Media Pembelajaran: Buat Ujian Lebih Menyenangkan dengan QR

Media Pembelajaran Kreatif: Buat Ujian Lebih Menyenangkan dengan Bantuan QR

Ujian menjadi satu syarat dalam mencapai kemampuan santri, selain pemahaman saat di kelas atau di luar kelas sehari-hari. Ada cara terbaru yang dapat membuat pandangan siswa tentang ujian tidak menjadi mengerikan tetapi malah menyenangkan. Mau tau ujian seperti apa ya yang membuat siswa senang? Yuk simak membuat Media Pembelajaran Kreatif. Baca Juga: Cara Baru Rekap Presensi Digital Agar Data Tidak Hilang Adapun cara penggunaan dari aplikasi Quizizz adalah sebagai berikut, Itu tadi salah satu tips Media Pembelajaran Kreatif yaitu dengan buat ujian tidak monoton dengan QR. Bisa ajak santri lebih rileks dengan ujian menggunakan QR. Ingin mencoba rekap presensi digital? Kunjungi demo GRATIS-nya di demo.epesantren.co.id

Pelopor Pesantren Perempuan di Jawa Timur

Pelopor Pesantren Perempuan di Jawa Timur

Pondok Denanyar menjadi salah satu bukti kebangkitan para santri putri. Pesantren ini menjadi pelopor pesantren perempuan di Jawa Timur. Pada tahun 1917, Mbah Bisri atau KH. Bisri Syansuri dan Nyai Nur Khadijah mendirikan Pesantren Mambaul Ma’arif Denanyar sepulang dari Mekah. Di usia yang terbilang muda yaitu 30 tahun, Mbah Bisri memiliki dobrakan yang luar biasa dengan mendirikan kelas khusus putri di Denanyar. Langkah besar ini dinilai tidak biasa di kalangan ulama Indonesia.  Pada tahun tersebut kelas untuk perempuan masih dianggap aneh, meskipun sudah ada sekolah untuk perempuan yang bermunculan di kota-kota besar Hindia Belanda. Mulai dari Sakola Istri di Bandung (1904) yang didirikan oleh Dewi Sartika, Sekolah Kartini di Semarang (1912), dan Diniyah Putri di Padang Panjang (1923). Baca Juga: Tiga Tahap Manajemen Keuangan Pondok Pesantren Pendirian pondok pesantren putri ini tidak terlepas dari pantauan guru Mbah Bisri yaitu K.H M. Hasyim Asy’ari. Beliau tidak melarang, tidak juga merasa keberatan dari apa yang dilakukan oleh muridnya.  Santri putri dari pesantren Mambaul Ma’arif Denanyar merupakan tetangga sekitar Mbah Bisri Mereka mengenakan identitas khusus saat di pesantren yaitu atasan kebaya dan bawahan sewek, serta kerudung yang hanya diselempangkan untuk menutupi rambut.  Pada tahun 1927 pesantren ini menerima santri putri dari berbagai daerah secara terbuka.Puncaknya pada tahun 1930, Mbah Bisri mendirikan Madrasah Diniyah Putri Pesantren Mambaul Ma’arif Denanyar. Upaya Mbah Bisri dalam mendirikan pesantren putri adalah terobosan penting untuk kemajuan pendidikan kaum perempuan. Ijtihad ini kemudian dilanjutkan oleh Nyai Musyarofah, putri Mbah Bisri, dengan mendirikan pesantren putri di Tambakberas tahun 1951. Ingin Mencoba Aplikasi Keuangan Pesantren? Coba demo GRATIS di demo.epesantren.co.id

