Sejarah Hari Santri Nasional

Sejarah Hari Santri Nasional

Sejarah Hari Santri Nasional – Setiap tanggal 22 Oktober diperingati sebagai Hari Santri. Hal ini berawal dari usulan masyarakat pesantren sebagai momentum untuk mengingat, mengenang, dan meneladani kaum santri yang telah berjuang menegakkan kemerdekaan Indonesia.  Usulan tersebut pada mulanya menuai polemik, banyak yang setuju, ada pula yang menolaknya. Beragam alasan penolakan muncul, mulai dari kekhawatiran polarisasi, hingga ketakutan akan adanya perpecahan karena ketiadaan pengakuan bagi selain santri.  Namun, Presiden Joko Widodo pada akhirnya memutuskan untuk menetapkan tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri. Hal itu dilakukan melalui penandatanganan Keputusan Presiden (Keppres)  Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2015 tentang Hari Santri pada 15 Oktober 2015 silam.  Keputusan presiden tersebut didasari tiga pertimbangan. Pertama, ulama dan santri pondok pesantren memiliki peran besar dalam perjuangan merebut kemerdekaan Republik Indonesia dan mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia serta mengisi kemerdekaan.  Kedua, keputusan tersebut diambil untuk mengenang, meneladani, dan melanjutkan peran ulama dan santri dalam membela dan mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia serta berkontribusi dalam pembangunan bangsa, perlu ditetapkan Hari Santri pada tanggal 22 Oktober.  Ketiga, tanggal 22 Oktober tersebut diperingati merujuk pada ditetapkannya seruan resolusi jihad pada tanggal 22 Oktober 1945. Hal ini diserukan oleh para santri dan ulama pondok pesantren dari berbagai penjuru Indonesia. Mewajibkan setiap muslim untuk membela tanah air dan mempertahankan kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia dari serangan penjajah. Hal ini sejalan dengan tiga alasan pentingnya penetapan 22 Oktober sebagai Hari Santri yang disampaikan Ketua Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI). Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Abdul Ghofar Rozin. Ia menjelaskan bahwa tanggal tersebut mengingatkan pada Resolusi Jihad yang dicetuskan Hadratussyekh KH Hasyim Asy’ari. Sebuah ketetapan yang menggerakkan massa untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia.  Baca Juga: Aplikasi Pesantren yang Dikelola secara Online “Pertama, Hari Santri Nasional pada 22 Oktober, menjadi ingatan sejarah tentang Resolusi Jihad KH Hasyim Asy’ari. Ini peristiwa penting yang menggerakkan santri, pemuda dan masyarakat untuk bergerak bersama, berjuang melawan pasukan kolonial, yang puncaknya pada 10 Nopember 1945,” ungkap Gus Rozien sebagaimana dilansir NU Online pada 19 September 2015.  Kedua, lanjutnya, jaringan santri telah terbukti konsisten menjaga perdamaian dan keseimbangan. Perjuangan para kiai jelas menjadi catatan sejarah yang strategis, bahkan sejak kesepakatan tentang darul islam (wilayah Islam) pada Muktamar Ke-11 NU di Banjarmasin, Kalimantan Selatan.  “Sepuluh tahun berdirinya NU dan sembilan tahun sebelum kemerdekaan, kiai-santri sudah sadar pentingnya konsep negara yang memberi ruang bagi berbagai macam kelompok agar dapat hidup bersama. Ini konsep yang luar biasa,” tegas Pengasuh Pondok Pesantren Kajen, Pati, Jawa Tengah itu.  Berikutnya, ia menjelaskan bahwa pentingnya 22 Oktober diperingati sebagai Hari Santri karena kelompok santri dan kiai-kiai terbukti mengawal kokohnya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).  “Para kiai dan santri selaluh berada di garda depan untuk mengawal NKRI, memperjuangan Pancasila. Pada Muktamar NU di Situbondo, 1984, jelas sekali tentang rumusan Pancasila sebagai dasar negara. Bahwa NKRI sebagai bentuk final, harga mati yang tidak bisa dikompromikan,” jelas Gus Rozin.  Dengan demikian, Gus Rozin menambahkan, Hari Santri bukan lagi sebagai usulan ataupun permintaan dari kelompok pesantren. “Ini wujud dari hak negara dan pemimpin bangsa, memberikan penghormatan kepada sejarah pesantren, sejarah perjuangan para kiai dan santri. Kontribusi pesantren kepada negara ini, sudah tidak terhitung lagi,” tegas Rozin.  Pada mulanya, Hari Santri diusulkan oleh ratusan santri Pondok Pesantren Babussalam, Desa Banjarejo, Malang, Jawa Timur, Jumat, (27/6/2014), saat menerima kunjungan Joko Widodo sebagai calon presiden. Pada kesempatan tersebut, Jokowi menandatangani komitmennya untuk menjadikan tanggal 1 Muharram sebagai Hari Santri. Ia pun menegaskan akan memperjuangkannya.  Namun, pada perkembangannya, PBNU mengusulkan agar 22 Oktober yang ditetapkan sebagai Hari Santri, bukan 1 Muharram. Hal itu dilatari peristiwa sejarah Resolusi Jihad. Di usia yang baru menginjak dua bulan merdeka, Indonesia kembali diserang oleh Sekutu yang hendak merebut kemerdekaan dari tangan bangsa Indonesia. Demi mempertahankannya, Hadratussyekh KH Hasyim Asy’ari mengeluarkan fatwa Resolusi Jihad. Dikutip dari Fatwa dan Resolusi Jihad karya KH Ng Agus Sunyoto, fatwa tersebut berisi tiga poin penting, yakni sebagai berikut.  1. Hukum memerangi orang kafir yang merintangi kepada kemerdekaan kita sekarang ini adalah fardhu ain bagi tiap-tiap orang Islam yang mungkin, meskipun bagi orang fakir,  2. Hukum orang yang meninggal dalam peperangan melawan musuh (NICA) serta komplotan-komplotannya adalah mati syahid, dan  3. Hukum untuk orang yang memecah persatuan kita sekarang ini, wajib dibunuh. Sumber: https://www.nu.or.id/ ============================================================================ Untuk mencoba aplikasi epesantren.co.id secara GRATIS di demo.epesantren.co.id Atau Hubungi admin kami di +62 857-0130-3000

