November 2023

You are here:
9 Pondok Pesantren Terbaik di Jawa Barat
9 Pondok Pesantren Terbaik di Jawa Barat

Islam menjadi agama terbesar yang dipeluk oleh masyarakat Indonesia. Tidak heran pula bila saat ini semakin banyak pondok pesantren yang didirikan dan menjadi pilihan orang tua untuk memondokkan anaknya. Pondok pesantren tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Salah satunya Jawa Barat. Dari sebagian banyaknya pesantren yang ada di Jawa Barat. Untuk membantu orang tua dalam menentukan pilihannya, berikut rekomendasi pondok pesantren terbaik di Jawa Barat yang bisa dijadikan bahan pertimbangan. Darul Muttaqien Pondok Pesantren Darul Muttaqien terletak di wilayah desa Jabon Mekar Kecamatan Parung Kabupaten Bogor Jawa Barat. Resmi berdiri sebagai lembaga pesantren pada tahun 1988 M, tepatnya tanggal 18 Juli 1988. Sejarah berdirinya Darul Muttaqien terkait erat dengan dengan pemberian tanah wakaf seluas 1,8 ha oleh pemiliknya H. Mohamad Nahar (alm.), seorang mantan wartawan senior Kantor Berita Antara kepada KH. Sholeh Iskandar (alm) ketua BKSPPI (Badan Kerjasama Pondok Pesantren se Indonesia) pada tahun 1987. Beralamat di Jalan Raya Jakarta Bogor KM. 41 Jabon Mekar, Parung, Bogor 16330. Pesantren Darul Muttaqien memiliki beberapa jenjang pendidikan yaitu Tarbiyatul Mu’allimin Wal Mu’allimat Al-Islamiyah (TMI), SMP Islam Terpadu, SD Islam Terpadu, Raudhatul Athfal, Taman Pendidikan Qur’an, serta Diniyah Takmiliyah. Al Ma’soem Pesantren Siswa Al Ma’soem semula bernama Pesantren Pendidikan Formal, mulai dibangun pada tahun 2000. Berada dibawah naungan badan hukum Yayasan Pendidikan Al ma’soem yang beralamat di Jln. Raya Cipacing No. 22 RT 01 RW 05 Desa Cipacing Kecamatan Jatinangor Sumedang. Pembangunan pesantren jauh setelah SMA dan SMP Al Ma’soem. Dimana SMA didirikan tahun 1987, SMP 1988.  Juli 2001 Pesantren Al Ma’soem menerima santri angkatan pertama berjumlah 49 orang tingkat SMA dengan 14 kamar. Seiring dengan perkembangan lingkungan Jatinangor sebagai kota pendidikan dan Rancaekek sebagai kota industri, disamping informasi dari mulut ke mulut tentang Pesantren Pendidikan Formal Al Ma’soem, maka pada tahun-tahun berikutnya santri terus bertambah bukan hanya dari lingkungan Bandung dan Sumedang, melainkan dari daerah lain seperti Karawang, Bekasi, Jakarta, bahkan dari luar pulau Jawa. Hal ini menuntut ditambahnya jumlah kamar dan sarana pendukung lainnya. Maka pada tahun 2005 jumlah kamar menjadi 129 kamar kafasitas 4, 6, dan 8 orang, dengan jumlah santri 550 orang. Tentu diimbangi pula dengan penambahan tenaga pengajar, administrasi, penyedia katering, grup sarana, dll. Tahun 2007 yayasan memutuskan untuk menerima santri hanya siswa SMP – SMA Al Ma’soem saja, karena ternyata animo masyarakat semakin baik. Pada tahun 2009 Pesantren Al Ma’soem memantapkan dirinya menjadi sebuah pesantren yang tidak identik dengan kumuh, keras, kampungan, gaptek. Al Ikhlas Pondok Modern Al-Ikhlash didirikan tanggal 16 Juli 1990 oleh KH. Apandi BA, Drs. H. Ahim Absori, Drs. M. Tata Taufik. Saat ini, pesantren dipimpin oleh Dr. H. M. Tata Taufik. M. Ag. Pesantren memiliki visi dan misi sebagai berikut: Visi: – Menjadi Pusat Pendidikan Generasi Muda Islam – Pusat Pengkajian Agama Islam. Misi: – Dakwah