Bagaimana Teknologi Mempermudah Administrasi pesantren

Bagaimana Teknologi Mempermudah Administrasi Pesantren

Masalah yang muncul di pesantren tidak hanya datang dari pihak eksternal namun juga banyak dari internal, seperti manajemen administrasi pesantren sendiri yang tidak tertata dengan baik. Berujung masalah dalam pendataan administrasi santri yang tak kunjung selesai. Karena banyak pesantren yang masih menggunakan sistem manual dalam pengelolaan data santri, keuangan, hingga kegiatan akademik. Hal ini menyebabkan beberapa masalah, seperti: Pendataan santri yang tidak efisien, karena sering dilakukan secara manual, menggunakan buku atau file excel sederhana, yang rawan akan kesalahan. Pengelolaan keuangan yang kurang transparan ketika adanya pembayaran SPP, zakat atau donasi sering kali tidak terdokumentasi dengan baik. Komunikasi yang terbatas antara pengurus, santri, dan wali santri masih mengandalkan metode konvensional atau manual seperti papan pengumuman atau pertemuan tatap muka, yang tidak selalu efektif. Belum lagi saat penyampaian pesan kepada orang tua yang sering  terlambat. Manajemen jadwal yang rumit, pengaturan jadwal belajar, setoran tahfidz, dan kegiatan pesantren sering kali membutuhkan pencatatan manual, yang bisa menyebabkan tumpang tindih jadwal atau semrawutnya jadwal di pesantren. Dengan berbagai masalah ini, pesantren membutuhkan solusi yang lebih modern agar administrasi lebih efisien dan transparan. Salah satu solusinya adalah dengan teknologi yang mempermudah administrasi.  Baca juga: Strategi Jitu Penerimaan Santri Baru di Pesantren Modern Teknologi Mempermudah Administrasi Pesantren Seiring perkembangan zaman, teknologi telah menghadirkan berbagai inovasi yang dapat mengoptimalkan manajemen administrasi di pesantren. Berikut adalah beberapa cara bagaimana teknologi dapat mempermudah administrasi pesantren: 1. Digitalisasi Pendataan Santri dan Tenaga Pengajar Menggunakan sistem berbasis digital, pesantren dapat mencatat data santri dan tenaga pengajar secara lebih rapi dan aman. Database online memungkinkan akses cepat ke informasi tanpa perlu mencari di tumpukan dokumen fisik. 2. Pengelolaan Keuangan yang Lebih Transparan Dengan sistem keuangan digital, pembayaran SPP, infak, dan donasi bisa lebih mudah dilacak. Penggunaan aplikasi keuangan juga memungkinkan wali santri memeriksa riwayat pembayaran secara real-time, meningkatkan transparansi. 3. Komunikasi yang Lebih Efektif Teknologi memungkinkan pesantren mengadopsi aplikasi komunikasi berbasis daring, seperti WhatsApp atau aplikasi pesantren khusus, sehingga pengurus dapat memberikan pengumuman penting secara instan kepada santri dan wali santri. 4. Manajemen Jadwal yang Lebih Mudah Dengan kalender digital atau aplikasi manajemen jadwal, pesantren dapat menyusun jadwal kegiatan dengan lebih sistematis, mengurangi kemungkinan jadwal yang bentrok atau informasi yang tidak tersampaikan. Solusi Terbaik bagi Pesantren Salah satu solusi teknologi yang bisa digunakan oleh pesantren adalah ePesantren, sistem administrasi berbasis digital yang dirancang khusus untuk  membantu pesantren dalam mengelola berbagai aspek administrasi. Apa itu ePesantren? ePesantren adalah platform digital yang menyediakan berbagai fitur untuk mengelola data santri, akademik, hingga komunikasi dalam satu sistem yang terintegrasi. Satu aplikasi untuk semua kebutuhan pesantren. Baca juga: Cara Meningkatkan Kualitas Pendidikan di Pesantren Keunggulan ePesantren Pendaftaran dan sata santri yang terintegrasi, semua informasi santri tersimpan dalam satu database yang mudah diakses, tidak ada lagi data yang tercecer ataupun kebocoran data santri. Manajemen keuangan yang transparan, memudahkan pencatatan pemasukan dan pengeluaran pesantren, serta mempermudah wali santri melakukan pembayaran secara online dan transparan. Tidak ada lagi laporan keuangan yang terlambat atau dimanipulasi. Kemudahan komunikasi dengan wali santri, ePesantren menghadirkan fitur dan notifikasi otomatis untuk informasi penting bagi santri dan wali santri. Manajemen jadwal yang lebih baik lagi, bagi pengelola pesantren bisa mengatur jadwal belajar dan kegiatan lainnya dengan lebih sistematis. Administrasi pesantren yang masih menggunakan metode konvensional menghadapi banyak masalah yang sering muncul, seperti pencatatan manual yang tidak efisien dan kurangnya transparansi keuangan. Dengan memanfaatkan teknologi yang mempermudah administrasi, pesantren dapat meningkatkan efisiensi, transparansi, dan efektivitas data santri, keuangan, dan komunikasi. Salah satu solusi terbaik untuk digitalisasi pesantren adalah ePesantren, yang menyediakan berbagai fitur yang sudah terintegrasi untuk memudahkan pengelolaan pesantren secara modern dan efisien. Dengan pengadopsian teknologi ini, pesantren bisa menjadi lebih profesional dalam mengelola administrasi tanpa mengurasi nilai-nilai tradisional. Teknologi bukan hanya alat, tetapi juga solusi bagi pesantren untuk berkembang dan memberikan layanan yang lebih baik bagi santri dan masyarakat. Satu aplikasi untuk semua kebutuhan pesantren Anda! Digitalisasi manajemen pesantren dengan ePesantren untuk pengalaman pengelolaan yang lebih modern dan efisien. Segera beralih ke ePesantren dan rasakan manfaatnya! Jadi, masih ragu untuk menggunakan ePesantren untuk memudahkan proses administrasi lembaga pesantren? Coba demo aplikasinya sekarang secara GRATIS DEMO GRATIS Jangan sampai pondok pesantren Anda tertinggal di gempuran era modern ini. Digitalisasikan pesantren Anda dengan ePesantren, satu aplikasi untuk semua kebutuhan pesantren Anda