Tiga Tahap Manajemen Keuangan Pondok Pesantren

Tiga Tahap Manajemen Keuangan Pondok Pesantren

Manajemen keuangan pesantren memiliki tiga tahap penting yaitu perencanaan (budgeting), pelaksanaan (akunting), dan penilaian atau evaluasi (auditing). Ketiga tahapan ini harus dilakukan dalam pengelolaan manajemen keuangan pesantren agar pengelolaan yang dilakukan menjadi sehat, dinamis, dan akuntabel. Tiga Tahap Manajemen Keuangan Penganggaran (budgeting) Penganggaran adalah tahap awal perencanaan keuangan dalam sebuah lembaga sebelum membangun atau memulai periode baru. Penyusunan anggaran atau budgeting ini menurut Fatah dalam bukunya Ekonomi dan Pembiayaan Pendidikan adalah rencana operasional yang dinyatakan secara kuantitatif dalam bentuk satuan uang yang digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan lembaga dalam kurun waktu tertentu.  Dalam penganggaran minimal ada dua format yang harus dilakukan yaitu RKA (Rencana Kegiatan Anggaran) dan RAPB (Rencana Anggaran Penerimaan dan Belanja). RKA juga biasa disebut RKAS (Rencana Kegiatan Anggaran Sekolah) atau RKAPP (Rencana Kegiatan Anggaran Pondok Pesantren). Sedangkan, RAPB biasa juga disebut RAPBS (Rencana Anggaran Penerimaan dan Belanja Sekolah), RAPBM (Rencana Anggaran Penerimaan dan Belanja Madrasah), atau RAPBPP (Rencana Anggaran Penerimaan  dan  Belanja  Pondok  Pesantren). Kedua format anggaran ini memerlukan analisis penyusunan menggunakan data masa lalu dan lingkungan ekstern atau SWOT (mencakup kekuatan (strength), kelemahan (weakness), peluang (opportunities) dan ancaman (threats)).   Pelaksanaan (Akunting) Pada tahap pelaksanaan, ada dua kegiatan yaitu penerimaan dan pengeluaran. Penerimaan dan pengeluaran pesantren yang diperoleh dari berbagai sumber dana perlu dibukukan berdasarkan prosedur yang selaras dengan kesepakatan yang telah disepakati. Misalnya tiap sumber dana memiliki buku pencatatan sendiri-sendiri, seperti dana dari SPP tercatat dalam Buku Penerimaan SPP, atau dana dari donatur tercatat dalam Buku Penerimaan Donasi.  Ada pula buku utama yang wajib diisi setiap terjadi transaksi, buku tersebut adalah Buku KAS Umum. Buku kas ini akan menggambarkan arus dana masuk dan keluar dari pesantren. Buku Kas Umum harus dilengkapi dengan dokumentasi bukti transaksi seperti kuitansi, faktur, nota, atau catatan administrasi lainnya.  Baca Juga: Cara Baru Rekap Presensi Digital Agar Data Tidak Hilang Evaluasi (Auditing) Dalam KBBI, audit berarti 1) pemeriksaan pembukuan tentang keuangan perusahaan, bank, dan sebagainya) secara berkala; 2) pengujian efektivitas keluar masuknya uang dan penilaian kewajaran laporan yang dihasilkannya. Jika dikaitkan dengan keuangan, maka pengertian audit keuangan adalah pengujian kebenaran pembukuan.  Pada keuangan manajemen pesantren, ketua pengurus pondok pesantren perlu melakukan pengendalian pengeluaran keuangan pondok pesantren selaras dengan RAPB yang telah ditetapkan. Ada beberapa jenis auditing yaitu audit laporan keuangan (berkaitan dengan keuangan), audit operasional (berkaitan dengan jalannya operasional pesantren), dan audit ketaatan (berkaitan dengan prosedur atau aturan tertentu yang telah ditetapkan pihak yang memiliki otoritas lebih tinggi). Sumber: Manajemen Keuangan Pondok Pesantren, Miftahol Arifin, STIT Al-Karimiyyah Sumenep Ingin mencoba rekap presensi digital? Kunjungi demo GRATIS-nya di demo.epesantren.co.id

