mengelola keuangan pesantren

Bye Ribet, kelola keuangan Praktis! ePesantren: Solusi Cerdas mengelola Keuangan Pesantren

Mengelola Keuangan Pesantren dengan ePesantren pesantren sebagai salah satu lembaga pendidikan tertua di Indonesia memiliki ciri khas yang unik dan menarik untuk selalu dikaji.  Dengan model  Islam Nusantara yang sedang dikembangkan di Indonesia, pesantren adalah  salah satu pihak yang memiliki peranan penting. Pesantren yang awalnya hanya berfungsi sebagai lembaga pendidikan alternatif, saat ini dipandang sebagai lembaga pendidikan solutif dan substantif. Pesantren dianggap satu satunya lembaga pendidikan yang eksis membentuk karakter dan kepribadian penerus bangsa. Tentu karena pesantren adalah lembaga pendidikan pasti ada proses kegiatan mengatur keuangan. Kegiatan ini mencakup perencanaan, perorganisasian, pelaksanaan sampai dengan pengawasan. Dalam manajemen keuangan di pesantren dimulai dengan perencanaan anggaran sampai dengan pengawasan dan pertanggungjawaban keuangan. Pengelolaan keuangan yang baik adalah kunci keberhasilan operasional pesantren. Sebagai lembaga pendidikan yang sering kali tidak berorientasi pada keuntungan, pesantren harus bisa dalam mengatur pemasukan dan pengeluaran agar tetap bisa memberikan pelayanan dan pendidikan yang baik bagi para santri. Cara Mengelola Keuangan Pesantren Secara Efektif Perencanaan Anggaran yang Matang Membuat rencana anggaran tahunan adalah langkah pertama yang penting dalam pengelolaan keuangan di pesantren. Dengan memiliki perencanaan anggaran yang matang, pesantren dapat mengalokasikan dana dengan tepat sesuai dengan kebutuhan dan prioritas yang dibutuhkan oleh pesantren.   Penggunaan ePesantren: ePesantren merupakan solusi modern untuk membantu pesantren mengelola keuangan dengan lebih efisien. Aplikasi ini menyediakan fitur-fitur seperti pencatatan transaksi keuangan, pembuatan laporan keuangan, dan manajemen inventaris yang dapat memudahkan proses pengelolaan keuangan pesantren.   Transparansi dan Akuntabilitas: Penting untuk menjaga transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan pesantren. Hal yang dapat dilakukan untuk menjaga transparansi dan akuntabilitas adalah dengan menyediakan laporan keuangan yang jelas dan terperinci kepada pihak yang berkepentingan seperti dewan pengawas, donatur, dan masyarakat.   Pendanaan dan Penggalangan Dana: Selain mengatur pengeluaran, pesantren juga perlu memperhatikan pendanaan dan penggalangan dana. Hal ini bisa dilakukan melalui program-program penggalangan dana, kerja sama dengan pihak-pihak eksternal, atau memanfaatkan sumber daya yang ada di lingkungan pesantren.   Pengembangan Sumber Daya Manusia: Investasi dalam pengembangan sumber daya manusia juga merupakan bagian penting dari pengelolaan keuangan di pesantren. Melalui pelatihan dan pengembangan yang tepat, staf dan guru pesantren dapat meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan yang diberikan kepada santri dengan lebih baik. Pengembangan Infrastruktur: Memprioritaskan pengembangan infrastruktur seperti perbaikan gedung, pembelian peralatan pendukung pembelajaran, dan fasilitas sanitasi untuk pesantren juga merupakan langkah penting yang bisa dilakukan dalam pengelolaan keuangan pesantren.   Dengan mengimplementasikan pengelolaan keuangan yang efektif, pesantren dapat terus berkembang dan memberikan pelayanan pendidikan yang berkualitas bagi para santri. Dengan bantuan ePesantren, proses pengelolaan keuangan pesantren dapat menjadi lebih efisien dan transparan. ======================================================================================================================= Ingin mengetahui fitur dan keunggulan lain dari ePesantren? Kunjungi epesantren.co.id atau Anda bisa mencoba gratisnya di demo.epesantren.co.id Hubungi Admin Kami +62 857-0130-3000 +62 878-3034-3000

promo back to school

promo back to school

You are here: Home Promo ePesantren Kembali ke Pesantren dengan semangat baru dan manajemen yang lebih mudah bersama ePesantren 🎒📱 🎁 Diskon 10% untuk Semua Produk dan Layanan Kami! Jangan lewatkan kesempatan ini!💸 🤔 Apa yang akan Anda peroleh? 🤔 ✅ Tersedia 3 Paket untuk Menunjang Kebutuhan Pesantren ✅ Mobile Wali & Pegawai ✅ Pembayaran Online ✅ Modul Kepengasuhan ✅ Free Pelatihan Online ✅ Integrasi Ekosistem Digital ✅ Dan layanan terbaik lainnya Periode 10-30 Juni saja loh!! Gunakan kode promo BACK2SCHOOL untuk diskon 10% pendaftaran baru! 🥳 Yakin nggak mau ambil? Yang bener aje?! Rugi dong!! Hubungi admin kami di : 📲 Telp/WA : CS 1 +62857-0130-3000 CS 2 +62 878-3034-3000 🌐 Website : epesantren.co.id Dapatkan Promo Sekarang

Aplikasi administrasi pesantren

Mengapa Pesantren Membutuhkan Aplikasi Administrasi ePesantren??