Aplikasi Pesantren yang Dikelola secara Online

Aplikasi Pesantren yang Dikelola secara Online

Pesantren Anda masih menggunakan manajemen dan pengelolaan secara manual? Ingin mengubah manajemen manual tersebut menjadi lebih modern? Dengan menggunakan jaringan internet dan perangkat laptop, gawai, tablet, ataupun PC?  Ini dia jawabannya ePesantren.co.id Aplikasi Pesantren yang dikelola secara online dapat mengatasi manajemen pesantren menjadi modern dan profesional. Kenapa harus ePesantren? Tidak harus ePesantren, tetapi jika Anda menggunakannya maka pesantren akan mendapat keuntungan. 4 Keuntungan Menggunakan ePesantren 1. Pengelolaan manajemen dapat dilakukan dimana dan kapan saja Dengan keuntungan aplikasi online, staf admin dapat menggunakan aplikasi ini secara 24 jam dan dapat dibuka dimanapun. Tidak harus berada di pesantren maupun di perangkat pesantren. Tentu hal ini akan memudahkan staf admin dan juga pimpinan untuk memantau manajerial pesantren sudah terkelola dengan baik ataupun masih memiliki kekurangan. 2. Pencatatan keuangan lebih mudah dan tertata rapi Permasalahan yang sering terjadi jika menggunakan pencatatan keuangan manual adalah salah menghitung sehingga harus memulai kembali dari awal.  Di sini ePesantren akan membantu masalah tersebut. Pencatatan keuangan, pembukuan & operasional pesantren akan tercatat secara digital dan penghitungan akan otomatis terhitung oleh sistem. Jika ada nominal yang salah maka akan dihitung otomatis oleh sistem. Jadi, tidak perlu hitung-hitung manual lagi. 3. Aplikasi Mobile Wali Santri  Dengan fitur mobile kini orang tua dapat memantau administrasi santri kapan saja dan dimana saja. Mobile Wali Santri by ePesantren dapat pula diakses melalui iOs, untuk melihat mobile wali santri bisa mengakses di link berikut m.epesantren.co.id 4. Presensi Pegawai Tersedia di Play Store Presensi pegawai ini membantu presensi jadi lebih mudah. Para ustadz, ustadzah, dan pegawai cukup melakukan presensi dengan selfie, waktu real time, dan otomatis terhubung dengan sistem GPS. Ustadz/ustadzah juga dapat mengisi jurnal mengajar yang berisi presensi siswa dan juga mata pelajaran yang diampu. Semakin mudah mendokumentasikan keperluan pondok dengan satu paltform. Kalau masih bingung dan ingin coba langsung aplikasi pesantren bisa cek link-link di bawah yaa 🙂 Website: epesantren.co.id Demo Aplikasi: demo.epesantren.co.id (GRATIS AKSES) Agendakan zoom dengan admin kami di +62 857-0130-3000 (WhatsApp/Telp)

Pengembangan Soal Menggunakan Level Kognitif

Pengembangan Soal Menggunakan Level Kognitif, Bisa Diterapkan Disekolah Berbasis Pesantren