Cara Baru Rekap Presensi Modern Agar Data Tidak Hilang

Cara Baru Rekap Presensi Digital Agar Data Tidak Hilang

Kehadiran santri di sekolah adalah kehadiran dan keikutsertaan santri secara fisik dan mental terhadap aktivitas sekolah pada jam-jam efektif di sekolah. Pencatatan kehadiran santri, wajib dilakukan oleh ustadz/ustadzah yang mengajar sebagai bahan yang akan dilaporkan ke walinya. Pengelolaan Rekap Presensi  Secara administratif, pengelolaan kehadiran dan ketidakhadiran santri (rekap presensi) pada tingkat kelas menjadi tanggung jawab wali kelas. Oleh karena itu, wali kelas seyogyanya dapat mendata secara akurat tingkat kehadiran dan ketidakhadiran santri di kelas. Hal tersebut sekaligus dapat menganalisis dan menyajikannya dalam bentuk grafik atau tabel.  Informasi presensi santri akan sangat berguna untuk pengambilan kebijakan, baik pada tingkat kelas, sekolah, maupun pondok serta dapat digunakan untuk kepentingan pemberian bimbingan kepada santri yang sering tidak menunaikan kehadirannya.  Selain sebagai data untuk sekolah dan pondok, rekap kehadiran dan ketidakhadiran akan disampaikan kepada wali santri sebagai bahan pelaporan. Hal ini bertujuan agar wali santri dapat mengetahui dan dapat mengambil peran dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah ketidakhadiran santri. Baca Juga: Pondok Pesantren di Kabupaten Kediri Proses Rekap Presensi Saat Ini Pencatatan kehadiran atau presensi di sekolah-sekolah masih belum menggunakan presensi berbasis komputerisasi. Proses pencatatan masih dilakukan manual pada buku agenda yang dilakukan ustadz/ustadzah ketika kelas berlangsung. Hal di atas mengakibatkan komunikasi antara pihak sekolah yang diwakili oleh wali kelas dengan wali santri kurang terjalin dengan baik. Wali santri tidak dapat mengetahui kebenaran putra / putrinya masuk sekolah atau tidak, karena mekanisme presensi yang dilakukan tidak menghasilkan data yang real time.  Pada kasus–kasus tertentu wali santri tidak mengetahui jika putra / putrinya tidak masuk sekolah tanpa keterangan dan wali baru mengetahui saat menerima surat panggilan dari sekolah bahwa anaknya sering tidak masuk sekolah.  Kekurangan Proses Rekap Presensi dengan Buku Agenda Pencatatan kehadiran menggunakan buku agenda ini memiliki banyak kekurangan diantaranya adalah:  1. Kesulitannya wali santri dalam memonitoring kehadiran putra / putrinya karena wali santri harus bertanya kepada wali kelas.  2. Tidak terkontrolnya jam masuk dan jam keluar santri.  3. Banyaknya terjadi kecurangan yang dilakukan oleh siswa terkait presensi.  4. Proses rekapitulasi kehadiran santri membutuhkan waktu.  5. Ustadz/ustadzah kesulitan dalam memotivasi santri dalam hal kedisiplinan.  Pemanfaatan Rekap Presensi Digital Pemanfaatan teknologi untuk pengelolaan presensi di sekolah sangat dibutuhkan. Selain itu, memanfaatkan teknologi juga akan memudahkan rekap presensi dan penyimpanan data presensi. Data presensi lebih aman karena tidak takut akan kehilangan buku agenda karena rekap presensi digital sudah tersimpan dalam cloud. Meskipun komputer, laptop, ataupun Handphone rusak, data presensi tetap dapat diakses menggunakan jaringan internet.  Manfaat rekap presensi digital ini perlu digencarkan karena lebih banyak hal positif yang didapat dibanding hal negatif. Ingin mencoba rekap presensi digital? Kunjungi demo GRATIS-nya di demo.epesantren.co.id