7 Strategi Ampuh dalam Cara Mengelola Asrama Santri Secara Efektif

7 Strategi Ampuh dalam Mengelola Asrama Santri Secara Efektif

Mengelola sebuah asrama santri bukanlah tugas yang mudah. Banyaknya santri dengan latar belakang berbeda, aturan ketat yang harus ditegakkan, serta kebutuhan operasional sehari-hari membuat pengelolaan asrama menjadi tantangan besar. Oleh karena itu, menemukan cara mengelola asrama santri yang efektif sangat penting agar lingkungan tetap kondusif, santri nyaman, dan pendidikan berjalan optimal. Banyak pengurus asrama merasa kewalahan dengan berbagai persoalan, mulai dari kedisiplinan santri, pengelolaan keuangan, hingga administrasi harian. Tanpa sistem yang baik, asrama bisa menjadi tempat yang tidak teratur dan menyulitkan bagi pengasuh maupun santri. Lalu, bagaimana cara mengatasi semua tantangan ini? Mari kita bahas beberapa strategi penting yang bisa membantu dalam mengelola asrama santri secara lebih efisien dan modern. Baca juga: Strategi Jitu Penerimaan Santri Baru di Pesantren Modern MAsalah dalam Mengelola Asrama Santri Mengelola asrama bukan sekadar mengawasi santri. Ada banyak aspek yang harus diperhatikan agar keseharian berjalan lancar. Berikut adalah beberapa tantangan yang sering dihadapi pengelola asrama santri: 1. Kedisiplinan Santri yang Beragam Setiap santri datang dari latar belakang keluarga yang berbeda, sehingga mereka memiliki kebiasaan dan tingkat kedisiplinan yang bervariasi. Tidak sedikit santri yang sulit diatur atau membutuhkan pendekatan khusus dalam pembinaan. 2. Administrasi yang Rumit dan Memakan Waktu Mencatat data santri, keuangan, jadwal kegiatan, serta kebutuhan logistik adalah pekerjaan yang membutuhkan ketelitian. Banyak pengelola masih menggunakan cara manual, yang rentan terjadi kesalahan dan menyita banyak waktu. 3. Pengelolaan Keuangan yang Kurang Transparan Dana operasional asrama sering kali menjadi masalah, terutama jika tidak ada sistem pencatatan keuangan yang jelas. Tanpa pengelolaan keuangan yang baik, sulit untuk memastikan bahwa semua kebutuhan asrama terpenuhi secara efisien. 4. Koordinasi antara Pengurus dan Ustaz yang Kurang Efektif Komunikasi yang buruk antara pengurus, ustaz, dan pengasuh santri bisa menyebabkan kesalahpahaman dalam pengelolaan kegiatan harian. Akibatnya, banyak aturan yang tidak ditegakkan dengan baik. 5. Kurangnya Sarana dan Prasarana yang Memadai Asrama yang tidak memiliki fasilitas cukup akan menyulitkan pengurus dalam menjalankan program pendidikan dan pembinaan karakter santri. Kondisi ini bisa berpengaruh pada kenyamanan dan efektivitas proses belajar. 6. Pengawasan Kesehatan dan Kebersihan Asrama Asrama yang dihuni banyak santri harus memiliki sistem kebersihan dan kesehatan yang baik. Jika tidak dikelola dengan benar, risiko penyebaran penyakit meningkat dan membuat santri sering sakit. 7. Kurangnya Inovasi dalam Sistem Pengelolaan Banyak asrama masih menggunakan sistem pengelolaan tradisional yang tidak efisien. Kurangnya inovasi dalam administrasi dan manajemen bisa membuat pekerjaan pengurus semakin berat. Cara Efektif Mengelola Asrama Santri Agar asrama berjalan dengan baik dan kondusif, pengelola perlu menerapkan strategi yang tepat. Berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan: 1. Membentuk Aturan yang Jelas dan Tegas Aturan yang jelas dan diterapkan secara konsisten akan membantu menciptakan lingkungan yang disiplin. Pengurus harus memberikan pemahaman kepada santri mengenai pentingnya aturan dan sanksi bagi yang melanggar. 