Seorang pendidik dalam menentukan kata kerja operasional (KKO) dalam penulisan indikator soal sering kali mendapati KKO yang digunakan sama dengan KKO proses berfikir yang lain. Demi menekankan permasalahan ini, Puspendik dalam Kemendikbud (2019) mengklasifikasikan KKO menjadi level kognitif. Level kognitif adalah tingkat kemampuan peserta didik dalam penerimaan penjelasan. Baik secara individu maupun kelompok. Level kognitif ini dapat dibagi menjadi 3 kelompok yaitu level kognitif 1 (pengetahuan dan pemahaman), 2 (aplikasi), dan 3 (penalaran). Berikut ini contoh Pengembangan Soal Menggunakan Level Kognitif. Pengembangan Soal Level Kognitif 1 Pada level kognitif 1, mengukur pengetahuan (C1) dan pemahaman (C2). Karakteristik soal level 1: a. Menunjukkan ingatan & pemahaman dasar materi-materi pelajaran serta bisa membuat generalisasi (pengelompokan umum) sederhana. b. Menunjukkan tingkatan dasar dalam memecahkan masalah sesuai contoh pembelajaran melalui salah satu cara yang pernah diajarkan. c. Menunjukkan pemahaman dasar terhadap bentuk penyajian data grafik, label & bentuk visual lainnya. d. Menyampaikan fakta-fakta dasar melalui istilah sederhana. Kategori soal pada level 1 terkadang kategori sukar, tetapi bukanlah soal HOTS. Untuk menjawab soal di level 1 ini, siswa harus mengingat beberapa rumus atau peristiwa, menghafal definisi, menyebutkan prosedur.  Baca Juga: Cara Mengatasi Kendala Staf Administrasi Pesantren Pengembangan Soal Level Kognitif 2 Level kognitif 2 mengukur aplikasi atau menerapkan (C3). Karakteristik soal pada level 2: a. Menunjukkan pengetahuan & pemahaman materi pelajaran & mampu mengaplikasikan ide-ide & konsep-konsep sesuai konteks tertentu. b. Membuat penafsiran & analisis terhadap suatu informasi & data. c. Melakukan pemecahan masalah-masalah umum di suatu materi pelajaran. d. Membuat penafsiran data yang berupa grafik, tabel maupun bentuk visual lainnya. e. Menyampaikan secara gamblang & terorganisir penggunaan istilah-istilah khusus. Kata Kerja Operasional (KKO) yang sering digunakan yaitu: menerapkan, menggunakan, menentukan, menghitung, membuktikan, dan lainnya. Soal di level 2 ini dimungkinkan termasuk kategori sedang atau sulit, namun demikian bukan termasuk soal-soal HOTS. Pengembangan Soal Level Kognitif 3 Pada level 3 mencakup 3 tingkat kognitif yaitu C4 (Menganalisis), C5 (Mengevaluasi), C6 (Mengkreasi). Karakteristik soal pada level 3: a. Menunjukkan pengetahuan & pemahaman lebih luas terkait materi pelajaran & juga penerapan ide maupun konsep untuk kondisi serupa maupun kondisi berbeda. b. Melakukan analisis, sintesis & evaluasi terhadap gagasan & informasi teraktual. c. Menjabarkan hubungan konseptual sebuah gagasan & informasi teraktual. d. Membuat penafsiran & penjelasan gagasan kompleks suatu ilmu pelajaran. e. Menyampaikan gagasan nyata & akurat menggunakan istilah (terminologi) yang benar. f. Melakukan pemecahan masalah menggunakan berbagai cara & variabel yang berkaitan. g. Membuat demonstrasi hasil pemikiran orisinal. Level ini merupakan level soal HOTS. Soal tidak selalu soal sulit, tetapi menuntut siswa menggunakan logika atau penalaran untuk mengambil keputusan, memprediksi, menyusun strategi baru untuk memecahkan masalah. KKO yang digunakan adalah menguraikan, mengorganisir, membandingkan, menyusun hipotesis, mengkritik, memprediksi, menilai, menguji, menyimpulkan, merancang, membangun, merencanakan, memproduksi, menemukan, memperbarui, menyempurnakan, memperkuat, memperindah, dan menggubah. Itu tadi 3 KKO untuk pengembangan soal menggunakan level kognitif. Untuk lebih jelasnya dapat melihat tabel di bawah ini. Semoga bermanfaat 🙂 Ingin Mengelola Pondok Pesantren secara Modern dan Serba Online? Coba pakai ePesantren, Bisa Akses Demonya secara GRATIS Akses Demonya Secara Gratis di demo.epesantren.co.id

