumber daya manusia dapat dilakukan dengan pelatihan, pendampingan profesional, maupun studi banding. Mampu Beradaptasi dengan Zaman Saat ini, era industri 4.0 menjadi tantangan baru yang dihadapi pesantren di Indonesia. Hal ini terjadi karena adanya perubahan gaya hidup generasi milenial yang begitu cepat dan tidak menentu akibat perkembangan teknologi informasi, robotik, AI, dan komunikasi yang pesat. Di tengah perkembangan teknologi yang semakin pesat, pesantren perlu memiliki SDM yang mengenal teknologi terbarukan. Oleh karena itu, saat ini sudah banyak pesantren yang mulai menerapkan sistem digital, baik untuk pembukuan, transaksi, promosi pesantren, bahkan rapat secara online. Oleh karena itu, pesantren sangat direkomendasikan menggunakan sistem digital pesantren.  Untuk Anda para staf pesantren yang ingin merasakan bagaimana memudahkan mengelola pesantren dengan sistem pesantren digital dapat mengunjungi demo.epesantren.co.id

Selengkapnya
Jauhi Gibah
Jauhi Gibah

Berbicara mengenai sifat tidak terpuji, pasti ghibah masuk di salah satu sifat tersebut. Siapa sih, yang didunia ini tidak melakukan ghibah atau gosip. Bergosip bisa dikatakan kegiatan yang menyenangkan bagi beberapa orang, namun nyatanya hal tersebut juga bisa mendatangkan dosa.  Sudah dijelaskan juga dalam beberapa hadis bahwa ghibah adalah hal yang harus dijauhi dan dihindari.  Sebagaimana firman Allah Ta’ala:  وَمِنْهُمْ مَنْ يَلْمِزُكَ فِي الصَّدَقَاتِ فَإِنْ أُعْطُوا مِنْهَا رَضُوا وَإِنْ لَمْ يُعْطَوْا مِنْهَا إِذَا هُمْ يَسْخَطُونَ “Dan di antara mereka ada orang yang mencelamu tentang (distribusi) zakat; jika mereka diberi sebahagian dari padanya, mereka bersenang hati, dan jika mereka tidak diberi sebahagian dari padanya, dengan serta merta mereka menjadi marah.” (QS At-Taubah : 58) Allah SWT juga berfirman: وَيْلٌ لِكُلِّ هُمَزَةٍ لُمَزَةٍ  “Celakalah bagi setiap pengumpat dan pencela’ [Al-Humazah 1] Apakah kalian tahu, bahwa dengan melakukan ghibah atau mencela kalian akan mendapat hukuman dari Allah SWT. Ghibah adalah tindakan yang tidak disukai oleh Allah SWT dan bisa menjadi salah satu pemicu permusuhan antar manusia, karena, mungkin hal yang dibicarakan adalah kebohongan atau fitnah. Ada beberapa hukuman atau azab yang akan kalian dapatkan ketika kalian melakukan ghibah. Bisa dibayangkan betapa sakitnya kita nanti bila kita disiksa dalam kubur, murka allah yang pastinya kita tidak ingin mengalaminya. Yang memiliki arti sebagai berikut. Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma bahwa: Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam berjalan melewati dua kuburan lalu Beliau bersabda: “Keduanya sungguh sedang disiksa, dan tidaklah keduanya disiksa disebabkan karena berbuat dosa besar. Kemudian Beliau bersabda: “Demikianlah. Adapun yang satu disiksa karena selalu mengadu domba sedang yang satunya lagi tidak bersuci setelah kencing.” Ibnu ‘Abbas radhiallahu ‘anhu: “Kemudian Beliau mengambil sebatang dahan kurma lalu membelahnya menjadi dua bagian kemudian menancapkannya pada masing-masing kuburan tersebut seraya berkata,: “Semoga diringankan (siksanya) selama batang pohon ini masih basah”. (HR. Bukhari) 2.Dosanya melebihi dosa zina Ketika seseorang bergosip atau ghibah, dan hal itu menyebar lalu diceritakan kepada orang lainnya secara terus menerus maka dosa terus mengalir tanpa henti. Rasulullah ﷺ bersabda, “Ghibah itu (dosanya) lebih berat dari (dosa) zina. Ditanyakan (pada Nabi): Bagaimana mungkin? Nabi menjawab: Lelaki yang berzina lalu bertaubat, maka Allah akan menerima taubatnya. Sedangkan pelaku ghibah dosanya tidak akan diterima kecuali ia dimaafkan oleh yang dighibahi.” (H.R. Thabrani). Maka dari itu teman-teman, hendaklah kalian menjauhi apa yang namanya ghibah itu. Mungkin kesenangan dalam berghibah hanya bersifat sementara namun azab nya akan selalu mengikuti kita. Apakah kalian ingin dibenci oleh Allah SWT? maka jauhilah ghibah itu Sumber: sindonews.com Ingin Mencoba Sistem Informasi Pesantren? Coba demo GRATIS di demo.epesantren.co.id

Selengkapnya