2. Meningkatkan Sistem Administrasi yang Lebih Modern Berhenti mengandalkan pencatatan manual. Gunakan sistem berbasis digital untuk mencatat data santri, jadwal kegiatan, dan laporan keuangan agar lebih rapi dan mudah diakses. 3. Mengelola Keuangan Secara Transparan Penting untuk memiliki sistem keuangan yang transparan dan terdokumentasi dengan baik. Buat laporan keuangan secara berkala agar semua pihak terkait bisa memantaunya. 4. Memanfaatkan Teknologi untuk Komunikasi yang Lebih Baik Gunakan aplikasi atau platform digital untuk mempermudah komunikasi antara pengurus, ustaz, santri, dan wali santri. Ini akan membantu dalam mengoordinasikan berbagai kegiatan dengan lebih efektif. 5. Memastikan Kebersihan dan Kesehatan Asrama Buat jadwal piket kebersihan yang disiplin dan pastikan ada fasilitas sanitasi yang memadai. Selain itu, rutin melakukan pemeriksaan kesehatan untuk mencegah penyebaran penyakit di lingkungan asrama. 6. Menyediakan Kegiatan yang Membangun Karakter Santri Selain pendidikan formal, adakan kegiatan tambahan seperti kajian keislaman, pelatihan keterampilan, atau olahraga. Ini akan membantu santri berkembang secara mental dan fisik. 7. Menggunakan Sistem Manajemen Asrama Berbasis Digital Untuk mengatasi berbagai tantangan di atas, pengelola asrama bisa memanfaatkan teknologi modern seperti aplikasi manajemen asrama berbasis digital. Salah satu solusi terbaik adalah ePesantren. Mengelola Asrama Santri dengan ePesantren Saat ini, pengelolaan asrama santri bisa menjadi lebih mudah dengan sistem berbasis digital seperti ePesantren. Ini adalah platform yang dirancang khusus untuk membantu pesantren dalam mengelola administrasi, keuangan, hingga kedisiplinan santri secara otomatis. Baca juga: Cara Meningkatkan Kualitas Pendidikan di Pesantren Keunggulan ePesantren dalam Mengelola Asrama Santri: Administrasi Terpusat – Data santri, jadwal, dan laporan keuangan tersimpan dengan rapi dalam satu sistem. Manajemen Keuangan yang Transparan – Catatan pemasukan dan pengeluaran bisa diakses secara real-time. Peningkatan Kedisiplinan Santri – Sistem absensi digital membantu pemantauan kedisiplinan dengan lebih akurat. Komunikasi Lebih Efektif – Wali santri bisa mendapatkan informasi tentang perkembangan anak mereka dengan mudah. Laporan Otomatis – Memudahkan penyusunan laporan tanpa harus melakukannya secara manual. Dengan menggunakan ePesantren, pengelola asrama bisa menghemat waktu, meningkatkan efisiensi, dan memastikan bahwa semua aspek pengelolaan berjalan lebih baik. Mengelola asrama santri memang penuh tantangan, tetapi bukan berarti tidak bisa diatasi. Dengan menerapkan strategi yang tepat seperti menetapkan aturan yang jelas, meningkatkan administrasi, serta memanfaatkan teknologi seperti ePesantren, pengelolaan asrama bisa menjadi lebih efektif dan efisien. Bagi pengurus pesantren yang ingin membuat sistem manajemen lebih baik, sudah saatnya beralih ke metode yang lebih modern. Dengan begitu, kesejahteraan santri dan kelancaran operasional asrama bisa terus terjaga. Jadi, masih ragu untuk menggunakan ePesantren untuk memudahkan proses administrasi lembaga pesantren? Coba demo aplikasinya sekarang secara GRATIS DEMO GRATIS Jangan sampai pondok pesantren Anda tertinggal di gempuran era modern ini. Digitalisasikan pesantren Anda dengan ePesantren, satu aplikasi untuk semua kebutuhan pesantren Anda