Pakai Software Pesantren Online Mudahkan Administrasi Kesantrian

Pakai Software Pesantren Online Mudahkan Administrasi Kesantrian

Pengertian Administrasi  Pengertian administrasi secara luas adalah aktivitas kerja sama yang dilakukan sekelompok orang. Aktivitas kerja sama tersebut ditentukan berdasarkan pembagian kerja yang telah disesuaikan secara terstruktur untuk mencapai tujuan bersama secara efektif dan efisien. Administrasi secara sempit adalah sebuah kegiatan penyusunan dan pencatatan data serta informasi secara sistematis. Dalam pengertian ini kegiatan administrasi berfungsi sebagai penyedia keterangan sekaligus memudahkan untuk mendapatkan informasi kembali. Tujuan Administrasi Kegiatan administrasi di pondok pesantren memiliki beberapa tujuan, diantaranya. Memantau Kegiatan Administrasi Administrasi adalah kegiatan yang berkaitan dengan banyak hal sehingga harus dikerjakan secara sistematis dan teratur.  Menerapkan administrasi yang baik menjadikan pesantren dapat memantau kegiatan yang dilakukan (seperti kegiatan apa, bagaimana, dimana, kapan, dan mengapa) Baca Juga: Penerapan Tata Kelola Keuangan Pesantren yang Baik Evaluasi Kegiatan Organisasi Kegiatan administrasi akan memudahkan pesantren untuk melakukan evaluasi kegiatan pesantren. Salah satu bentuk evaluasi kegiatan yang dilakukan biasanya berdasarkan hasil informasi dan data yang ada. Tentu dengan adanya evaluasi, pesantren menjadi lebih memahami proses kegiatan dan kendala selama pelaksanaannya. Memastikan Keamanan Bagi Kegiatan Organisasi Setiap organisasi pesantren membutuhkan kepastian keamanan saat melakukan sebuah program pesantren. Oleh karena itu, setiap pesantren membutuhkan pengadministrasian yang baik untuk memantau seluruh aktivitas dari dalam maupun luar pesantren. Selain itu, adanya proses administrasi tersebut membuat setiap aktivitas maupun transaksi dapat tercatat secara terperinci dan jelas. Cara Kerja Administrasi Seorang administrator memiliki tugas utama yaitu kegiatan yang berkaitan erat dengan korespondensi, penyimpanan serta penataan dokumen, data entry dan membantu unit-unit yang membutuhkan data. Administrator nantinya akan menjadikan tugasnya tersebut menjadi sebuah laporan yang akan diserahkan kepada pihak manajemen. Administrasi Kesantrian Salah satu administrasi yang menyita banyak waktu adalah administrasi kesantrian. Administrasi santri perlu dilakukan tiap hari, minggu, bulan, maupun tiap semester baru. Administrasi kesantrian yang perlu dikelola seperti. Data yang berisi Nomor Induk Santri, data pribadi santri, data keluarga atau orang tua. Dilengkapi dengan foto santri. Data yang berisi izin pergi atau pulang santri sehingga memudahkan monitoring pesantren kepada santri. Data rekapan kehadiran santri. Biasanya direkap selama satu bulan sekali, tetapi pelaporannya diserahkan saat pembagian bersama dengan laporan hasil ujian di tengah semester dan akhir semester. Data tahfidz ini perlu direkap per hari/minggu sebagai capaian santri yang perlu disampaikan kepada orang tua tentang perkembangan anaknya selama di pesantren. Mudahkan Administrasi Kesantrian dengan Software Pesantren Online Administrasi kesantrian adalah usaha dan kegiatan yang meliputi pengaturan tentang administrasi yang berkaitan dengan santri. Administrasi bidang kesantrian mencakup ruang lingkup pencatatan data dan pelaporan.  Ditinjau dari segi pembinaan maupun segi penertiban administrasi, masalah pencatatan data dan pelaporan ini sangat penting. Keduanya sama penting dan saling berkaitan, dan untuk itu perlu disediakan format-format untuk menunjang pencatatan dan pelaporan tersebut. Untuk memudahkan proses administrasi kesantrian, software pesantren online akan membantu para administrator pesantren dalam mengelola data kesantrian. Kemudahan-kemudahan itu seperti. Baca Juga: Ketentuan Zakat Profesi Youtuber dan Tiktoker a. Pembaruan Data Data-data santri yang mungkin dulunya masih tersimpan dalam buku induk ataupun excel sekarang sudah dapat berpindah ke data online yang datanya akan ditampilkan secara real time (bila ada pembaruan data maka data pada software akan otomatis terupdate). Hal ini akan memudahkan bila administrator pesantren lebih dari 2 orang. b. Minimalisir Data Hilang Data pada software pesantren online akan tersimpan dalam sistem cloud. Hal ini memudahkan administrator untuk membuka data pada berbagai perangkat. Tidak harus di pc yang selalu digunakan administrator. Dan data lebih aman karena minim data bisa hilang pada sistem karena terkena virus, tidak sengaja terhapus, ataupun pc/laptop rusak. Meskipun harus berganti perangkat software ini tetap bisa dibuka. Pasalnya software pesantren online merupakan software yang tidak perlu diinstal pada pc/laptop/hp/tab. Administrator hanya membutuhkan jaringan internet saja untuk membuka software pesantren online ini. c. Rekap Presensi Otomatis Bila administrator menggunakan software pesantren online, maka rekap presensi dapat terbuat secara otomatis oleh sistem. Pihak pesantren hanya perlu cetak presensi saja setiap bulan. Jadi, masih ragu untuk menggunakan Software pesantren Online untuk memudahkan proses administrasi kesantrian lembaga? Coba demo aplikasinya sekarang yuk. GRATIS, loh.  Jangan sampai pesantrenmu tertinggal oleh pesantren yang lain. Modernkan sistem administrasi pesantren Anda dengan software pesantren online. GRATIS COBA DEMO demo.epesantren.co.id

