Tips Menjaga Sandal Santri Agar Tetap Aman dan Tidak Hilang
Sering kali sandal para santri di Pesantren hilang entah kemana. Padahal sandal adalah suatu barang berharga bagi santri di pondok pesantren seperti kebutuhan pokok mereka. Karena sandal selalu dipakau oleh para santri kemanapun dan dimanapun. Maka ketika santri mendapati problem sandal hilang akan sangat menyusahkan mereka. Walaupun harga sandal jepit murah, namun kalau dilihat dipondok pesantren ada sebagian santri yang menggembok sandalnya hanya untuk menghindari penggosopan. Ketika sholat di masjid pun tak luput dari kehilangan sandal, entah itu tertukar ataupun hilang begitu saja. Mulai dari santri hingga pengurus pun ikut pusing ketika kehilangan sandal jepit yang berharga bagi mereka. Berikut ini ada beberapa tips yang bisa dilakukan para santri juga pengurus agar sandal tidak hilang atau tertukar, tips ini juga bisa dipakai untuk orang luar pesantren ketika sedang dimasjid. Memberi Tanda pada Sandal Supaya tidak bingung atau mudah ditemukan, umumnya santri-sering menggunakan tanda khusus pada sandal mereka. Tanda seperti goresan di sudut atau garis horizontal yang membagi bagian tengah sandal adalah cara yang paling umum dan simpel. Metode penanda ini kemudian berkembang menjadi penulisan seperti “abah” atau “sandal kiai”. Lebih baik diberi tanda seperti nama pribadi dan juga ruang asrama untuk menghindari terturkarnya ketika ada nama yang sama. Ditaruh di Depan Ruang Ustadz/Pengurus Kamar ustadz atau pengurus dianggap sebagai tempat yang paling aman untuk menyimpan sandal oleh para pemiliknya. Santri muda yang belum memiliki posisi sebagai pengurus biasanya enggan mengambil atau mengganti sandal yang berada di depan kamar ustaz, baik karena takut ketahuan maupun karena khawatir akan mendapat nasib kurang baik. Ancaman yang muncul saat pengajian kitab Ta’lim Muta’allim beragam, seperti ilmu yang dianggap tidak memberikan berkah atau bahkan ditempatkan dalam masyarakat yang dianggap tidak saleh. Oleh karena itu, beberapa santri dengan sengaja menempatkan sandal mereka di depan kamar pak ustadz agar tidak hilang. Memang cara yang ampuh menjaga sandal, karena tidak ada yang berani untuk mengambil sandal di depan kamar pak ustadz/pengurus pondok. Namun perlu diingat, ketika satu atau dua santri saja kemungkinan bisa aman dan tidak hilang. Tapi ketika semuanya mengikuti cara tersebut wah sudah pasti para santri akan kena jewer dengan para pengurus. Baca juga: Agar Betah di Pesantren? Ikuti 7 Tips Ini Pisahkan Sandal di Tempat yang Berbeda Memisahkan sandal di tempat yang berbeda adalah langkah bijak untuk menghindari potensi kehilangan. Dengan demikian, santri dapat dengan mudah menemukan sandal mereka tanpa risiko tukar-menukar atau kebingungan. Tindakan ini membantu menciptakan keteraturan dalam penyimpanan sandal dan mengurangi kemungkinan adanya kesalahpahaman atau ketidaknyamanan di antara santri. Keamanan dan kenyamanan setiap santri dapat terjaga dengan lebih baik melalui tindakan sederhana ini. Jangan lupa letakkan sandal di tempat yang kalian ingat, ketika sudah selesai dengan segala urusan dan saat ingin mencari sandal tapi kalian lupa menyembunyikan dimana ini bisa menjadi bencana. Memakai Sandal Refleksi Memilih untuk menggunakan sandal refleksi adalah langkah cerdas untuk menghindari kehilangan sandal di pondok. Sandal refleksi, selain memberikan manfaat kesehatan melalui titik pijat pada telapak kaki, juga dapat memberikan keunggulan visual. Warna atau desain yang mencolok pada sandal refleksi membuatnya lebih mudah dikenali dan diingat oleh pemiliknya. Dan tidak akan ada yang mau mengambil sandal santri ini, karena siapa yang mau menyiksa telapak kakinya dengan sandal refleksi yang menyiksa itu? Dengan mengenakan sandal refleksi, santri dapat dengan mudah membedakan sandal mereka dari yang lain. Hal ini dapat membantu mengurangi risiko kehilangan, terutama dalam lingkungan pondok yang mungkin memiliki banyak sandal yang serupa. Selain itu, memilih desain atau warna yang mencolok dapat menjadi tanda pengenal pribadi, memudahkan santri untuk mengenali dan mengambil sandal mereka di tengah keramaian di area pondok. Memakai Tas Sandal Menggunakan tas sandal adalah langkah bijak untuk mencegah kehilangan sandal di pondok. Pada tahap pendaftaran, sejumlah pesantren mewajibkan calon santrinya untuk memperoleh tas khusus yang dirancang untuk menyimpan sandal. Meskipun ukurannya relatif kecil, tas tersebut memiliki kapasitas yang cukup untuk menampung sandal dengan nyaman. Di bagian luar tas, akan tertera informasi berupa nama, asrama, dan kelas pemilik sandal, memberikan identifikasi yang jelas terhadap kepemilikan sandal tersebut. Dengan adanya tas sandal, diharapkan para santri dapat lebih mudah menjaga dan mengidentifikasi sandal mereka di lingkungan pondok yang mungkin penuh dengan sandal serupa. Dengan demikian, menjadi jelas kepemilikan sandal tersebut. Digembok Trik terakhir ini melibatkan penggunaan gembok pada sandal. Sungguh, sangat sulit untuk dicuri jika menggunakan metode terakhir ini. Strategi ini cukup efektif karena membuat sulit bagi orang lain untuk mencuri sandal tersebut. Jika trik ini tidak berhasil lagi, santri mungkin akan mempertimbangkan untuk menggunakan sandal kulit buatan Yang Maha Kuasa, yang lebih dikenal sebagai nyeker. Namun, perlu diingat bahwa pengamanan ini memiliki kelemahan terutama dalam hal keterbatasan waktu. Proses membuka gembok memerlukan waktu tambahan, dan ini dapat menjadi tidak praktis terutama ketika santri harus segera berpartisipasi dalam kegiatan lain yang telah dimulai. Pada akhirnya, strategi ini dapat menyulitkan dan menghambat kenyamanan santri dalam beraktivitas sehari-hari di pondok. Cukup begitu beberapa tips agar santri tidak sering kehilangan sandal ketika di ponodk pesantren. Semoga membantu dan tidak banyak kehilangan sandal lagi para santri!! Butuh bantuan agar pesantren Anda lebih tertata di Administrasi? Coba ePesantren Untuk mencoba aplikasi epesantren.co.id secara GRATIS di demo.epesantren.co.id atau Hubungi admin kami di +62 857-0130-3000
Selengkapnya