Pentingnya Database Santri dalam Pengelolaan Pesantren

Pentingnya Database Santri dalam Pengelolaan Pesantren

Di era digital, pengelolaan pesantren semakin berkembang dengan pemanfaatan teknologi. Salah satu aspek yang krusial dalam administrasi pesantren adalah database santri pengelolaan pesantren yang terstruktur dan sistematis. Data santri yang dikelola dengan baik akan membantu dalam pencatatan akademik, administrasi keuangan, serta monitoring perkembangan santri secara real-time. Tanpa sistem yang jelas, pengelolaan santri bisa menjadi tantangan besar. Catatan yang tersebar dalam berbagai format, pencatatan manual yang rawan kesalahan, serta sulitnya mencari data historis santri dapat menghambat efektivitas manajemen pesantren. Oleh karena itu, penerapan database santri menjadi solusi utama agar informasi dapat diakses dengan mudah dan akurat. Bagaimana pesantren bisa lebih efisien dalam mengelola santri? Apa manfaat memiliki sistem basis data yang tertata? Artikel ini akan membahas pentingnya database santri dalam pengelolaan pesantren serta bagaimana implementasi sistem digital dapat meningkatkan efektivitas administrasi dan manajemen pesantren secara keseluruhan. Baca juga: Optimalisasi Manajemen Data Santri dengan Sistem Informasi Pentingnya Database Santri dalam Pengelolaan Pesantren 1. Efisiensi Administrasi Pesantren Mengelola pesantren yang memiliki ratusan hingga ribuan santri bukanlah hal mudah. Administrasi yang masih berbasis manual berpotensi menyebabkan kesalahan dalam pencatatan data, baik terkait identitas santri, catatan keuangan, hingga progres akademik. Dengan database santri, semua informasi tersimpan dalam satu sistem yang mudah diakses dan diperbarui. Manfaat utama sistem database santri bagi administrasi pesantren: Pencatatan data lebih rapi dan terstruktur Meminimalisir kesalahan input dan kehilangan data Mempermudah pencarian data santri kapan pun dibutuhkan 2. Meningkatkan Akurasi Data Santri Data yang akurat sangat penting untuk berbagai keperluan, mulai dari pencatatan akademik hingga pelaporan kepada pihak terkait seperti yayasan atau instansi pemerintah. Tanpa database yang baik, sering terjadi inkonsistensi dalam data, seperti perbedaan nama atau informasi pembayaran yang tidak sinkron. Melalui penggunaan database santri, pesantren dapat memastikan bahwa data yang tersimpan selalu valid dan up to date. Baca juga: Strategi Jitu Penerimaan Santri Baru di Pesantren Modern 3. Memudahkan Pengelolaan Keuangan dan SPP Santri Administrasi keuangan adalah salah satu aspek yang memerlukan pencatatan detail. Dengan database santri, pesantren dapat dengan mudah: Melacak pembayaran SPP santri Mengetahui santri yang belum membayar Membuat laporan keuangan yang transparan Sistem database memungkinkan pihak pengelola untuk mengakses riwayat pembayaran santri tanpa harus mencari catatan secara manual, sehingga lebih hemat waktu dan tenaga. Cara Mengelola Data Santri di Pesantren dengan Efektif 1. Menerapkan Sistem Digital untuk Pencatatan Data Langkah pertama dalam pengelolaan database santri pengelolaan pesantren adalah beralih dari sistem manual ke sistem digital. Beberapa pesantren mulai menggunakan software khusus yang dirancang untuk pencatatan data santri agar lebih mudah dikelola. 