Pesantren memang masih menjadi kepercayaan orang tua di Indonesia untuk menjadi pilihan terbaik mengajarkan pendidikan agama Islam. Pesantren merupakan lembaga pendidikan Islam yang memiliki peran penting dalam membentuk karakter dan pengetahuan para santri. Pesantren yang dikenal sebagai lembaga pendidikan Islam ini masih banyak yang menggunakan metode tradisional dalam proses mengajar dan pengelolaan administrasinya. Tetapi tidak sedikit pula yang mulai beralih menggunakan aplikasi pesantren digital dan mengikuti perkembangan di era digital ini. Di tengah perkembangan teknologi yang pesat, maanajemen pesantren juga perlu beradaptasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas. Salah satu solusi yang dapat diimplementasikan adalah penggunaan aplikasi administrasi pesantren. Artikel ini akan membahas mengapa aplikasi administrasi pesantren menjadi kebutuhan penting di era digital ini.   Baca juga: Aplikasi Administrasi Memudahkan Adminsitrasi Kesiswaan Pondok Pesantren   Mengapa Membutuhkan Aplikasi ePesantren? Aplikasi pesantren digital berbasis web atau ePesantren merupakan software / aplikasi / sistem informasi online yang dipersembahkan untuk membantu manajemen dan administrasi pondok pesantren. Sehingga pondok pesantren menjadi lebih profesional dan siap Go Digital.   Sangat disarankan memakai aplikasi pesantren digital berbasis web ini karena hampir seluruh aspek atau faktor dalam kehidupan telah dikelola secara online. Aplikasi ini juga membantu pekerjaan Anda menjadi lebih mudah. 1. Efisiensi dalam Pengelolaan Data Salah satu tantangan terbeesar dalam pengelolaan pesantren adalah pengelolaan data yang kompleks, mulai dari data santri, staf pengajar atau pengurus, keuangan, hingga inventaris. Dengan aplikasi administrasi pesantren, semua data tersebut dapat dikelola secara terpusat dan sistematis. Penggunaan aplikasi memungkinkan pengarsipan data yang lebih rapi dan pencarian informasi yang lebih cepat. 2. Peningkatan Kualitas Pondok Pesantren Aplikasi ePesantren dapat mendukung peningkatan kualitas pendidikan dengan menyediakan fitur-fitur seperti jadwal pelajaran, absensi, dan evaluasi hasil belajar santri. Guru dapat dengan mudah mengakses dan mengupdate data hasil belajar santri, memberikan feedback secara real-time, dan memantau perkembangan mereka. Hal ini memungkinkan proses belajar mengajar yang lebih terstruktur dan efektif. 3. Kemudahan dalam Manajemen Keuangan Manajemen keuangan di pesantren sering kali menjadi tugas yang rumit dan memerlukan ketelitian tinggi. Aplikasi administrasi dapat membantu dalam mengelola anggaran, mencatat pemasukan dan pengeluaran, serta menyusun laporan keuangan. Dengan demikian, transparansi dan akuntabilitas keuangan pesantren dapat terjaga dengan baik. 4. Komunikasi yang Lebih Efektif Komunikasi antara pihak pesantren dengan wali santri, staf pengajar, dan santri sendiri sering kali menjadi tantangan tersendiri. Aplikasi ePesantren menyediakan platform komunikasi yang terintegrasi, memungkinkan pengiriman informasi penting secara cepat dan efisien. Pengumuman, jadwal kegiatan, dan informasi lainnya dapat disampaikan secara langsung melalui aplikasi, mengurangi risiko miskomunikasi. 5. Pengelolaan Failitas yang Lebih Baik Pesantren sering kali memiliki berbagai fasilitas yang perlu dikelola dengan baik, seperti asrama, ruang kelas, perpustakaan, dan lain-lain. Aplikasi administrasi pesantren dapat membantu dalam monitoring dan pemeliharaan fasilitas-fasilitas tersebut. Dengan adanya sistem yang terintegrasi, pengelolaan inventaris dan perawatan fasilitas dapat dilakukan secara lebih efisien. 6. Digitalisasi Pesantren Menggunakan aplikasi administrasi pesantren merupakan langkah untuk beradaptasi dengan perkembangan teknologi yang terus maju. Hal ini juga dapat memberikan citra positif bagi pesantren sebagai lembaga pendidikan yang modern dan mengikuti perkembangan zaman. Selain itu, penggunaan teknologi juga dapat menarik minat calon santri dan orang tua untuk memilih pesantren yang bersangkutan.   Kemudahan Pengguna di Berbagai Perangkat   Pengguna dapat mengakses dari manapun, kapanpun, dan dapat diakses siapapun yang memiliki akses. Pada umumnya setiap manusia memiliki rasa lelah sehingga mereka membutuhkan waktu istirahat. Maka dari itu keunggulan ini dapat dipakai oleh pihak pesantren sehingga tim manajemen bebas untuk memasukkan data. Notifikasi WhatsApp Orang tua siswa mendapatkan notifikasi Pembayaran, Tagihan, dan Tabungan melalui WhatsApp. Payment Gateway Wali siswa dapat melakukan pembayaran melalui Virtual Account, Transfer Bank, QRIS, Indomaret, atau Alfamart. Presensi Guru/Pegawai Guru dan Pegawai cukup melakukan presensi dengan dengan selfie dan otomatis terhubung dengan sistem GPS. Presensi Santri Presensi santri dapat dilakukan secara online oleh guru. Android Wali Santri Pantau perkembangan sang buah hati di pesantren langsung dari smartphone Wali Santri Jurnal Otomatis Tanpa perlu lagi melakukan pembukuan secara tradisional, mulai dari SPP, Gaji, Tabungan, dll. Keamanan Terjamin Keamanan data ePesantren terjamin setara dengan Bank. Aplikasi ini juga memiliki auto backup jika terjadi error. Multi User & Admin Aplikasi ePesantren dapat digunakan oleh banyak orang yang memiliki hak akses secara bersamaan.   ====================================================================== Ingin mengetahui fitur dan keunggulan lain dari ePesantren? Kunjungi epesantren.co.id atau Anda bisa mencoba gratisnya di demo.epesantren.co.id Hubungi Admin Kami +62 857-0130-3000