Cara Mengatasi Kendala Staf Administrasi Pesantren

Cara Mengatasi Kendala Staf Administrasi Pesantren

Staf administrasi pesantren sering menghadapi berbagai kendala dalam menjalankan tugas-tugas mereka. Beberapa kendala yang umum dialami oleh staf administrasi pesantren meliputi: Kendala yang Dialami Staf Administrasi Pesantren Beban Kerja yang Tinggi Staf administrasi pesantren seringkali memiliki tanggung jawab yang banyak dan beragam. Mereka harus mengurus pendaftaran santri, administrasi keuangan, pengelolaan data, surat menyurat, dan tugas-tugas lainnya. Beban kerja yang tinggi dapat menyebabkan stres dan kelelahan, serta berpotensi mengganggu produktivitas. Kurangnya Sumber Daya Staf administrasi pesantren seringkali menghadapi kendala dalam hal sumber daya, baik itu dalam bentuk anggaran, personel, atau peralatan. Kurangnya anggaran dapat membatasi kemampuan mereka untuk memperoleh peralatan atau perangkat lunak yang diperlukan untuk menjalankan tugas-tugas administratif dengan efisien. Selain itu, jika staf administrasi sekolah terbatas, mereka mungkin kesulitan dalam menangani beban kerja yang tinggi. Perubahan Kebijakan dan Regulasi Kebijakan dan regulasi pendidikan sering mengalami perubahan, baik itu di tingkat pemerintah pusat maupun daerah. Staf administrasi pesantren harus selalu mengikuti perubahan tersebut dan mengadaptasi prosedur administratif sesuai dengan perubahan tersebut. Hal ini dapat menimbulkan kebingungan dan membutuhkan waktu dan upaya tambahan. Komunikasi yang Tidak Efektif Staf administrasi pesantren sering berinteraksi dengan berbagai pihak, termasuk ustadz/ustadzah, santri, orang tua, dan pihak luar lainnya. Tantangan dalam komunikasi yang tidak efektif, seperti kesalahpahaman atau ketidakjelasan informasi, dapat mempengaruhi alur kerja dan hubungan antar staf. Teknologi yang Tidak Memadai Penggunaan teknologi yang kurang memadai atau perangkat lunak yang usang dapat menjadi kendala bagi staf administrasi pesantren. Misalnya, sistem administrasi pesantren yang tidak terintegrasi atau sulit digunakan dapat menghambat efisiensi kerja dan mengakibatkan duplikasi data atau kesalahan. Ketidakmampuan dalam Menghadapi Konflik Staf administrasi pesantren sering berhadapan dengan konflik antara santri, orang tua, atau ustadz/ustadzah. Ketidakmampuan dalam mengelola konflik secara efektif dapat mengganggu tugas administratif dan menciptakan ketegangan di lingkungan pesantren. Tuntutan Tugas yang Beragam Staf administrasi pesantren harus memiliki pengetahuan dan keterampilan yang luas untuk menangani tugas-tugas administratif yang beragam. Mereka perlu memiliki pemahaman tentang keuangan, manajemen data, komunikasi, dan peraturan pendidikan. Tuntutan tugas yang beragam ini dapat menimbulkan tantangan dalam menguasai semua aspek tersebut. Menghadapi kendala-kendala tersebut, penting bagi staf administrasi karena dengan menghadapi kendala kinerja staf administrasi menjadi lebih efektif. Lalu, bagaimana cara menghapati kendala di atas? Baca Juga: Tips Membangun Koperasi Pesantren: Mewujudkan Kemandirian Ekonomi Pesantren Cara Mengatasi Kendala Staf Administrasi Pesantren Mengatasi kendala staf administrasi pesantren memerlukan pendekatan yang sistematis dan berkelanjutan. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat Anda pertimbangkan: Identifikasi Kendala Analisislah masalah-masalah spesifik yang muncul dalam administrasi pesantren. Ini bisa mencakup masalah dengan sistem pencatatan, koordinasi antar departemen, komunikasi internal, atau pengelolaan sumber daya. Tim Administrasi yang Efektif Pastikan bahwa tim administrasi sekolah terdiri dari individu yang memiliki keterampilan dan pengalaman yang sesuai dengan tugas mereka. Berikan pelatihan dan dukungan yang diperlukan untuk memastikan kinerja yang baik. Automatisasi dan Teknologi Gunakan teknologi untuk mengotomatisasi beberapa tugas administratif. Sistem manajemen pesantren membantu mengintegrasikan berbagai aspek administrasi, seperti keuangan, penjadwalan, dan catatan santri. Pelatihan dan Pengembangan Berikan pelatihan reguler kepada staf administrasi tentang praktik terbaik, perubahan dalam peraturan, dan perkembangan teknologi terbaru. Ini akan membantu meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka. Evaluasi dan Peningkatan Berkelanjutan Lakukan evaluasi berkala terhadap proses administrasi yang ada. Identifikasi area di mana perbaikan diperlukan dan lakukan tindakan perbaikan yang sesuai. Ingatlah bahwa perubahan dalam administrasi sekolah mungkin memerlukan waktu dan upaya yang signifikan. Penting untuk bersabar dan melibatkan semua pihak yang terlibat dalam proses perubahan. Rekomendasi Automatisasi Teknologi Pesantren Bila staf administrasi ingin menggunakan automatisasi dan teknologi bisa mencoba aplikasi ePesantren. Mudah mengelola administrasi dan manajemen pesantren secara online. Mulai dari: Dilengkapi dengan fitur-fitur yang memudahkan komunikasi dengan wali santri, seperti: Akses Demonya Secara Gratis di demo.epesantren.co.id

10 Cara Mendaftarkan Pesantren ke Kementerian Agama

Cara Mendaftarkan Pesantren ke Kemenag: Proses dan Persyaratan yang Perlu Diketahui