Anda Administrator di Pesantren? Gunakan Aplikasi Pesantren

Anda Administrator di Pesantren? Gunakan Aplikasi Pesantren untuk Kemudahan Tugas Anda

Administrator adalah orang yang mengelola kegiatan administrasi di lembaga, termasuk lembaga sekolah. Suatu lembaga berjalan dengan baik atau tidak dapat dilihat dari tata kelola administrasinya.  Seorang administrator atau tata kelola administrasi ini berada di naungan Tata Usaha (TU) sebagai pelaksana teknis penyelenggaraan administrasi dan informasi sekolah. Semakin lengkap data yang dikelola administrator maka pelayanan yang diberikan pesantren ke warga pesantren (santri, pengajar, pengelola pondok, wali santri, dan masyarakat umum) akan semakin baik. Selain itu, data yang lengkap dan akurat juga dapat digunakan pimpinan untuk mengambil keputusan secara tepat. Oleh karenanya, seorang administrator harus memiliki kecakapan dalam mengelola administrasi di pondok pesantren. Tugas Pokok seorang Administrator Pesantren Tugas pokok seorang administrator pesantren adalah melakukan ketatausahaan pesantren dan bertanggung jawab kepala Kepala Tata Usaha. Berikut beberapa tugas seorang administrator. a. Urusan Administrasi Pesantren Pada pengurusan administrasi pesantren pada umumnya berkaitan dengan penyusunan program kerja, pengelolaan keuangan, administrasi ketenagaan dan siswa, penyusunan administrasi perlengkapan pesantren, penyusunan dan penyajian data/statistik pesantren, dan penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan ketatausahaan secara berkala b. Urusan Administrasi Kepegawaian Seorang administrator yang berhubungan dengan administrasi kepegawaian bertugas untuk mengisi buku induk pegawai, membuat Daftar Urut Kepangkatan (DUK) PNS, membuat daftar hadir guru/pegawai, membuat daftar gaji, menyimpan berkas data dan arsip pegawai, dan tugas lainnya. Baca Juga: Rumus Dasar Excel yang Berguna untuk Admin Pesantren c. Urusan Administrasi Kesantrian Tugas administrator khususnya administrasi kesantrian berkaitan dengan membuat nomor induk, mengisi buku induk, mengisi buku mutasi, membuat daftar santri perkelas, santri perkamar, menyimpan data alumni, rekap presensi santri, pendataan santri baru, menyiapkan surat izin keluar masuk, membuat surat keterangan dan mutasi santri, dan kegiatan kesantrian lainnya.  d. Urusan Administrasi Keuangan Administrator yang bertanggung jawab dalam administrasi keuangan memiliki tugas menyimpan dokumen, rekening giro atau bank, mengajukan pembayaran, membuat laporan  penggunaan keuangan, menyimpan arsip dan SPJ keuangan, dan tugas lainnya.  Aplikasi Pesantren Permudah Tugas Administrator Tugas seorang administrator bukan hanya satu, tetapi banyak bagian yang perlu dikerjakan seorang administrator pesantren. Oleh karena itu, penting untuk mengutamakan pekerjaan yang efisien. Ada dua cara yang dapat digunakan untuk membuat pekerjaan administrator menjadi lebih efisien. Pertama dengan menambah SDM dan kedua menggunakan bantuan teknologi. Sebelum mengambil keputusan perlu pertimbangan yang matang. Salah satunya adalah anggaran lembaga. Bila lembaga ingin menghemat anggaran, maka opsi kedua akan lebih membantu. Pasalnya, dengan menggunakan teknologi biaya yang dikeluarkan tidak sebanyak dengan menambah SDM. Bila pihak lembaga mampu mencari-cari teknologi apa yang dapat membantu efisiensi pekerjaan dan murah maka bisa menggunakan Aplikasi Pesantren. Aplikasi Pesantren merupakan sebuah aplikasi online yang diperuntukan bagi lembaga sekolah demi membantu manajemen dan administrasinya menjadi lebih profesional dan melek terhadap digitalisasi. Untuk melihat layanan dan keunggulan Aplikasi Pesantren Anda dapat mengunjungi website kami di epesantren.co.id atau  Coba demo aplikasinya secara GRATIS di demo.epesantren.co.id