2. Memastikan Keamanan dan Privasi Data Data santri adalah informasi sensitif yang harus dilindungi. Oleh karena itu, pesantren perlu memastikan bahwa sistem yang digunakan memiliki fitur keamanan, seperti: Proteksi kata sandi untuk akses data Enkripsi informasi sensitif Backup data berkala untuk menghindari kehilangan informasi 3. Melakukan Update Data Secara Berkala Database santri harus selalu diperbarui agar tetap relevan. Hal ini mencakup perubahan alamat, nomor kontak wali santri, prestasi akademik, serta riwayat pembayaran SPP. 4. Menggunakan Aplikasi e-Pesantren untuk Pengelolaan yang Lebih Mudah Salah satu solusi yang kini banyak digunakan adalah e-Pesantren, sebuah aplikasi berbasis digital yang memungkinkan pengelolaan data santri dengan lebih praktis dan efisien. olusi Digital untuk Pengelolaan Pesantren yang Lebih Modern 1. Apa Itu e-Pesantren? e-Pesantren adalah sistem manajemen pesantren berbasis digital yang dirancang untuk membantu administrasi, keuangan, serta pemantauan perkembangan santri. 2. Manfaat Menggunakan e-Pesantren Dengan e-Pesantren, pesantren dapat menikmati berbagai manfaat seperti: Pengelolaan data santri lebih terstruktur Memantau pembayaran SPP dengan lebih mudah Memfasilitasi komunikasi antara wali santri dan pihak pesantren Membantu dalam pelaporan akademik dan administrasi 3. Cara Implementasi e-Pesantren di Pesantren Untuk menerapkan e-Pesantren dalam sistem pesantren, berikut langkah-langkah yang bisa dilakukan: Melakukan pelatihan staf administrasi agar terbiasa dengan sistem digital Migrasi data manual ke sistem e-Pesantren Menggunakan aplikasi secara rutin untuk pencatatan dan pelaporan Pengelolaan pesantren yang modern membutuhkan sistem administrasi yang efisien dan akurat. Dengan menerapkan database santri pengelolaan pesantren, pesantren dapat mengelola data santri dengan lebih baik, meningkatkan akurasi informasi, serta memastikan kelancaran administrasi keuangan. Pemanfaatan teknologi seperti e-Pesantren menjadi solusi tepat untuk membantu manajemen pesantren agar lebih efisien dan transparan. Dengan sistem yang terstruktur, pesantren dapat berkembang lebih baik, memberikan pelayanan optimal bagi santri, serta menjaga kredibilitas di mata wali santri dan masyarakat. Jadi, masih ragu untuk menggunakan ePesantren untuk memudahkan proses administrasi lembaga pesantren? Coba demo aplikasinya sekarang secara GRATIS DEMO GRATIS Jangan sampai pondok pesantren Anda tertinggal di gempuran era modern ini. Digitalisasikan pesantren Anda dengan ePesantren, satu aplikasi untuk semua kebutuhan pesantren Anda