Islamiyah – Membangun masyarakat melalui pendidikan dengan model pendidikan pondok pesantren. – Membekali generasi muda muslim dengan pengetahuan agama dan umum secara bersamaan serta kecakapan yang dibutuhkan dalam pengembangan diri di masyarakat. – Mengadakan pengkajian ilmu agama secara berkala. Pesantren memiliki jenjang pendidikan, pesantren dengan pola mu’alimin dan pendidikan tinggi. Al Umanaa Pondok Pesantren Modern Al Umanaa berdiri tahun 2012 dan didirikan oleh K.H. Mindjali A.S., lulusan Pesantren Ibadurrahman, Tegallega. Beliau adalah penggagas sistem pendidikan Al Umanaa yang berbasis aqidah islamiyah dan akhlakul karimah. Peresmian jenjang SMP berlangsung pada tanggal 11 Juli 2014 oleh Bapak Drs. H. Sukma Wijaya (Bupati Sukabumi 2005 – 2015). Saat awal pendirian, Pondok Pesantren Modern Al Umanaa mengawali dengan membuka jenjang pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan program kesetaraan Paket A, B, dan C. Setelah tiga tahun beroperasional, SMP Al Umanaa Boarding School terakreditasi dengan nilai A. Selaras dengan tujuan awal penyelenggaraan pendidikan, Yayasan Al Umanaa melanjutkan penyelenggaraan pendidikan untuk jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) pada tahun 2017. Sesuai dengan peraturan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia, SMA Al Umanaa Boarding School melakukan akreditasi pada tahun kedua operasional SMA (sebelum meluluskan peserta didik) dan mendapatkan predikat B. Baca Juga: Pondok Pesantren Terbaik di Jawa Timur Madinatul Quran Pondok pesantren terbaik di Jawa Barat selanjutnya adalah Madinatul Qur’an. Madinatul Qur’an adalah pesantren yang didedikasikan untuk membangun generasi Qur’ani yang cinta Al Qur’an hingga mengamalkannya, membentuk generasi yang berkarakter & visioner berdasarkan tuntunan agama Islam yang lurus dan mampu mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Melahirkan kembali generasi penegak kejayaan Islam yang akan mengembalikan masyarakat muslim kepada masa keemasannya, kepada Al-Qur’an, kepada kemurnian ajaran Islam, kepada Aqidah yang lurus dan Akhlaqul karimah yang berlandaskan Al-Quran, dan AsSunnah, serta berdasarkan pemahaman ulama salaf Ahlus Sunnah wal Jama’ah. Program pendidikan yang diselenggarakan oleh Pesantren Madinatul Quran yaitu SD Tahfidz, SMP Tahfidz, SMA Tahfidz, Tahfidz & Bahasa Arab, dan Mahad Aly. Modern Al Islam Pondok Pesantren Modern Al-Islam berdiri di bawah naungan Yayasan Alam Islam Indonesia yang didirikan pada tahun 2014. Secara geografis terletak di perbatasan Kabupaten Cirebon dan kabupaten Kuningan, tepatnya Desa Kondangsari Kecamatan Beber Kabupaten Cirebon – Jawa Barat. Berdiri di atas lahan seluas ± 12 hektar dengan view yang indah menghadap Laut Jawa dari Arah Barat dan Gunung Ciremai dari Utara. Pondok Pesantren Modern Al-Islam menyelenggarakan pendidikan formal setingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) yang mengintegrasikan kurikulum Diknas (ashri) dan kurikulum khas Pesantren (syar’i) Kulliyatul Mu’allimin Al-Islamiyyah (KMI) dengan target menguasai ilmu pengetahuan umum 100% dan ilmu pengetahuan agama 100%. Al Muhajirin Pada mulanya Al-Muhajirin dibangun sebagai pondok pesantren di tengah kota Purwakarta. Kini setelah tiga dekade berjalan, Al-Muhajirin bukan lagi sekedar pesantren di perkotaan. Lebih besar dari itu. Ia menjelma ruang baru bagi komunitas muslim yang besar dan diperhitungkan.  