6 Peran Guru untuk Menciptakan Lingkungan Belajar Efektif

6 Peran Guru untuk Menciptakan Lingkungan Belajar Efektif

Peran seorang guru dalam kegiatan belajar mengajar tidak hanya memberikan materi pembelajaran berdasarkan kurikulum. Guru merupakan seseorang yang mampu mengelola dan menciptakan lingkungan belajar yang baik. Dengan lingkungan belajar yang baik, diharapkan hasil belajar peserta didik berada pada tingkat optimal. Ada 6 peran guru untuk menciptakan lingkungan belajar efektif. Guru sebagai Pengelola Kelas Guru sebagai pengelola kelas berperan mengatur dan mengawasi kegiatan-kegiatan belajar terarah pada tujuan pendidikan. Kegiatan mengatur dan mengawasi lingkungan belajar turut menentukan sejauh mana baiknya lingkungan belajar tersebut. Lingkungan yang baik bersifat menguatkan keinginan peserta didik untuk belajar, memberikan rasa aman, dan kepuasan dalam mencapai tujuan belajar. Tujuan umum pengelolaan kelas adalah menyediakan dan menggunakan fasilitas kelas untuk berbagai kegiatan belajar dan mengajar agar tercapai mencapai hasil yang baik. Kemudian, tujuan khususnya adalah mengembangkan kemampuan peserta didik untuk memperoleh hasil yang diharapkan. Guru sebagai Fasilitator Kegiatan belajar mengajar akan terhambat bila tidak ada fasilitas. Di sini fasilitas bukan hanya tools belajar seperti buku, papan tulis, atau semacamnya, tetapi guru juga ikut berperan menjadi fasilitator.  Baca Juga: Permudah Administratif Guru dengan Jurnal Mengajar Online Guru sebagai fasilitator bertanggung jawab atas berjalannya proses pembelajaran, suasana kelas yang nyaman, cara penyampaian materi yang mudah dimengerti santri, dan pemilihan bahan ajar yang sesuai dengan setiap mata pelajaran. Contohnya, bila kelas 6, 9, dan 12 akan melaksanakan ujian sekolah untuk menentukan kelulusan. Guru sebagai seorang fasilitator dapat membuat kelas tambahan agar santri dapat mempelajari materi lebih dalam.  Guru sebagai Mediator Sebagai seorang mediator, guru menjadi perantara dalam komunikasi/hubungan antar manusia. Untuk itu, guru harus memahami bagaimana orang berinteraksi dan berkomunikasi. Hal tersebut diperlukan agar guru mampu menciptakan kualitas pembelajaran yang interaktif secara maksimal. Ada tiga macam kegiatan yang dapat dilakukan oleh guru, yaitu mendorong berlangsungnya tingkah laku sosial yang baik, mengembangkan gaya interaksi pribadi, dan menumbuhkan hubungan positif dengan para peserta didik. Contohnya, saat santri mengalami kesulitan di tengah diskusi, guru sebagai mediator wajib mengarahkan santrinya menemukan kesimpulan. Hal ini akan meningkatkan inisiatif santri untuk menemukan jawaban tanpa diberitahu langsung.  