Mendaftarkan pesantren ke Kementerian Agama merupakan langkah penting yang harus dilakukan agar pesantren diakui secara resmi oleh pemerintah. Proses ini memastikan bahwa pesantren telah memenuhi standar pendidikan dan keagamaan yang ditetapkan oleh pemerintah. Dalam artikel ini, kami akan menjelaskan secara rinci tentang cara mendaftarkan pesantren ke Kemenag beserta persyaratan yang perlu diketahui. Cara Mendaftar Pesantren ke Kementrian Agama 1. Persiapan Awal Sebelum memulai proses pendaftaran, ada beberapa persiapan awal yang harus dilakukan. Pertama, pastikan pesantren memiliki legalitas yang sah, seperti akta pendirian dan izin pendirian dari pemerintah daerah. Selain itu, pesantren juga harus memiliki dokumen-dokumen administratif seperti NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak), SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan), dan TDP (Tanda Daftar Perusahaan). 2. Persyaratan Pendaftaran Untuk mendaftarkan pesantren ke Kementerian Agama, terdapat beberapa persyaratan yang harus dipenuhi. Persyaratan ini dapat berbeda-beda tergantung pada peraturan dan kebijakan yang berlaku di masing-masing wilayah. Namun, secara umum, berikut adalah persyaratan yang sering diperlukan:    a. Surat Permohonan Pendaftaran Surat permohonan pendaftaran harus ditulis secara resmi oleh pengelola pesantren kepada Kementerian Agama setempat. Berisi penjelasan maksud dan tujuan pendaftaran pesantren, serta menyertakan informasi dasar tentang pesantren seperti nama, alamat, nomor telepon, dan kepala pesantren.    b. Data dan Dokumen Identitas Pesantren Pesantren harus menyediakan data dan dokumen identitas yang lengkap. Hal ini meliputi akta pendirian pesantren, izin pendirian dari pemerintah daerah, dan surat keterangan domisili pesantren dari desa atau kelurahan setempat. Dokumen-dokumen tersebut harus disertai dengan salinan yang jelas dan sah.    c. Data dan Dokumen Kepala Pesantren Pesantren harus menyertakan data dan dokumen identitas kepala pesantren, seperti fotokopi KTP (Kartu Tanda Penduduk) atau paspor, serta fotokopi ijazah pendidikan terakhir dan sertifikat keahlian yang relevan. Selain itu, disertakan pula CV (Curriculum Vitae) atau riwayat hidup singkat dari kepala pesantren. Baca Juga: Peran Penting Administrator dalam Administrasi Kesantrian    d. Struktur Organisasi dan Tata Kelola Pesantren harus menyusun struktur organisasi dan tata kelola yang jelas. Dokumen ini mencakup susunan pengurus, peran dan tanggung jawab masing-masing anggota pengurus, serta mekanisme pengambilan keputusan di pesantren.    e. Program Pendidikan dan Kurikulum Pesantren harus menyajikan informasi tentang program pendidikan yang diselenggarakan, kurikulum yang digunakan, serta metode pengajaran dan evaluasi yang diterapkan. Dalam hal ini, pesantren diharapkan menerapkan kurikulum yang sesuai dengan standar pendidikan yang ditetapkan oleh Kementerian Agama.    f. Sarana dan Prasarana Pesantren harus menyediakan informasi tentang sarana dan prasarana yang dimiliki, seperti gedung kelas, asrama, masjid, perpustakaan, lapangan olahraga, dan fasilitas pendukung lainnya. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa pesantren memiliki fasilitas yang memadai bagi kegiatan pendidikan dan keagamaan.    g. Keuangan dan Sumber Daya Manusia Pesantren harus menyajikan laporan keuangan yang jelas dan transparan, serta sumber daya manusia yang tersedia, seperti jumlah guru dan tenaga pengajar yang dimiliki pesantren. Informasi ini memberikan gambaran tentang keberlanjutan pesantren dan kemampuan untuk menyelenggarakan kegiatan pendidikan. 3. Proses Pendaftaran Setelah semua persyaratan terpenuhi, langkah selanjutnya adalah proses pendaftaran ke Kementerian Agama. Pesantren harus mengajukan permohonan pendaftaran dan melampirkan semua dokumen yang diperlukan. Proses ini akan melibatkan verifikasi dan evaluasi oleh pihak Kementerian Agama, termasuk kunjungan ke pesantren untuk memastikan kesesuaian dengan standar yang ditetapkan. 4. Tinjauan dan Evaluasi Setelah pendaftaran diajukan, Kementerian Agama akan melakukan tinjauan dan evaluasi terhadap pesantren yang mendaftar. Evaluasi ini meliputi aspek legalitas, keagamaan, pendidikan, tata kelola, dan sarana prasarana. Dalam hal ini, pesantren perlu memastikan bahwa semua persyaratan terpenuhi dan siap untuk menerima kunjungan pemeriksaan. 5. Izin Operasional Jika pesantren dinyatakan memenuhi semua persyaratan, Kementerian Agama akan memberikan izin operasional. Izin ini akan memberikan status resmi kepada pesantren dan memungkinkan pesantren untuk menyelenggarakan kegiatan pendidikan dan keagamaan secara legal. Pesantren juga akan diikutsertakan dalam program-program yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama, seperti pelatihan pengurus pesantren dan pemberian bantuan keuangan. Itu tadi cara mendaftarkan pesantren ke Kemenag. Mendaftarkan pesantren adalah langkah penting dalam mengakui eksistensi dan menjalankan pesantren dengan baik. Dengan memenuhi persyaratan dan melalui proses yang ditetapkan, pesantren dapat mendapatkan pengakuan resmi dari pemerintah dan dapat melaksanakan peran pentingnya sebagai lembaga pendidikan dan keagamaan yang berkontribusi pada pembangunan umat Islam di Indonesia. Ingin kelola administrasi kesantrian secara online dan digital? Yuk langsung coba demo gratisnya di demo.epesantren.co.id