Pesantren Gebang Tinatar

Pesantren Gebang Tinatar: Cikal Bakal Ponpes di Tanah Jawa

Pesantren dikenal masyarakat sebagai tempat menimba ilmu, baik itu ilmu umum dan khususnya ilmu agama. Pesantren Gebang Tinatar atau lebih dikenal dengan Pesantren Tegalsari merupakan cikal bakal sistem ponpes yang ada di Pulau Jawa. Menurut seorang peneliti Belanda, Martin Van Bruinessen, menyebutkan bahwa sebelum adanya Pesantren Tegalsari belum ditemukan bukti yang menunjukkan adanya sistem pesantren di Indonesia.  Sistem pesantren menurut Martin ini seperti memiliki kurikulum, masjid serta pondokan, dan memiliki Kyai yang mengasuh santri. Jadi, hal itu membuktikan bahwa Pesantren Tegalsari adalah pesantren pertama yang menerapkan sistem tersebut. Sejarah Pesantren Penasihat masjid sekaligus generasi kedelapan, Kunto Pramono (63), menjelaskan bahwa pada tahun 1669, Kyai Ageng Muhammad Besari babat alas di wilayah timur sungai Jetis. Pada tahun itu juga, beliau mendirikan masjid pertama di Desa Coper, Jetis, Ponorogo. Lambat laun, masjid itu berkembang menjadi pesantren memiliki banyak santri. Kunto menambahkan karena semakin banyak jumlah santri pesantren, akhirnya tahun 1724 beliau mendirikan masjid kedua. Hingga saat ini masjid tersebut menjadi jujugan wisata religi. Buku De Priesterschool te Tegalsari Menurut F. Fokkens dalam ‘De Priesterschool te Tegalsari’ yang terbit tahun 1877, selama di pondok santri tidak dimintai biaya sedikitpun. Semua keperluan dicukupi dari bekal dari keluarga dan membantu Kyai bekerja di sawah. Para santri kebanyakan berasal dari luar daerah Ponorogo, seperti Banten, Priangan, Cirebon, Karawang, Yogyakarta, Surakarta, Kedu, Magelang, dan Madiun.  Baca Juga: Contoh Laporan Keuangan Sederhana: Panduan untuk Pemula Pada saat diasuh oleh Kyai Kasan Besari, menurut Van Der Chijs, Pesantren Gebang Tinatar-Tegalsari telah memiliki sekitar 3000 an santri. Saking banyaknya jumlah santri, satu desa menjadi pondokan. Bahkan pondokan juga didirikan di desa-desa sekitar. Seperti desa Nglawu, Bantengan, Malo, Joresan dan desa lainnya. Oleh karena banyaknya orang yang menetap di Tegalsari, maka didirikanlah sebuah masjid yang dikelilingi pondokankecil untuk tempat tinggal para santri.  Lokasi dan Suasana Pesantren Saat Fokkens (penulis buku ‘De Priesterschool te Tegalsari’) mengunjungi Tegalsari, desa tersebut sudah tampak ramai dan maju. Pohon-pohon rindang berjajar rapi di pinggir jalan desa yang dekat dengan pasar pay envelope itu. Sebuah pasar yang sudah ramai dikunjungi orang saat Fokkens berkunjung. Rumah-rumah penduduk terlihat besar dengan halamannya yang luas.  Saat memasuki pesantren, Fokkens mendapati sebuah rumah besar model pendopo dengan temboknya yang tebal. Rumah itu adalah tempat tinggal sang Kyai. Masjid dibangun terpisah dari rumah Kyai. Arsitektur masjid pada saat itu sudah terlihat mewah & besar. Beratap dua sirap dan memiliki satu serambi. Lantainya setinggi empat kaki dan diberi tangga.  Di belakang masjid terdapat sebuah makam keluarga. Di sekeliling masjid terdapat pondokan. Lantai pondokan terbuat dari bambu dan dibuat lebih tinggi dari permukaan tanah. Setiap pondokan memiliki teras yang bisa dipakai untuk istirahat. Di masing-masing kamar terdapat rak dari bambu sebagai tempat menyimpan buku dan kertas. Para santri memiliki lumbung padi sebagai tempat menampung kebutuhan makan mereka selama di pondok. Satu lumbung bisa digunakan empat hingga lima orang santri. Mereka menjaganya secara bergantian. Kitab di Pesantren Gebang Tinatar Sejak awal didirikannya masjid dan pondokan, Bahasa Arab sudah mulai diajarkan di Pesantren Gebang Tinatar. Dan dalam perkembangannya, kitab-kitab agama Islam juga banyak dikaji di pesantren ini. Hingga saat ini masih ditemukan kitab peninggalan Pesantren Gebang Tinatar dari masa awal pesantren. Sebut saja misalnya Al-Munhati, Jauharuttauhid, Jauharussamin Liummil Barohain dan kitab Tajwid. Tidak diketahui siapa penulis beberapa kitab tersebut. Akan tetapi, jika dilihat dari tulisannya, diduga penulis kitab tersebut adalah satu orang dan pernah belajar di Tanah suci Mekah.  Kitab tersebut menggunakan keterangan berbahasa arab dan jika dilihat dari kertas yang digunakan juga tidak berasal dari sekitar Tegalsari, melainkan kertas yang identik dengan kertas yang ada di daerah Arab pada masa lalu. Tidak diketahui pula kapan kitab itu ditulis, hanya pada halaman pertama kitab Jauharussamin Liummil Barohain tertulis bulan Jumadil Awal tahun Alif. Selain itu, ditemukan juga Tiga jilid Kitab Fiqh Syarh Fathul Mu’in karangan Zainuddin Al- Malibari. Penulisan kitab Syarh tersebut dilakukan oleh beberapa orang dari beberapa generasi. Penulisnya adalah Muhammad Jalalain, Hasan Ibrahim, Hasan Yahya, Hasan Ilyas, dan Muhammad Besari. ================================================================================== Untuk mencoba aplikasi epesantren.co.id secara GRATIS di demo.epesantren.co.id Atau Hubungi admin kami di +62 857-0130-3000