Dengan 6.000 lebih santri & 1.000 lebih Pengajar & staf, Al-Muhajirin mengelola 22 unit Pendidikan formal 14 unit non Pendidikan dan 14 unit usaha yang mengokohkan pilar-pilar Al-Muhajirin (Al-Hamidy, Taqaddum, DMI, Rosan Bakery, Gallery al-Muhajirin, Rosan Catering, Al-Muhajirin Farm, Laundry, Al-Muhajirin Mart, Café Adjengan, Rosan Mineral, Peternakan, Konveksi) Saat ini Al-Muhajirin telah menjadi nama dan simbol untuk kebangkitan kesadaran spiritual, progress pendidikan, dan kekuatan ekonomi umat di Purwakarta. Al Musaddadiyah Pondok Pesantren Al-Musaddadiyah Garut, merupakan salah satu lembaga pendidikan dibawah naungan Yayasan Al-Musaddadiyah Garut, yang sekarang diketuai oleh Dr. Ir. H Abdusy Syakur…

Selengkapnya
Cara Mendirikan Pesantren
Cara Mendirikan Pesantren: Menghidupkan Pusat Pendidikan Keislaman yang Berkelanjutan

Pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan manusia. Bagi umat Islam, pendidikan keislaman memiliki peran yang sangat vital. Salah satu lembaga pendidikan keislaman yang telah ada sejak lama adalah pesantren. Pesantren merupakan pusat pendidikan yang menyediakan pembelajaran agama Islam, penanaman akhlak, dan pengembangan keterampilan praktis bagi para santri. Mendirikan pesantren tidaklah mudah, tetapi dengan langkah-langkah yang tepat, kita dapat menghidupkan pusat pendidikan keislaman yang berkelanjutan. Artikel ini akan membahas cara mendirikan pesantren dengan lebih rinci. Membuat Rencana dan Studi Kelayakan Langkah pertama dalam mendirikan pesantren adalah membuat rencana dan studi kelayakan. Rencana tersebut harus mencakup tujuan pendirian pesantren, visi dan misi, serta program-program yang akan diselenggarakan. Studi kelayakan juga harus dilakukan untuk memastikan keberlanjutan pesantren secara finansial. Hal ini meliputi estimasi biaya pendirian, biaya operasional, sumber pendanaan, serta analisis pasar dan potensi peserta didik. Mencari Tempat yang Tepat Pesantren membutuhkan tempat yang luas dan nyaman untuk menjalankan kegiatan pendidikan. Tempat tersebut harus memiliki fasilitas yang memadai, seperti gedung kelas, asrama, masjid, perpustakaan, lapangan olahraga, dan area rekreasi. Pemilihan tempat yang strategis juga penting agar mudah diakses oleh para santri dan masyarakat sekitar. Mengumpulkan Dana Pendirian Mendirikan pesantren membutuhkan dana yang cukup besar. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya untuk mengumpulkan dana pendirian. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan mencari dana dari pemerintah, yayasan, lembaga keuangan, atau donatur. Selain itu, dapat pula mengadakan penggalangan dana melalui acara amal, penjualan merchandise, atau mengajak masyarakat sekitar untuk menjadi donatur. Baca Juga: Pondok Pesantren Terbaik di Jawa Timur Membangun Jaringan dan Kerjasama Mendirikan pesantren bukanlah upaya yang dapat dilakukan sendiri. Diperlukan jaringan dan kerjasama dengan berbagai pihak, seperti tokoh agama, ulama, masyarakat setempat, dan pemerintah. Dengan menjalin kerjasama yang baik, pesantren akan mendapatkan dukungan dan bantuan dalam berbagai aspek, seperti