Agar Betah di Pesantren? ikuti 7 tips ini

Agar Betah di Pesantren? Ikuti 7 Tips Ini

Pondok pesantren adalah lembaga pendidikan Islam tradisional di Indonesia yang menempatkan para santri untuk belajar agama dan kedisiplinan. Dahulu masyarakat Indonesia mendengar tentang pondok pesantren pasti persepsi mereka bermacam-macam, mulai dari yang baik, buruk, bahkan aneh. Berbagai persepsi sebagian masyarakat di antaranya, yaitu kegiatan yang sangat padat, aturan yang sangat ketat dan mengekang, tempat tinggal yang kumuh, hidupnya melarat, diperuntukkan orang-orang pedesaan. Hal tersebut terkadang membuat santri tidak betah di pesantren Dalam upaya seseorang adaptasi di pesantren, berikut ini 7 tips agar betah di pesantren Menjalani Kegiatan pesantren dengan Ikhlas Semangat dan niat yang ikhlas merupakan cara yang paling ampuh agar kerasan di pesantren.  Dengan semangat dan niat ikhlas tersebut seseorang dapat betah walaupun kadang kegiatan di pondok itu cukup padat teratur dan peraturan yang disiplin. Maka dari itu, sebelum menjalani kegiatan-kegiatan di pondok, seseorang harus memiliki semangat yang kuat dan niat yang ikhlas karena Allah Swt. Hal ini membuat santri agar betah di pesantren. Mencari tempat ternyaman di pesantren Terkadang kita memerlukan waktu untuk menyendiri baik itu untuk beribadah, merenung, bermawas diri, dan lain sebagainya. Kita juga memerlukan tempat yang nyaman agar tenang dalam melakukan kegiatan di atas, baik itu di aula, masjid/musala, perpustakaan, kamar pribadi (asrama), atau ruangan kelas. Dari tempat-tempat di atas yang paling cocok digunakan adalah kamar pribadi, karena di situ kita dapat melakukan kegiatan di atas dengan nyaman dan tenang. Jalin Hubungan Baik dengan Sesama Santri Kehidupan di pesantren akan terasa lebih nyaman jika Anda mampu menjalin hubungan baik dengan sesama santri. Berpartisipasi dalam kegiatan bersama, seperti diskusi keagamaan atau kegiatan sosial, dapat menjadi cara yang baik untuk membangun koneksi dengan orang-orang di sekitar Anda. Open Minded Open Minded atau membuka pikiran ketika diPesantren bisa membawa ke dunia baru yang penuh tantangan dan perbedaan. Dengan menjadi pribadi yang open minded kalian akan menerima perbedaan budaya, pandangan, dan kebiasaan. Sikap ini akan mempermudah adaptasi Anda di lingkungan pesantren yang beragam. Dengan menerapkan tips-tips di atas, diharapka  dapat menjalani kehidupan di pesantren dengan lebih betah dan produktif. Pesantren adalah tempat yang membangun karakter, kedisiplinan, dan spiritualitas. Dengan memaksimalkan pengalaman di pesantren Baca Juga: Pesantren Putri Unggulan untuk Generasi Penerus Perbanyak teman Memperbanyak pertemanan merupakan hal yang sangat penting ketika ada di pesantren, karena pesantren merupakan rumah kedua dan para penghuni pesantren adalah keluarga satu sama lain. Hal Itulah yang perlu ditanamkan dalam diri santri bahwa lingkungan pesantren adalah keluarga. Rasa kekeluargaan itulah yang dapat mempermudah setiap urusan santri. Kemana saja akan terasa menyenangkan dan lebih aman. Tidak hanya itu, teman sesama santri yang sudah seperti keluarga dapat menjadi tempat keluh kesah bagi santri baru. Insya Allah, dengan memperbanyak teman maka niat dan maksud untuk pulang dari pesantren akan hilang. Akan tetapi, perlu digaris bawahi bahwa, dalam memilih teman harus pilah dan pilih agar terus membawa santri ke jalan yang selalu diridai Allah SWT. Seperti Sabda Rasulullah SAW: “Permisalan teman yang baik dan teman yang buruk ibarat seorang penjual minyak wangi dan seorang pandai besi. Penjual minyak wangi mungkin akan memberimu minyak wangi atau engkau bisa membeli minyak wangi darinya dan walaupun tidak, engkau tetap akan mendapatkan aroma bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, bisa jadi (percikan apinya) mengenai pakaianmu dan kalaupun tidak, engkau tetap mendapatkan bau asapnya yang tidak sedap” (HR Bukhari 5534 dan Muslim 2628) Menjaga Kesehatan Diketahui bahwa kegiatan pesantren begitu padat. Maka menjaga kesehatan jasmani dan rohani perlu menjadi perhatian santri. Jangan sampai, ketika kegiatan pesantren sedang berlangsung, lalu Kesehatan santri kita menurun. Imbasnya santri akan pulang kerumah dan itu berulang terus sehingga kemungkinan untuk keluar pesantren bisa saja terjadi. Maka berolahraga dan menjaga asupan makan sehat adalah solusi tepat bagi para santri untuk selalu sehat dan fit dalam menjalani kehidupan di pesantren. Mengisi waktu luang yang bermanfaat Dengan banyaknya kesibukan santri di pesantren, maka seyogyanya tidak ada lagi niat untuk pulang kerumah. Semestinya tidak terbesit dalam pikiran santri untuk keluar pondok, melanggar bahkan kabur dari pondok. Berbagai kegiatan apapun di pondok akan mengalihkan perhatian santri ketika sedang kangen rumah. Namun Ketika waktu luang datang, santri harus bisa menyiasati waktu untuk melakukan berbagai kegiatan yang bermanfaat. Waktu luang santri dapat digunakan untuk berolahraga, bercengkerama atau berdiskusi dengan teman, beristirahat, ataupun meng-khatamkan sekaligus menghafal al-Quran.Dengan aktif dalam berbagai kegiatan, santri dapat meningkatkan potensi dan bakat diri. Selain itu juga menambah teman dan pengalaman sekaligus mengalihkan perhatian dari homesick. Butuh bantuan agar pesantren Anda lebih tertata di Administrasi? Coba ePesantren Untuk mencoba aplikasi epesantren.co.id secara GRATIS di demo.epesantren.co.id atau Hubungi admin kami di +62 857-0130-3000