Guru sebagai Motivator Guru sebagai seorang motivator hendaknya mendorong santri untuk semangat dan aktif belajar. Memotivasi santri dapat dilakukan dalam beberapa cara. Pertama, karakter mengajar seorang guru dapat mempengaruhi minat belajar santri. Santri lebih menyukai guru yang menyenangkan, tidak menekan, dan menjelaskan materi dengan metode yang mudah dipahami. Contoh karakteristik guru seperti itu akan meningkatkan minat belajar santri. Kedua, memberikan pujian terhadap santri yang berhasil mengerjakan tugas atau project dengan baik. Bila ada santri yang kurang bersemangat berikan penguatan motivasi dan tumbuhkan percaya diri mereka. Ketiga, ceritakan kisah-kisah inspiratif dari seorang tokoh untuk mengejar cita-cita atau tentang kegigihan mereka. Bisa pula ajak santri untuk menonton film yang menggugah motivasi mereka. Film-film yang berkaitan dengan perjuangan meraih cita-cita, atau sekedar hiburan mendidik. Manusia cenderung mengulangi hal-hal yang memiliki konsekuensi menyenangkan, dengan diberikan tayangan penuh motivasi, maka santri tertarik untuk lebih giat dalam belajar untuk meraih mimpinya. Guru sebagai Informator Sebagai informator, guru merupakan sumber informasi pertama di sekolah baik informasi akademik maupun umum. Guru harus siap dengan pengetahuan yang berkualitas dan berwawasan luas tentang keilmuannya ataupun informasi terkini. Contohnya seperti guru mengikuti pelatihan, workshop, pembekalan kurikulum, membaca lebih banyak, dan juga harus berkoordinasi menginformasikan perkembangan tiap santri pada wali murid. Itu tadi 6 peran guru untuk menciptakan lingkungan belajar efektif. Semoha bermanfaat 🙂 Ingin Mencoba Aplikasi Keuangan Pesantren? Coba demo GRATIS di demo.epesantren.co.id

Permudah Administratif Guru dengan Jurnal Mengajar Online

Permudah Administratif Guru dengan Jurnal Mengajar Online Sekarang ePesantren sudah dilengkapi dengan Fitur “Jurnal Mengajar”. Semakin mudah melakukan kegiatan administratif guru dalam satu aplikasi. Guru tidak repot mengisi jurnal manual, cukup mengisi dalam aplikasi ePesantren. Jurnal dapat dicetak otomatis 👍 Tertarik? Segera hubungi admin kami ya 🙂 Info Selengkapnya:WhatsApp : wa.me/6285701303000IG l FB l YT : @epesantrenWebsite : epesantren.co.id

Spesial Ramadhan: ePesantren Bagi-Bagi THR

Siapa yang ingin kelola manajemen pesantren secara digital?Sini-sini, MinePe kasih tau, mumpung ada penawaran spesial. TRAKTIRAN HARI RAYA Berlangganan ePesantren sekarang dan dapatkan bonus lainnya: ✅ Berlangganan 1 Tahun CUMA BAYAR 10 BULAN✅ 25% Diskon Website✅ FREE Starter Pack 50++ Desain PSB/PPDB NB:– Promo untuk Pelanggan Baru dan Pelanggan Lama– Untuk Pelanggan Lama, berlaku akumulasi aktivasi—————————————————-Segera dapatkan THR-nya !Hubungi kami di :Telp/WhatsApp : wa.me/6285701303000 Atau coba demonya dulu di demo.epesantren.co.id Info Lainnya:– Website : epesantren.co.id– FP| IG|YT :@epesantren