fasilitas, pengembangan kurikulum, dan pengadaan tenaga pengajar yang berkualitas. Merancang Kurikulum Pendidikan Kurikulum pendidikan pesantren harus dirancang dengan seksama. Kurikulum tersebut harus mencakup pelajaran-pelajaran agama Islam, mulai dari Al-Qur’an, hadis, tafsir, fiqh, akhlak, sejarah Islam, hingga bahasa Arab. Selain itu, penting juga untuk meny ertakan mata pelajaran umum seperti matematika, ilmu pengetahuan, bahasa Indonesia, dan bahasa Inggris untuk memperluas wawasan santri. Memilih Tenaga Pengajar yang Berkualitas Tenaga pengajar atau ustadz yang berkualitas merupakan salah satu kunci keberhasilan pesantren. Mereka harus memiliki pengetahuan yang luas tentang agama Islam dan kemampuan mengajar yang baik. Proses seleksi tenaga pengajar harus dilakukan secara teliti dan obyektif untuk memastikan pesantren memiliki tenaga pengajar yang kompeten dan memiliki dedikasi tinggi. Membangun Lingkungan yang Islami Pesantren juga harus menciptakan lingkungan yang islami bagi para santri. Hal ini meliputi penyediaan fasilitas shalat yang memadai, pengaturan waktu ibadah yang teratur, kegiatan-kegiatan keagamaan seperti pengajian dan kajian kitab kuning, serta pengawasan terhadap perilaku santri agar sesuai dengan nilai-nilai Islam. Pesantren juga harus memberikan perhatian khusus terhadap aspek kesehatan dan kebersihan. Menyusun Rencana Pengembangan Pesantren Pengembangan pesantren harus menjadi perhatian utama untuk menjaga keberlanjutan pendidikan keislaman. Perlu dibuat rencana jangka panjang yang mencakup pengembangan fasilitas, peningkatan kualitas pendidikan, penambahan program-program baru, dan pemberdayaan masyarakat sekitar pesantren. Rencana tersebut harus dapat diimplementasikan secara bertahap untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Untuk pengurusan dokumen cara mendirikan pesantren secara resmi, baca informasi selengkapnya di sini. Dengan mengikuti langkah-langkah tersebut, kita dapat mendirikan pesantren yang menjadi pusat pendidikan keislaman yang berkelanjutan. Pesantren memiliki peran yang penting dalam membentuk generasi muda yang memiliki pemahaman agama yang kuat, akhlak yang mulia, serta keterampilan praktis yang dapat berguna dalam kehidupan sehari-hari. Semoga pesantren yang didirikan dapat memberikan kontribusi positif dalam memajukan pendidikan keislaman di Indonesia. ==================================================================================== Untuk mencoba aplikasi epesantren.co.id secara GRATIS di demo.epesantren.co.id Atau Hubungi admin kami di +62 857-0130-3000

Selengkapnya
Puasa Ayyamul Bidh: Panduan Lengkap dan Tata Cara
Puasa Ayyamul Bidh: Panduan Lengkap dan Tata Cara

Puasa Ayyamul Bidh adalah puasa sunnah yang dilakukan pada tiga hari tengah bulan Islam (13, 14, dan 15). Meskipun tidak ada niat khusus yang disebutkan dalam hadis untuk puasa Ayyamul Bidh, umumnya niat puasa sunnah dianggap mencukupi. Cara niat dan tata cara puasa sebagai berikut: Niat puasa Ayyamul Bidh di bulan Rabiul Akhir dapat dilakukan pada malam sebelum tidur atau pada pagi hari sebelum terbit fajar. Niat Puasa Ayyamul Bidh Niatnya adalah sebagai berikut: نَوَيْتُ صَوْمَ أَيَّامِ الْبِيضِ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى Nawaitu shauma ayyâmil bidh sunnatan lillâhi ta’âlâ. Artinya: “Saya niat puasa Ayyamul Bidh sunnah karena Allah ta’âlâ.” Baca Juga: Eksistensi Pesantren Semakin Kuat Tata Cara Puasa Ayyamul Bidh Puasa Ayyamul Bidh adalah puasa sunnah yang dilaksanakan pada tanggal 13, 14, dan 15 setiap bulan Hijriyah, sebagai berikut: 1.       