Izin Keberadaan Pesantren Tahun 2023

Terbaru, Ini Dia Cara Mendaftarkan Izin Keberadaan Pesantren Tahun 2023

Kementerian Agama (Kemenag) melalui Direktur Jenderal Pendidikan Islam (Dirjend Pendis) merilis sistem pendaftaran izin keberadaan pesantren tahun 2023. Sistem izin keberadaan pesantren tersebut tertuang dalam surat keputusan Dirjend Pendis Nomor 1626 Tahun 2023 Tentang Petunjuk Teknis Pendaftaran Keberadaan Pesantren. Surat keputusan tersebut ditetapkan di Jakarta pada tanggal 20 Maret 2023 oleh Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Muhammad Ali Ramdhani. Adapun mekanisme pendaftaran Izin Pendirian Pesantren yaitu sebagai berikut: Ketentuan Umum Pendaftaran Izin Keberadaan Pesantren 1. Pendaftaran Keberadaan Pesantren Induk. 2. Pendaftaran Keberadaan Pesantren Cabang: a. diusulkan oleh Pesantren Induk; atau b. diusulkan oleh Pesantren Cabang yang bekerja sama dengan Pesantren Induk. 3. Pesantren mengajukan permohonan pendaftaran keberadaan Pesantren secara tertulis kepada Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota. 4. Pesantren yang dinyatakan memenuhi persyaratan pendirian Pesantren diberikan Tanda Daftar Keberadaan Pesantren. 5. Tanda daftar keberadaan Pesantren diberikan dalam bentuk: a. Keputusan Direktur Jenderal tentang Penetapan Nomor Statistik Pesantren (NSP); dan b. Piagam Statistik Pesantren (PSP). 6. Tanda Daftar Keberadaan Pesantren berlaku sepanjang Pesantren memenuhi ketentuan pendirian dan penyelenggaraan Pesantren. Persyaratan Pendaftaran Keberadaan Pesantren Tanda Daftar Izin Keberadaan Pesantren dapat diberikan kepada Pesantren yang memenuhi persyaratan: 1. memiliki paling sedikit 15 (lima belas) santri mukim yang tidak terdaftar di satuan pendidikan lainnya; 2. sekurang-kurangnya menyelenggarakan Pesantren dalam fungsi pendidikan; 3. memenuhi unsur Pesantren (arkanul ma’had) yang terdiri dari keberadaan Kiai, Santri Mukim, Pondok atau Asrama Pesantren, Masjid atau Mushalla, serta Kajian Kitab Kuning atau Dirasah Islamiyahdengan Pola Pendidikan Mu’allimin; 4. mengembangkan nilai Islam rahmatan lil’alamin dan berlandaskan Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, serta Bhinneka Tunggal Ika yang dikembangkan sebagai jiwa pesantren (ruhul ma’had) yang meliputi Jiwa Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Nasionalisme, Jiwa Keilmuan, Jiwa Keikhlasan, Jiwa Kesederhanaan, Jiwa Ukhuwah, Jiwa Kemandirian, Jiwa Kebebasan, dan Jiwa Keseimbangan; Baca Juga: Cara Mendirikan Pesantren: Menghidupkan Pusat Pendidikan Keislaman yang Berkelanjutan 5. berkomitmen dalam pencapaian tujuan umum Pesantren yang sejalan dengan visi, misi, dan tujuan pembangunan nasional; 6. berkomitmen dalam membangun moral dan karakter melalui keteladanan/panutan, membangun kecerdasan dan kompetensi keahlian santri, memberikan kasih sayang dan perlindungan serta pemenuhan hak santri sesuai dengan usianya. Dokumen Kelengkapan Pendaftaran Keberadaan Pesantren Izin keberadaan pesantren, pemohon mempersiapkan dokumen kelengkapan meliputi: 1. Asli Scan Surat Permohonan Pendaftaran Keberadaan Pesantren (Pesantren Induk) yang ditandatangani oleh Kiai/pimpinan/pengasuh Pesantren dan berstempel lembaga (Format 3), atau 2. Asli Scan Surat Permohonan Pendaftaran Keberadaan Pesantren (Pesantren Cabang) yang ditandatangani oleh Kiai/pimpinan/pengasuh Pesantren dan berstempel lembaga (Format 4). 3. Asli Scan Formulir Pengajuan Pendaftaran Keberadaan Pesantren (Pesantren Induk) yang telah diisi lengkap dan ditandatangani oleh Kiai/pimpinan/pengasuh Pesantren dan berstempel lembaga (Format 5), atau 4. Asli Scan Formulir Pengajuan Pendaftaran Keberadaan Pesantren (Pesantren Cabang) yang telah diisi lengkap dan ditandatangani oleh Kiai/pimpinan/pengasuh Pesantren dan berstempel lembaga (Format 6), atau 5. Asli Scan Surat Pernyataan yang ditandatangani oleh Kiai/pimpinan/pengasuh Pesantren dan berstempel lembaga yang menyatakan komitmen untuk mengamalkan nilai Islam rahmatan lil’alamin dan berdasarkan Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, serta Bhinneka Tunggal Ika, menyelenggarakan fungsi pendidikan, fungsi dakwah, dan/atau fungsi pemberdayaan masyarakat, memenuhi unsur Pesantren (arkanul ma’had), menjaga kekhasan atau keunikan tertentu dalam pengembangan kajian, keilmuan, keahlian dan keterampilan yang mencerminkan tradisi, kehendak dan cita-cita, serta ragam dan karakter Pesantren, membangun moral dan karakter melalui keteladanan/panutan, membangun kecerdasan dan kompetensi keahlian santri, memberikan kasih sayang dan perlindungan dan pemenuhan hak santri sesuai dengan usianya, serta kebenaran data-data dan berkas pendaftaran keberadaan Pesantren yang dilampirkan (Format 7). 6. Data Santri Mukim yang menggambarkan santri yang tercatat dalam administrasi Pesantren (Format 8). 7. Data Tenaga Pendidik yang menggambarkan tenaga pendidik sebagai guru/ustadz Pesantren (Format 9). 8. Data Tenaga Kependidikan yang menggambarkan tenaga kependidikan sebagai penunjang penyelenggaraan Pesantren (Format 10). 9. Data Kurikulum Pesantren yang menggambarkan daftar kurikulum Pesantren. 10. Daftar Kitab Kuning yang menggambarkan daftar kitab kuning yang menjadi rujukan tradisi keilmuan Islam di Pesantren. 11. Asli Scan PDF Ijazah/Syahadah bukti lulusan Pesantren/satuan pendidikan dengan kompetensi ilmu agama Islam sesuai nama pimpinan/pengasuh Pesantren. 12. Asli Scan PDF Kartu Tanda Penduduk (KTP) pendiri perseorangan, pimpinan Yayasan, pimpinan Ormas, atau pimpinan perkumpulan masyarakat. 13. Asli/Salinan Scan PDF Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) pimpinan bagi Pesantren yang didirikan oleh perseorangan atau perkumpulan masyarakat. 14. Asli/Salinan Scan PDF Akta Notaris Yayasan bagi Pesantren yang didirikan oleh Yayasan. 15. Asli/Salinan Scan PDF SK Kemenkumham Pengesahan Pendirian Badan Hukum Yayasan bagi Pesantren yang didirikan oleh Yayasan. 16. Asli/Salinan Scan PDF Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) Yayasan bagi Pesantren yang didirikan oleh Yayasan. 17. Asli/Salinan Scan PDF Akta Notaris Organisasi Perkumpulan/AD-ART Ormas Islam bagi Pesantren yang didirikan oleh Ormas Keagamaan Islam. 18. Asli/Salinan Scan PDF SK Kemenkumham Pengesahan Pendirian Badan Hukum Ormas bagi Pesantren yang didirikan oleh Ormas Keagamaan Islam. 19. Asli/Salinan Scan PDF Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) Badan Hukum Ormas bagi Pesantren yang didirikan oleh Ormas Keagamaan Islam. 20. Asli/Salinan Scan PDF halaman bukti kepemilikan tanah yang terdapat nama kepemilikan/hak atas tanah sesuai kedudukan Pesantren yang didaftarkan (Sertifikat Hak Milik/Surat Tanah Girik/Letter C atau Sertifikat Tanah Wakaf/Akta Hibah Tanah sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku) atas nama seseorang yang tercantum dalam struktur organisasi Pesantren atau Yayasan/Ormas pendiri Pesantren. 21. Asli/Salinan Scan PDF Piagam Statistik Pesantren (PSP) milik Pesantren Induk bagi pendaftaran keberadaan Pesantren Cabang yang menginduk kepada Pesantren Induk. 22. Asli/Salinan Scan PDF Piagam Statistik Pesantren (PSP) milik Pesantren Induk dan Pesantren Cabang bagi pendaftaran keberadaan Pesantren Cabang yang akan bekerjasama dengan Pesantren lain, dengan salah satunya menentukan sebagai Pesantren Induk dan lainnya sebagai Pesantren Cabang. 23. Asli/Salinan Scan PDF Naskah Perjanjian Kerjasama bagi pendaftaran keberadaan Pesantren Cabang yang akan bekerjasama dengan Pesantren lain, dengan salah satunya menentukan sebagai Pesantren Induk dan lainnya sebagai Pesantren Cabang. 24. Asli Scan PDF Surat Keterangan Domisili Dari Kelurahan/Desa yang menerangkan kedudukan Pesantren. 25. Asli Scan PDF Rekomendasi dari Ormas Keagamaan Islam yang terdaftar dan aktif sesuai domisili Pesantren. 26. Dokumentasi Foto Struktur Organisasi Pesantren yang menggambarkan garis hierarki Pesantren yang memperjelas fungsi dan kedudukan personalia dalam Pesantren. 27. Dokumentasi Foto Papan Nama Pesantren menggambarkan keberadaan Pesantren. 28. Dokumentasi Foto Asrama menggambarkan keberadaan pondok atau asrama tempat tinggal santri mukim. 29. Dokumentasi Foto Masjid/Mushalla menggambarkan keberadaan masjid/mushalla tempat pelaksanaan…