Cara Mudah Manajemen Data Pesantren

Cara Mudah Manajemen Data Pesantren

Manajemen data menjadi  yang penting dalam bisnis ataupun lembaga. Hal ini karena data merupakan elemen yang sangat penting dalam pengambilan keputusan ataupun kebijakan lembaga. Oleh karena itu, lembaga perlu melakukan pengaturan data yang efektif agar data yang dimiliki dapat diolah dan digunakan secara efektif. Pengertian Manajemen Data Dalam arti luas, manajemen data melibatkan segala aspek yang terkait dengan pengelolaan data dalam suatu organisasi atau lingkungan bisnis. Ini mencakup tidak hanya pengelolaan operasional data sehari-hari, tetapi juga strategi jangka panjang, kebijakan, dan praktek terkait data. Dalam arti sempit, manajemen data merujuk pada serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengelola data dalam suatu organisasi atau lingkungan bisnis. Ini mencakup proses pengumpulan, penyimpanan, pengolahan, analisis, dan penggunaan data dengan tujuan mendukung pengambilan keputusan yang efektif. Cara Mudah Manajemen Data Untuk memudahkan manajemen data pesantren, Anda dapat menggunakan beberapa langkah berikut: Penyusunan Rencana Tentukan tujuan dan kebutuhan data pesantren Anda. Identifikasi jenis data yang perlu dikumpulkan, seperti data santri, data keuangan, data pengajar, dan lain sebagainya. Buat rencana yang jelas tentang apa yang perlu dilakukan dengan data tersebut. Pengumpulan Data Tentukan metode pengumpulan data yang efisien. Anda dapat menggunakan formulir pendaftaran, aplikasi online, atau sistem informasi pesantren untuk mengumpulkan data dari santri, pengajar, dan staf pesantren. Pastikan data yang dikumpulkan akurat dan relevan dengan kebutuhan Anda. Baca Juga: 5 Fitur Terbaru dari Aplikasi Pesantren Online Organisasi Data Buat sistem pengorganisasian data yang baik. Misalnya, Anda dapat menggunakan basis data atau spreadsheet untuk menyimpan data dengan kategori yang terpisah seperti data pribadi, data akademik, data kehadiran, dan sebagainya. Beri label yang jelas untuk setiap jenis data agar mudah diidentifikasi. Keamanan Data Pastikan data yang Anda miliki aman. Terapkan kebijakan keamanan yang ketat untuk melindungi data pribadi dan informasi sensitif lainnya. Gunakan kata sandi yang kuat, enkripsi data jika diperlukan, dan batasi akses ke data hanya kepada pihak yang berwenang. Pemeliharaan Data Rutin memeriksa dan memperbarui data. Pastikan data yang disimpan tetap mutakhir dan akurat. Jika terjadi perubahan pada data santri, pengajar, atau informasi lainnya, segera lakukan pembaruan untuk menghindari kesalahan atau kehilangan data. Analisis Data Manfaatkan data yang Anda miliki untuk analisis dan pengambilan keputusan yang lebih baik. Misalnya, Anda dapat menganalisis data akademik santri untuk melihat perkembangan mereka, atau menganalisis data keuangan untuk mengelola anggaran pesantren dengan lebih efektif. Otomatisasi Proses Gunakan teknologi dan perangkat lunak untuk mengotomatisasi beberapa proses manajemen data. Misalnya, Anda dapat menggunakan aplikasi atau perangkat lunak manajemen pesantren yang dapat menggabungkan data, mengirimkan notifikasi, atau menghasilkan laporan secara otomatis. Pelatihan Staf Lakukan pelatihan kepada staf pesantren tentang manajemen data. Pastikan mereka memahami prosedur pengumpulan data, kebijakan keamanan, dan cara menggunakan sistem manajemen data yang Anda terapkan. Dengan staf yang terampil, proses manajemen data akan lebih efisien dan akurat. Evaluasi dan Perbaikan Secara teratur evaluasi sistem manajemen data Anda. Tinjau kelemahan dan hambatan yang mungkin muncul, serta umpan balik dari pengguna sistem. Perbaiki dan tingkatkan sistem secara berkala untuk mengatasi masalah yang muncul dan memastikan efektivitasnya. Dengan mengikuti langkah-langkah tersebut, Anda dapat memudahkan manajemen data pesantren, memastikan data tersimpan dengan aman, dan alur penyimpanan dokumen menjadi lebih jelas. Ingin mencoba aplikasi yang memudahkan otomatisasi penyimpanan data?  Coba demonya secara GRATIS demo.epesantren.co.id

Peran Penting Administrator dalam Administrasi Kesantrian

Peran Penting Administrator dalam Administrasi Kesantrian

Seorang administrator khususnya yang menangani perihal administrasi kesantrian dapat terdiri dari staf admin seperti petugas administrasi pesantren atau sekretaris. Mereka bekerja sama dengan pimpinan pondok, ustadz/ustadzah, dan santri untuk menjalankan tugas-tugas administratif dan memastikan bahwa kegiatan kesantrianberjalan dengan lancar. Peran administrator bagian kesantrian sangat penting dalam mengatur dan memfasilitasi kegiatan kesantrian di pesantren. Mereka membantu menyediakan informasi yang diperlukan santri, ustadz/ustadzah, orang tua, dan pihak terkait lainnya. Mereka juga berperan dalam menjaga keamanan data santri, memastikan kepatuhan terhadap peraturan, serta membantu memfasilitasi komunikasi antara berbagai pihak yang terlibat dalam kegiatan kesantrian. Administrasi kesantrian adalah tugas administratif yang berkaitan dengan pengelolaan data dan dokumentasi terkait santri. Tugas-tugas bagian administrasi kesantrian meliputi berbagai hal, antara lain: Baca Juga: Siap Pantau Pesantren dari Jauh dengan Fitur Pimpinan Tugas-Tugas Administrasi Kesantrian  Pendataan Santri Administrasi kesantrian bertugas untuk mengumpulkan data lengkap santri seperti persyaratan-persyaratan yang tercantum di pendaftaran. Biasanya data ini akan dikumpulkan saat pendaftaran dan bila belum lengkap akan diminta kembali saat awal masuk.  Pemeliharaan Data Santri Memelihara dan mengelola data santri secara keseluruhan. Mereka mencatat informasi penting seperti alamat, nomor telepon, riwayat kesehatan, catatan akademik, dan kehadiran santri. Jika terjadi perubahan data santri maka administrasi kesantrian bertugas untuk memperbaruinya. Kemudian, mengelola data pribadi santri beserta walinya. Penting untuk menjaga kerahasiaan data dan kehilangan data, pasalnya berisi data pribadi. Pengurusan Surat Izin Santri Ketika siswa membutuhkan surat izin untuk keperluan tertentu, seperti izin mengikuti kegiatan di luar pesantren, atau surat keterangan lainnya, administrasi kesantrian akan membantu dalam mengeluarkan dan mengelola surat-surat tersebut. Pengarsipan Dokumen Administrasi kesantrian bertanggung jawab untuk mengelola dan mengarsipkan dokumen-dokumen terkait kesantrian, seperti formulir pendaftaran, transkrip nilai, dan dokumen penting lainnya. Mereka juga harus memastikan bahwa dokumen-dokumen tersebut tersedia secara teratur dan dapat diakses saat diperlukan. Tugas-tugas di atas adalah contoh umum dari peran penting administrator kesantrian, tetapi mungkin dapat bervariasi tergantung pada kebijakan dan prosedur yang berlaku di pesantren atau lembaga pendidikan. Ingin kelola administrasi kesantrian secara online dan digital? Yuk langsung coba demo gratisnya di demo.epesantren.co.id