Penerapan Tata Kelola Keuangan Pesantren yang Baik

Penerapan Tata Kelola Keuangan Pesantren yang Baik

Tata kelola keuangan pesantren adalah cara bagaimana pesantren mengelola dan mengatur sumber daya keuangan yang dimilikinya untuk mencapai tujuan dan keberlangsungan operasionalnya. Hal ini meliputi pengelolaan dana dari sumber-sumber yang berbeda, seperti dana dari donatur, dana dari santri, dan dana dari kegiatan ekonomi yang dijalankan oleh pesantren. Tata kelola keuangan yang baik dapat memastikan bahwa pesantren dapat beroperasi dengan efisien dan transparan, serta dapat menjamin keberlangsungan operasional pesantren dalam jangka panjang. Cara Mengelola Keuangan dengan Baik 1. Melakukan Perencanaan Keuangan Perencanaan keuangan merupakan hal yang penting dalam mengelola keuangan pesantren. Perencanaan ini dapat dilakukan dengan menentukan tujuan keuangan, menetapkan anggaran, dan menentukan sumber pendapatan. Hal tersebut perlu dilakukan agar keuangan pesantren dapat terkontrol, sehingga operasional dapat berjalan dengan lancar. 2. Mengelola Sumber Pendapatan Sumber pendapatan yang dapat digunakan dalam mengelola keuangan pesantren antara lain dari donasi, beasiswa, program kerja sama dengan pihak lain, dan dari hasil usaha pesantren. Tidak sedikit pesantren yang memiliki unit usahanya sendiri, seperti kantin, laundry, membuka berbagai jenis toko, dan lain sebagainya. Tentu hal tersebut akan menghasilkan uang lebih demi optimalisasi operasional pesantren. Baca Juga: Keuangan Pesantren Digital Permudah Tugas Bendahara Pesantren 3. Mengelola Pengeluaran Pengeluaran harus dikelola dengan baik agar dapat digunakan sesuai dengan tujuan keuangan yang telah ditentukan. Pengeluaran memang harus dikelola dengan efisien dan efektif dengan mengerti arah pengeluaran, maka dapat mengoptimalkan penganggaran pada sektor yang dimaksud di tahun depan. 4. Melakukan Pengawasan dan Evaluasi Pengawasan dan evaluasi harus dilakukan secara berkala untuk mengetahui kondisi keuangan pesantren dan mengambil tindakan yang diperlukan. 5. Melakukan Transparansi Transparansi merupakan hal yang penting dalam mengelola keuangan pesantren. Informasi keuangan harus dapat diakses oleh semua pihak yang berkepentingan. 6. Melakukan Inovasi Melakukan inovasi dalam mengelola keuangan pesantren dapat meningkatkan pendapatan dan mengurangi pengeluaran. Inovasi dapat dilakukan dengan cara mencari sumber pendapatan baru atau mengoptimalkan sumber pendapatan yang ada. 7. Menggunakan Aplikasi Keuangan Pesantren Untuk menerapkan tata kelola keuangan yang baik maka diperlukan sebuah sistem aplikasi keuangan pesantren yang dapat memudahkan. Dengan menggunakan aplikasi keuangan pesantren, lembaga dapat mengelola keuangan seperti mengelola pengelolaan, pengawasan, dan transparansi arus keuangan. Aplikasi ini juga memudahkan untuk pimpinan yayasan atau kepala madrasah untuk melihat analisa dan performance keuangan madrasah. Bila ingin mencoba aplikasi keuangan Pesantren Anda bisa klik link di bawah demo.epesantren.co.id