Pesantren Gebang Tinatar

Pesantren Gebang Tinatar: Cikal Bakal Ponpes di Tanah Jawa

Pesantren dikenal masyarakat sebagai tempat menimba ilmu, baik itu ilmu umum dan khususnya ilmu agama. Pesantren Gebang Tinatar atau lebih dikenal dengan Pesantren Tegalsari merupakan cikal bakal sistem ponpes yang ada di Pulau Jawa. Menurut seorang peneliti Belanda, Martin Van Bruinessen, menyebutkan bahwa sebelum adanya Pesantren Tegalsari belum ditemukan bukti yang menunjukkan adanya sistem pesantren di Indonesia.  Sistem pesantren menurut Martin ini seperti memiliki kurikulum, masjid serta pondokan, dan memiliki Kyai yang mengasuh santri. Jadi, hal itu membuktikan bahwa Pesantren Tegalsari adalah pesantren pertama yang menerapkan sistem tersebut. Sejarah Pesantren Penasihat masjid sekaligus generasi kedelapan, Kunto Pramono (63), menjelaskan bahwa pada tahun 1669, Kyai Ageng Muhammad Besari babat alas di wilayah timur sungai Jetis. Pada tahun itu juga, beliau mendirikan masjid pertama di Desa Coper, Jetis, Ponorogo. Lambat laun, masjid itu berkembang menjadi pesantren memiliki banyak santri. Kunto menambahkan karena semakin banyak jumlah santri pesantren, akhirnya tahun 1724 beliau mendirikan masjid kedua. Hingga saat ini masjid tersebut menjadi jujugan wisata religi. Buku De Priesterschool te Tegalsari Menurut F. Fokkens dalam ‘De Priesterschool te Tegalsari’ yang terbit tahun 1877, selama di pondok santri tidak dimintai biaya sedikitpun. Semua keperluan dicukupi dari bekal dari keluarga dan membantu Kyai bekerja di sawah. Para santri kebanyakan berasal dari luar daerah Ponorogo, seperti Banten, Priangan, Cirebon, Karawang, Yogyakarta, Surakarta, Kedu, Magelang, dan Madiun.  Baca Juga: Contoh Laporan Keuangan Sederhana: Panduan untuk Pemula Pada saat diasuh oleh Kyai Kasan Besari, menurut Van Der Chijs, Pesantren Gebang Tinatar-Tegalsari telah memiliki sekitar 3000 an santri. Saking banyaknya jumlah santri, satu desa menjadi pondokan. Bahkan pondokan juga didirikan di desa-desa sekitar. Seperti desa Nglawu, Bantengan, Malo, Joresan dan desa lainnya. Oleh karena banyaknya orang yang menetap di Tegalsari, maka didirikanlah sebuah masjid yang dikelilingi pondokankecil untuk tempat tinggal para santri.  Lokasi dan Suasana Pesantren Saat Fokkens (penulis buku ‘De Priesterschool te Tegalsari’) mengunjungi Tegalsari, desa tersebut sudah tampak ramai dan maju. Pohon-pohon rindang berjajar rapi di pinggir jalan desa yang dekat dengan pasar pay envelope itu. Sebuah pasar yang sudah ramai dikunjungi orang saat Fokkens berkunjung. Rumah-rumah penduduk terlihat besar dengan halamannya yang luas.  Saat memasuki pesantren, Fokkens mendapati sebuah rumah besar model pendopo dengan temboknya yang tebal. Rumah itu adalah tempat tinggal sang Kyai. Masjid dibangun terpisah dari rumah Kyai. Arsitektur masjid pada saat itu sudah terlihat mewah & besar. Beratap dua sirap dan memiliki satu serambi. Lantainya setinggi empat kaki dan diberi tangga.  Di belakang masjid terdapat sebuah makam keluarga. Di sekeliling masjid terdapat pondokan. Lantai pondokan terbuat dari bambu dan dibuat lebih tinggi dari permukaan tanah. Setiap pondokan memiliki teras yang bisa dipakai untuk istirahat. Di masing-masing kamar terdapat rak dari bambu sebagai tempat menyimpan buku dan kertas. Para santri memiliki lumbung padi sebagai tempat menampung kebutuhan makan mereka selama di pondok. Satu lumbung bisa digunakan empat hingga lima orang santri. Mereka menjaganya secara bergantian. Kitab di Pesantren Gebang Tinatar Sejak awal didirikannya masjid dan pondokan, Bahasa Arab sudah mulai diajarkan di Pesantren Gebang Tinatar. Dan dalam perkembangannya, kitab-kitab agama Islam juga banyak dikaji di pesantren ini. Hingga saat ini masih ditemukan kitab peninggalan Pesantren Gebang Tinatar dari masa awal pesantren. Sebut saja misalnya Al-Munhati, Jauharuttauhid, Jauharussamin Liummil Barohain dan kitab Tajwid. Tidak diketahui siapa penulis beberapa kitab tersebut. Akan tetapi, jika dilihat dari tulisannya, diduga penulis kitab tersebut adalah satu orang dan pernah belajar di Tanah suci Mekah.  Kitab tersebut menggunakan keterangan berbahasa arab dan jika dilihat dari kertas yang digunakan juga tidak berasal dari sekitar Tegalsari, melainkan kertas yang identik dengan kertas yang ada di daerah Arab pada masa lalu. Tidak diketahui pula kapan kitab itu ditulis, hanya pada halaman pertama kitab Jauharussamin Liummil Barohain tertulis bulan Jumadil Awal tahun Alif. Selain itu, ditemukan juga Tiga jilid Kitab Fiqh Syarh Fathul Mu’in karangan Zainuddin Al- Malibari. Penulisan kitab Syarh tersebut dilakukan oleh beberapa orang dari beberapa generasi. Penulisnya adalah Muhammad Jalalain, Hasan Ibrahim, Hasan Yahya, Hasan Ilyas, dan Muhammad Besari. ================================================================================== Untuk mencoba aplikasi epesantren.co.id secara GRATIS di demo.epesantren.co.id Atau Hubungi admin kami di +62 857-0130-3000