Berniat puasa sebelum terbit fajar. 2.     Menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkan puasa, seperti makan, minum, dan berhubungan suami istri, dari terbit fajar hingga terbenam matahari. 3.       Mengerjakan shalat fardhu dan shalat sunnah. 4.       Memperbanyak membaca Al-Qur’an dan berzikir. Dalil tentang Puasa Ayyamul Bidh Kita, umat Islam – kata para ulama – disunnahkan berpuasa dalam sebulan tiga kali. Dan, kata para ulama, yang lebih utama adalah dilakukan puasa itu pada ayyâmul bidh, yaitu pada hari ke-13, 14, dan 15 dari bulan Hijriyah (Qamariyah). Puasa itu disebut shiyâm ayyamil bidh (puasa hari-hari putih), karena pada malam-malam tersebut bulan purnama tengah bercahaya dengan cahaya (rembulan) yang putih. Bahkan, kata ‘Abdullah bin ‘Amr bin Al-‘Ash, Rasulullah shallallahu‘alaihi wa sallam pernah bersabda, “Puasa pada tiga hari setiap bulannya adalah seperti puasa sepanjang tahun.” (Hadits Riwayat. Al-Bukhari, Shahîh al-Bukhâriy, juz III, hal. 53, hadits no. 1979) Apabila seseorang berpuasa, tetapi tidak dilaksanakan pada hari-hari tersebut akan tetapi dilakukan di awal, tengah (yang bukan tanggal-tanggal tersebut) atau akhir bulan maka ini tidak bisa digolongkan ke dalam shiyâm ayyâmil bidh, tetapi itu tetap bisa digolongkan ke dalam puasa 3 hari setiap bulan, sebagaimana hadits yang berasal dari ‘Aisyah radhiyallâhu ‘anhâ, ketika menjawab pertanyaan dari seorang perempuan yang bernama Mu’adzah, berikut ini:  Baca Juga: Pondok Pesantren Terbaik di Jawa Timur “Apakah Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam senantiasa berpuasa tiga hari setiap bulannya?” ‘Aisyah menjawab, “Iya.” Aku (Mu’adzah) pun lalu bertanya lagi: “Pada hari apa beliau melakukan puasa tersebut?” ‘Aisyah menjawab, 3 “Beliau tidak peduli pada hari apa beliau puasa (artinya semau beliau, pen).” (Hadits Riwayat At-Tirmidzi, Sunan at-Tirmidzi, juz III, hal. 135, hadits no. 763)  Keutamaan Puasa Ayamul Bidh Puasa ini memiliki keutamaan (fadhilah) seperti puasa sepanjang tahun bagi yang dapat melaksanakannya selama tiga hari. Sebuah hadits yang diriwayatkan Abu Dzar ra menjadi dalil atasnya.  Disebutkannya, Nabi Muhammad saw bersabda: ‘Siapa saja yang berpuasa tiga hari dari setiap bulan, maka puasa tersebut seperti puasa sepanjang tahun. Kemudian Allah menurunkan ayat dalam kitabnya yang membenarkan hal tersebut.  ‘Siapa saja yang datang dengan kebaikan maka baginya pahala 10 kali lipatnya’ [QS al-An’am: 160]. “Satu hari sama dengan 10 hari.” (HR Ibnu Majah dan at-Tirmidzi. Ia berkata: “Hadits ini hasan.” Ibnu Majah juga menilainya sebagai hadits shahih dari jalur riwayat Abu Hurairah ra). (I’ânatut Thâlibîn Juz II) ============================================================================================================= Ingin Kelola Manajemen Pesantren secara Digital? Coba aplikasi manajemen pesantren secara GRATIS di  demo.epesantren.co.id Atau Hubungi admin kami di +62 857-0130-3000

Selengkapnya