Kota yang Mendapat Julukan Kota Santri di Jawa Timur

Kota yang Mendapat Julukan Kota Santri di Jawa Timur

Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki jumlah penduduk muslim terbanyak. Dari data kemenag, terdapat 27.722 pesantren dengan total 4.175.531 santri.  Dari data tersebut, 16.93% pesantren terletak di provinsi Jawa Timur. Terdapat 4.692 pesantren dengan total 654.404 santri. Jadi tidak heran apabila banyak kota di Jawa Timur yang mendapat julukan Kota Santri. Berikut kota atau kabupaten yang mendapat julukan Kota Santri di Jawa Timur. Julukan Kota Santri di Jawa Timur 1. Jember Pondok pesantren di Jember banyak tersebar hingga ke pelosok desa. Di mana para santri yang menuntut ilmu berasal berbagai daerah Indonesia. Salah satu pondok yang terkenal di Jember adalah Pondok Pesantren Al-Qodiri, sekaligus menjadi destinasi wisata religi walisongo. 2. Jombang Jombang memiliki banyak pondok pesantren merupakan salah satu alasan kota ini mendapat julukan Kota Santri. Kota Jombang Memang cukup tersembunyi dari keramaian namun terasa dekat dengan para pencari wisata religi. Sejumlah pondok pesantren terkenal dan modern ada di Kota Jombang. Bahkan, biasa terdengar di telinga seperti Tebuireng, Denanyar, Tambak Beras, Pesantren Attahdzib (PA), dan Darul Ulum (Rejoso). 3. Gresik Selain mendapat julukan Kota Santri, Gresik juga mendapat julukan Kota Wali. Hal tersebut dilatarbelakangi oleh kegiatan syiar agama Islam yang dilakukan Sunan Giri dan Syekh Maulana Malik Ibrahim yang makamnya ada di Gresik. Salah satu budaya religius di Gresik yang sejak lama diikuti masyarakat sekitarnya, yaitu pendidikan Al-Quran yang harus dipelajari dan diamalkan dalam kehidupan. 4. Situbondo Situbondo kerap disebut Kota Santri yang penuh kedamaian. Alasannya adalah berdirinya salah satu pesantren yang paling berpengaruh di Indonesia, Salafiyah Syafi’iyah, Sukorejo. Pondok pesantren ini pun dianggap yang pertama mengenalkan pembelajaran klasikal seperti Madrasah Ibtidaiyah, Tsanawiyah, dan Aliyah. 5. Tuban Di kota Tuban, terdapat pesantren yang menjadi salah satu pesantren terbaik di Indonesia yaitu Pesantren Langitan. Pesantren ini memiliki identitas khas yaitu pesantren salaf dengan metode tradisional. Uniknya, metode tersebut justru membuat pesantren-pesantren lain juga semakin tumbuh dan berkembang. Oleh sebab itu, Tuban layak masuk ke dalam Kota Santri yang ada di Indonesia. 6. Kediri Berbicara mengenai pesantren di Kediri, persebaran pesantrennya cukup unik. Pesantren-pesantren tersebar mulai dari daerah pedesaan hingga perkotaan Kota Kediri sebagai Kota Santri diperkuat dengan berdirinya beberapa pondok pesantren besar dan terkenal di kota ini, seperti Pondok Pesantren Lirboyo,Pondok Pesantren Al-Falah Ploso, Pondok Pesantren Gontor Putra & Gontor Putri, Pondok Pesantren Al- Amin, dan Pondok Pesantren Fathul Ulum Kwagean Pare. 7. Ponorogo Banyak pesantren tersembunyi di Ponorogo karena sangat jarang pesantren yang berada di kota. Namun, jika sudah masuk ke desa-desa, maka akan muncul nama Pesantren Gontor. Di kota ini ada 3 Pesantren Gontor yaitu Gontor Pusat, Gontor 2, dan Universitas Gontor. Dari Pondok Gontor inilah lahir pesantren-pesantren besar lain, seperti Pesantren Wali Songo Ngabar, Pesantren Muqaddasah, Pesantren Khusus Putri Al-Mawaddah, Al-Khair Jenangan, dan pesantren lainnya. Itulah beberapa kota dan kabupaten di Jawa Timur yang mendapat julukan sebagai Kota Santri ========================================================================================== Untuk mencoba aplikasi epesantren.co.id secara GRATIS di demo.epesantren.co.id Atau Hubungi admin kami di +62 857-0130-3000

9 Pondok Pesantren Terbaik di Jawa Barat

9 Pondok Pesantren Terbaik di Jawa Barat

Islam menjadi agama terbesar yang dipeluk oleh masyarakat Indonesia. Tidak heran pula bila saat ini semakin banyak pondok pesantren yang didirikan dan menjadi pilihan orang tua untuk memondokkan anaknya. Pondok pesantren tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Salah satunya Jawa Barat. Dari sebagian banyaknya pesantren yang ada di Jawa Barat. Untuk membantu orang tua dalam menentukan pilihannya, berikut rekomendasi pondok pesantren terbaik di Jawa Barat yang bisa dijadikan bahan pertimbangan. Darul Muttaqien Pondok Pesantren Darul Muttaqien terletak di wilayah desa Jabon Mekar Kecamatan Parung Kabupaten Bogor Jawa Barat. Resmi berdiri sebagai lembaga pesantren pada tahun 1988 M, tepatnya tanggal 18 Juli 1988. Sejarah berdirinya Darul Muttaqien terkait erat dengan dengan pemberian tanah wakaf seluas 1,8 ha oleh pemiliknya H. Mohamad Nahar (alm.), seorang mantan wartawan senior Kantor Berita Antara kepada KH. Sholeh Iskandar (alm) ketua BKSPPI (Badan Kerjasama Pondok Pesantren se Indonesia) pada tahun 1987. Beralamat di Jalan Raya Jakarta Bogor KM. 41 Jabon Mekar, Parung, Bogor 16330. Pesantren Darul Muttaqien memiliki beberapa jenjang pendidikan yaitu Tarbiyatul Mu’allimin Wal Mu’allimat Al-Islamiyah (TMI), SMP Islam Terpadu, SD Islam Terpadu, Raudhatul Athfal, Taman Pendidikan Qur’an, serta Diniyah Takmiliyah. Al Ma’soem Pesantren Siswa Al Ma’soem semula bernama Pesantren Pendidikan Formal, mulai dibangun pada tahun 2000. Berada dibawah naungan badan hukum Yayasan Pendidikan Al ma’soem yang beralamat di Jln. Raya Cipacing No. 22 RT 01 RW 05 Desa Cipacing Kecamatan Jatinangor Sumedang. Pembangunan pesantren jauh setelah SMA dan SMP Al Ma’soem. Dimana SMA didirikan tahun 1987, SMP 1988.  Juli 2001 Pesantren Al Ma’soem menerima santri angkatan pertama berjumlah 49 orang tingkat SMA dengan 14 kamar. Seiring dengan perkembangan lingkungan Jatinangor sebagai kota pendidikan dan Rancaekek sebagai kota industri, disamping informasi dari mulut ke mulut tentang Pesantren Pendidikan Formal Al Ma’soem, maka pada tahun-tahun berikutnya santri terus bertambah bukan hanya dari lingkungan Bandung dan Sumedang, melainkan dari daerah lain seperti Karawang, Bekasi, Jakarta, bahkan dari luar pulau Jawa. Hal ini menuntut ditambahnya jumlah kamar dan sarana pendukung lainnya. Maka pada tahun 2005 jumlah kamar menjadi 129 kamar kafasitas 4, 6, dan 8 orang, dengan jumlah santri 550 orang. Tentu diimbangi pula dengan penambahan tenaga pengajar, administrasi, penyedia katering, grup sarana, dll. Tahun 2007 yayasan memutuskan untuk menerima santri hanya siswa SMP – SMA Al Ma’soem saja, karena ternyata animo masyarakat semakin baik. Pada tahun 2009 Pesantren Al Ma’soem memantapkan dirinya menjadi sebuah pesantren yang tidak identik dengan kumuh, keras, kampungan, gaptek. Al Ikhlas Pondok Modern Al-Ikhlash didirikan tanggal 16 Juli 1990 oleh KH. Apandi BA, Drs. H. Ahim Absori, Drs. M. Tata Taufik. Saat ini, pesantren dipimpin oleh Dr. H. M. Tata Taufik. M. Ag. Pesantren memiliki visi dan misi sebagai berikut: Visi: – Menjadi Pusat Pendidikan Generasi Muda Islam – Pusat Pengkajian Agama Islam. Misi: – Dakwah Islamiyah – Membangun masyarakat melalui pendidikan dengan model pendidikan pondok pesantren. – Membekali generasi muda muslim dengan pengetahuan agama dan umum secara bersamaan serta kecakapan yang dibutuhkan dalam pengembangan diri di masyarakat. – Mengadakan pengkajian ilmu agama secara berkala. Pesantren memiliki jenjang pendidikan, pesantren dengan pola mu’alimin dan pendidikan tinggi. Al Umanaa Pondok Pesantren Modern Al Umanaa berdiri tahun 2012 dan didirikan oleh K.H. Mindjali A.S., lulusan Pesantren Ibadurrahman, Tegallega. Beliau adalah penggagas sistem pendidikan Al Umanaa yang berbasis aqidah islamiyah dan akhlakul karimah. Peresmian jenjang SMP berlangsung pada tanggal 11 Juli 2014 oleh Bapak Drs. H. Sukma Wijaya (Bupati Sukabumi 2005 – 2015). Saat awal pendirian, Pondok Pesantren Modern Al Umanaa mengawali dengan membuka jenjang pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan program kesetaraan Paket A, B, dan C. Setelah tiga tahun beroperasional, SMP Al Umanaa Boarding School terakreditasi dengan nilai A. Selaras dengan tujuan awal penyelenggaraan pendidikan, Yayasan Al Umanaa melanjutkan penyelenggaraan pendidikan untuk jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) pada tahun 2017. Sesuai dengan peraturan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia, SMA Al Umanaa Boarding School melakukan akreditasi pada tahun kedua operasional SMA (sebelum meluluskan peserta didik) dan mendapatkan predikat B. Baca Juga: Pondok Pesantren Terbaik di Jawa Timur Madinatul Quran Pondok pesantren terbaik di Jawa Barat selanjutnya adalah Madinatul Qur’an. Madinatul Qur’an adalah pesantren yang didedikasikan untuk membangun generasi Qur’ani yang cinta Al Qur’an hingga mengamalkannya, membentuk generasi yang berkarakter & visioner berdasarkan tuntunan agama Islam yang lurus dan mampu mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Melahirkan kembali generasi penegak kejayaan Islam yang akan mengembalikan masyarakat muslim kepada masa keemasannya, kepada Al-Qur’an, kepada kemurnian ajaran Islam, kepada Aqidah yang lurus dan Akhlaqul karimah yang berlandaskan Al-Quran, dan AsSunnah, serta berdasarkan pemahaman ulama salaf Ahlus Sunnah wal Jama’ah. Program pendidikan yang diselenggarakan oleh Pesantren Madinatul Quran yaitu SD Tahfidz, SMP Tahfidz, SMA Tahfidz, Tahfidz & Bahasa Arab, dan Mahad Aly. Modern Al Islam Pondok Pesantren Modern Al-Islam berdiri di bawah naungan Yayasan Alam Islam Indonesia yang didirikan pada tahun 2014. Secara geografis terletak di perbatasan Kabupaten Cirebon dan kabupaten Kuningan, tepatnya Desa Kondangsari Kecamatan Beber Kabupaten Cirebon – Jawa Barat. Berdiri di atas lahan seluas ± 12 hektar dengan view yang indah menghadap Laut Jawa dari Arah Barat dan Gunung Ciremai dari Utara. Pondok Pesantren Modern Al-Islam menyelenggarakan pendidikan formal setingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) yang mengintegrasikan kurikulum Diknas (ashri) dan kurikulum khas Pesantren (syar’i) Kulliyatul Mu’allimin Al-Islamiyyah (KMI) dengan target menguasai ilmu pengetahuan umum 100% dan ilmu pengetahuan agama 100%. Al Muhajirin Pada mulanya Al-Muhajirin dibangun sebagai pondok pesantren di tengah kota Purwakarta. Kini setelah tiga dekade berjalan, Al-Muhajirin bukan lagi sekedar pesantren di perkotaan. Lebih besar dari itu. Ia menjelma ruang baru bagi komunitas muslim yang besar dan diperhitungkan.  Dengan 6.000 lebih santri & 1.000 lebih Pengajar & staf, Al-Muhajirin mengelola 22 unit Pendidikan formal 14 unit non Pendidikan dan 14 unit usaha yang mengokohkan pilar-pilar Al-Muhajirin (Al-Hamidy, Taqaddum, DMI, Rosan Bakery, Gallery al-Muhajirin, Rosan Catering, Al-Muhajirin Farm, Laundry, Al-Muhajirin Mart, Café Adjengan, Rosan Mineral, Peternakan, Konveksi) Saat ini Al-Muhajirin telah menjadi nama dan simbol untuk kebangkitan kesadaran spiritual, progress pendidikan, dan kekuatan ekonomi umat di Purwakarta. Al Musaddadiyah Pondok Pesantren Al-Musaddadiyah Garut, merupakan salah satu lembaga pendidikan dibawah naungan Yayasan Al-Musaddadiyah Garut, yang sekarang diketuai oleh Dr. Ir. H Abdusy Syakur…

Cara Mendirikan Pesantren

Cara Mendirikan Pesantren: Menghidupkan Pusat Pendidikan Keislaman yang Berkelanjutan

Pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan manusia. Bagi umat Islam, pendidikan keislaman memiliki peran yang sangat vital. Salah satu lembaga pendidikan keislaman yang telah ada sejak lama adalah pesantren. Pesantren merupakan pusat pendidikan yang menyediakan pembelajaran agama Islam, penanaman akhlak, dan pengembangan keterampilan praktis bagi para santri. Mendirikan pesantren tidaklah mudah, tetapi dengan langkah-langkah yang tepat, kita dapat menghidupkan pusat pendidikan keislaman yang berkelanjutan. Artikel ini akan membahas cara mendirikan pesantren dengan lebih rinci. Membuat Rencana dan Studi Kelayakan Langkah pertama dalam mendirikan pesantren adalah membuat rencana dan studi kelayakan. Rencana tersebut harus mencakup tujuan pendirian pesantren, visi dan misi, serta program-program yang akan diselenggarakan. Studi kelayakan juga harus dilakukan untuk memastikan keberlanjutan pesantren secara finansial. Hal ini meliputi estimasi biaya pendirian, biaya operasional, sumber pendanaan, serta analisis pasar dan potensi peserta didik. Mencari Tempat yang Tepat Pesantren membutuhkan tempat yang luas dan nyaman untuk menjalankan kegiatan pendidikan. Tempat tersebut harus memiliki fasilitas yang memadai, seperti gedung kelas, asrama, masjid, perpustakaan, lapangan olahraga, dan area rekreasi. Pemilihan tempat yang strategis juga penting agar mudah diakses oleh para santri dan masyarakat sekitar. Mengumpulkan Dana Pendirian Mendirikan pesantren membutuhkan dana yang cukup besar. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya untuk mengumpulkan dana pendirian. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan mencari dana dari pemerintah, yayasan, lembaga keuangan, atau donatur. Selain itu, dapat pula mengadakan penggalangan dana melalui acara amal, penjualan merchandise, atau mengajak masyarakat sekitar untuk menjadi donatur. Baca Juga: Pondok Pesantren Terbaik di Jawa Timur Membangun Jaringan dan Kerjasama Mendirikan pesantren bukanlah upaya yang dapat dilakukan sendiri. Diperlukan jaringan dan kerjasama dengan berbagai pihak, seperti tokoh agama, ulama, masyarakat setempat, dan pemerintah. Dengan menjalin kerjasama yang baik, pesantren akan mendapatkan dukungan dan bantuan dalam berbagai aspek, seperti fasilitas, pengembangan kurikulum, dan pengadaan tenaga pengajar yang berkualitas. Merancang Kurikulum Pendidikan Kurikulum pendidikan pesantren harus dirancang dengan seksama. Kurikulum tersebut harus mencakup pelajaran-pelajaran agama Islam, mulai dari Al-Qur’an, hadis, tafsir, fiqh, akhlak, sejarah Islam, hingga bahasa Arab. Selain itu, penting juga untuk meny ertakan mata pelajaran umum seperti matematika, ilmu pengetahuan, bahasa Indonesia, dan bahasa Inggris untuk memperluas wawasan santri. Memilih Tenaga Pengajar yang Berkualitas Tenaga pengajar atau ustadz yang berkualitas merupakan salah satu kunci keberhasilan pesantren. Mereka harus memiliki pengetahuan yang luas tentang agama Islam dan kemampuan mengajar yang baik. Proses seleksi tenaga pengajar harus dilakukan secara teliti dan obyektif untuk memastikan pesantren memiliki tenaga pengajar yang kompeten dan memiliki dedikasi tinggi. Membangun Lingkungan yang Islami Pesantren juga harus menciptakan lingkungan yang islami bagi para santri. Hal ini meliputi penyediaan fasilitas shalat yang memadai, pengaturan waktu ibadah yang teratur, kegiatan-kegiatan keagamaan seperti pengajian dan kajian kitab kuning, serta pengawasan terhadap perilaku santri agar sesuai dengan nilai-nilai Islam. Pesantren juga harus memberikan perhatian khusus terhadap aspek kesehatan dan kebersihan. Menyusun Rencana Pengembangan Pesantren Pengembangan pesantren harus menjadi perhatian utama untuk menjaga keberlanjutan pendidikan keislaman. Perlu dibuat rencana jangka panjang yang mencakup pengembangan fasilitas, peningkatan kualitas pendidikan, penambahan program-program baru, dan pemberdayaan masyarakat sekitar pesantren. Rencana tersebut harus dapat diimplementasikan secara bertahap untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Untuk pengurusan dokumen cara mendirikan pesantren secara resmi, baca informasi selengkapnya di sini. Dengan mengikuti langkah-langkah tersebut, kita dapat mendirikan pesantren yang menjadi pusat pendidikan keislaman yang berkelanjutan. Pesantren memiliki peran yang penting dalam membentuk generasi muda yang memiliki pemahaman agama yang kuat, akhlak yang mulia, serta keterampilan praktis yang dapat berguna dalam kehidupan sehari-hari. Semoga pesantren yang didirikan dapat memberikan kontribusi positif dalam memajukan pendidikan keislaman di Indonesia. ==================================================================================== Untuk mencoba aplikasi epesantren.co.id secara GRATIS di demo.epesantren.co.id Atau Hubungi admin kami di +62 857-0130-3000

Puasa Ayyamul Bidh: Panduan Lengkap dan Tata Cara

Puasa Ayyamul Bidh: Panduan Lengkap dan Tata Cara

Puasa Ayyamul Bidh adalah puasa sunnah yang dilakukan pada tiga hari tengah bulan Islam (13, 14, dan 15). Meskipun tidak ada niat khusus yang disebutkan dalam hadis untuk puasa Ayyamul Bidh, umumnya niat puasa sunnah dianggap mencukupi. Cara niat dan tata cara puasa sebagai berikut: Niat puasa Ayyamul Bidh di bulan Rabiul Akhir dapat dilakukan pada malam sebelum tidur atau pada pagi hari sebelum terbit fajar. Niat Puasa Ayyamul Bidh Niatnya adalah sebagai berikut: نَوَيْتُ صَوْمَ أَيَّامِ الْبِيضِ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى Nawaitu shauma ayyâmil bidh sunnatan lillâhi ta’âlâ. Artinya: “Saya niat puasa Ayyamul Bidh sunnah karena Allah ta’âlâ.” Baca Juga: Eksistensi Pesantren Semakin Kuat Tata Cara Puasa Ayyamul Bidh Puasa Ayyamul Bidh adalah puasa sunnah yang dilaksanakan pada tanggal 13, 14, dan 15 setiap bulan Hijriyah, sebagai berikut: 1.       Berniat puasa sebelum terbit fajar. 2.     Menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkan puasa, seperti makan, minum, dan berhubungan suami istri, dari terbit fajar hingga terbenam matahari. 3.       Mengerjakan shalat fardhu dan shalat sunnah. 4.       Memperbanyak membaca Al-Qur’an dan berzikir. Dalil tentang Puasa Ayyamul Bidh Kita, umat Islam – kata para ulama – disunnahkan berpuasa dalam sebulan tiga kali. Dan, kata para ulama, yang lebih utama adalah dilakukan puasa itu pada ayyâmul bidh, yaitu pada hari ke-13, 14, dan 15 dari bulan Hijriyah (Qamariyah). Puasa itu disebut shiyâm ayyamil bidh (puasa hari-hari putih), karena pada malam-malam tersebut bulan purnama tengah bercahaya dengan cahaya (rembulan) yang putih. Bahkan, kata ‘Abdullah bin ‘Amr bin Al-‘Ash, Rasulullah shallallahu‘alaihi wa sallam pernah bersabda, “Puasa pada tiga hari setiap bulannya adalah seperti puasa sepanjang tahun.” (Hadits Riwayat. Al-Bukhari, Shahîh al-Bukhâriy, juz III, hal. 53, hadits no. 1979) Apabila seseorang berpuasa, tetapi tidak dilaksanakan pada hari-hari tersebut akan tetapi dilakukan di awal, tengah (yang bukan tanggal-tanggal tersebut) atau akhir bulan maka ini tidak bisa digolongkan ke dalam shiyâm ayyâmil bidh, tetapi itu tetap bisa digolongkan ke dalam puasa 3 hari setiap bulan, sebagaimana hadits yang berasal dari ‘Aisyah radhiyallâhu ‘anhâ, ketika menjawab pertanyaan dari seorang perempuan yang bernama Mu’adzah, berikut ini:  Baca Juga: Pondok Pesantren Terbaik di Jawa Timur “Apakah Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam senantiasa berpuasa tiga hari setiap bulannya?” ‘Aisyah menjawab, “Iya.” Aku (Mu’adzah) pun lalu bertanya lagi: “Pada hari apa beliau melakukan puasa tersebut?” ‘Aisyah menjawab, 3 “Beliau tidak peduli pada hari apa beliau puasa (artinya semau beliau, pen).” (Hadits Riwayat At-Tirmidzi, Sunan at-Tirmidzi, juz III, hal. 135, hadits no. 763)  Keutamaan Puasa Ayamul Bidh Puasa ini memiliki keutamaan (fadhilah) seperti puasa sepanjang tahun bagi yang dapat melaksanakannya selama tiga hari. Sebuah hadits yang diriwayatkan Abu Dzar ra menjadi dalil atasnya.  Disebutkannya, Nabi Muhammad saw bersabda: ‘Siapa saja yang berpuasa tiga hari dari setiap bulan, maka puasa tersebut seperti puasa sepanjang tahun. Kemudian Allah menurunkan ayat dalam kitabnya yang membenarkan hal tersebut.  ‘Siapa saja yang datang dengan kebaikan maka baginya pahala 10 kali lipatnya’ [QS al-An’am: 160]. “Satu hari sama dengan 10 hari.” (HR Ibnu Majah dan at-Tirmidzi. Ia berkata: “Hadits ini hasan.” Ibnu Majah juga menilainya sebagai hadits shahih dari jalur riwayat Abu Hurairah ra). (I’ânatut Thâlibîn Juz II) ============================================================================================================= Ingin Kelola Manajemen Pesantren secara Digital? Coba aplikasi manajemen pesantren secara GRATIS di  demo.epesantren.co.id Atau Hubungi admin kami di +62 857-0130-3000