Pondok Pesantren Terbaik di Indonesia

Pondok Pesantren Terbaik di Indonesia

Pondok pesantren merupakan lembaga pendidikan tertua di Indonesia. Ada dua pendapat tentang berdirinya pesantren. Pertama, pondok pesantren di Indonesia berakar pada tradisi Islam itu sendiri. Pendapat kedua, menyatakan bahwa model pembelajaran di pondok pesantren adalah asli Indonesia. Terlepas dari kedua pendapat di atas. Pondok pesantren membuktikan kesuksesannya hingga saat ini di tengah modernisasi dan globalisasi yang terus berkembang. Pondok pesantren tidak kalah peminat dengan sekolah-sekolah Internasional di Indonesia. Indonesia memiliki banyak pondok pesantren terbaik yang terkenal dengan tradisi pendidikan Islam yang kuat. Berikut beberapa pondok pesantren terkemuka di Indonesia. Pengurutan ini tidak berdasarkan ranking pesantren terbaik. Pondok Pesantren Terkemuka di Indonesia Pengurutan ini tidak berdasarkan ranking yang didapat pesantren karena kualitas dan kuantitas ranking pesantren berdasarkan penilaian pribadi masing-masing. Pondok Pesantren Tebuireng Pesantren Tebuireng berlokasi di Jombang, Jawa Timur. Pesantren ini merupakan salah satu pesantren tertua dan terbaik di Indonesia. Berdiri pada tahun 1899 oleh KH. Hasyim Asy’ari (pendiri Nahdlatul Ulama (NU), pesantren ini dikenal dengan pendidikan yang holistik dan pendekatan yang terbuka pada ilmu pengetahuan. Baca Juga: 5 Fitur Terbaru dari Aplikasi Pesantren Online Pondok Pesantren Gontor Pesantren Gontor berlokasi di Ponorogo, Jawa Timur, merupakan salah satu pesantren terbesar dan terbaik di Indonesia. Perjalanan panjang Pondok Modern Darussalam Gontor bermula pada abad ke-18. Pondok Tegalsari sebagai cikal bakal Pondok Modern Darussalam Gontor didirikan oleh Kyai Ageng Hasan Bashari. Kemudian, pada tahun 1926, KH. Ahmad Sahal (1901-1977), KH. Zainuddin Fanani (1908-1967), dan KH. Imam Zarkasyi (1910-1985) memperbaharui sistem pendidikan di Gontor dan mendirikan Pondok Modern Darussalam Gontor. Gontor menerapkan pendidikan yang terintegrasi antara agama dan ilmu pengetahuan umum dengan berbagai program akademik, bahasa, dan keterampilan. Pondok Pesantren Al-Mukmin Pesantren Al-Mukmin didirikan oleh Ust. KH. Abu Bakar Ba’syir pada tahun 1972 dan berlokasi di Ngruki, Sukoharjo, Jawa Tengah. Pesantren ini dikenal dengan pendidikan berbasis karakter dan fokus pada pengembangan diri, studi agama, dan keterampilan sosial. Pondok Pesantren Lirboyo Pesantren Lirboyo didirikan oleh KH. Abdul Karim pada tahun 1910 di Kediri, Jawa Timur. Pesantren Lirboyo mencetak generasi bangsa yang cerdas ruhaniyah, juga smart-intelektual, mumpuni dalam keberagaman bidang, juga keberagamaan Islam yang otentik. Pondok Pesantren Lirboyo memadukan antara tradisi yang mampu mengisi kemodernitasan dan terbukti telah melahirkan banyak tokoh-tokoh yang saleh keagamaan, sekaligus saleh sosial. Selain kelima pesantren di atas, masih banyak pondok pesantren lainnya yang juga memiliki pendidikan dan reputasi yang baik dalam bidang pendidikan Islam di Indonesia. Jadi, pilihlah pesantren yang sesuai dengan pendidikan yang diinginkan karena setiap pesantren memiliki kekhasan dan keunggulan masing-masing dalam sistem pengajarannya. Semoga artikel pondok pesantren terbaik di Indonesi bermanfaat 🙂 Bayar Tagihan Santri Cukup dari Rumah? Bisaaaa Coba Demonya di demo.epesantren.co.id Jangan lupa klik video berikut:

Promosikan Pondok dengan Kreatif untuk Optimasi PSB

Promosikan Pondok dengan Kreatif untuk Optimasi PSB

Setiap lembaga pendidikan tentu menginginkan memiliki jumlah peserta didik yang banyak. Hal itu bukan tanpa alasan, dengan jumlah peserta didik yang banyak maka pesantren akan lebih mudah berkembang dan meraih prestasi. Namun bukan hanya banyak peserta didik banyak prestasi, pengajar juga harus mencari dan menggali potensi tiap peserta didiknya untuk memaksimalkan potensi yang dimiliki menjadi prestasi. Setidaknya dengan memiliki jumlah peserta didik yang banyak, maka proses penyeleksian akan memunculkan potensi-potensi santri yang beragam. Dengan meningkatnya jumlah santri dan prestasinya, maka secara otomatis kredibilitas dan kualitas lembaga semakin meningkat. Semakin banyak orang yang mengetahui lembaga pendidikan dan ingin mendaftarkan anaknya di lembaga pendidikan tersebut. Baca Juga: Tiga Tahap Manajemen Keuangan Pondok Pesantren Cara Optimasi PSB dengan Promosi secara Kreatif Pentingnya Membangun Branding di Dunia Online Bukan rahasia umum bahwa lembaga pendidikan baik sekolah, universitas, pesantren, maupun lembaga pendidikan informal akan dipandang positif bila banyak santri yang mendaftar di lembaga tersebut. Oleh karena itu, untuk mendapatkan banyak santri, lembaga harus mendapatkan kepercayaan calon santri terlebih dahulu. Di zaman serba online seperti sekarang ini, banyak orang sebelum memutuskan suatu hal akan mencari berbagai informasi melalui internet. Tak terkecuali informasi mengenai lembaga pendidikan pesantren di Indonesia. Maka dari itu, lembaga pendidikan jangan sampai menyepelekan internet.  Lembaga harus mulai membangun branding di internet. Ada dua cara yang paling mudah serta efektif untuk branding dan mengoptimalkan PSB-nya. Miliki Website Resmi Lembaga Website dapat dijadikan sebagai wadah resmi lembaga pendidikan dalam berbagi informasi maupun mempromosikan lembaganya. Sekarang ini sudah banyak lembaga pendidikan seperti sekolah, universitas, pesantren, dan lembaga pendidikan informal memiliki website resmi untuk mengunggah kegiatan-kegiatan yang diadakan lembaga. Bukan hanya lembaga pendidikan swasta saja, lembaga pendidikan resmi seperti SD, SMP, SMA negeri saat ini juga memiliki website resmi dengan domain pribadi.  Website dapat menjadi wadah bagi calon santri untuk mendapatkan informasi terkait pesantren impiannya. Isi website dengan mengunggah dokumentasi-dokumentasi yang nantinya akan menarik minat calon santri untuk mendaftar ke pesantren Anda.  Bila ingin membuat website yang menarik dan muncul di pencarian google Anda dapat menghubungi wa.me/62 85701303000 Aktif di Media Sosial Lembaga Media sosial juga menjadi alat penting untuk mengenalkan pesantren kepada calon santri. Media sosial bisa dijadikan sebagai ajang branding untuk sekolah dalam promosi. Saat ini media sosial yang banyak dimainkan oleh berbagai kalangan adalah facebook, instagram, tik tok. Cukup miliki 3 akun ini untuk membangun branding pesantren pada tahap awal. Mulailah mengunggah berbagai konten menarik seputar dunia pendidikan, konten kegiatan pesantren, kegiatan di dalam dan luar pesantren, kegiatan ekstrakurikuler unggulan, konten-konten inspirasi, dan konten menarik lainnya. Itu tadi 3 cara untuk mendapatkan daya tarik calon santri atau walinya untuk optimasi psb. Saat ini tidak cukup jika hanya menjalankan promosi secara konvensional saja. Dengan berkembangnya dunia digital dapat dimanfaatkan pesantren sebagai media perluasan penyebaran informasi. Maka dari itu, mulai dari sekarang untuk melakukan promosi secara digital.

Cara Baru Rekap Presensi Modern Agar Data Tidak Hilang

Cara Baru Rekap Presensi Digital Agar Data Tidak Hilang

Kehadiran santri di sekolah adalah kehadiran dan keikutsertaan santri secara fisik dan mental terhadap aktivitas sekolah pada jam-jam efektif di sekolah. Pencatatan kehadiran santri, wajib dilakukan oleh ustadz/ustadzah yang mengajar sebagai bahan yang akan dilaporkan ke walinya. Pengelolaan Rekap Presensi  Secara administratif, pengelolaan kehadiran dan ketidakhadiran santri (rekap presensi) pada tingkat kelas menjadi tanggung jawab wali kelas. Oleh karena itu, wali kelas seyogyanya dapat mendata secara akurat tingkat kehadiran dan ketidakhadiran santri di kelas. Hal tersebut sekaligus dapat menganalisis dan menyajikannya dalam bentuk grafik atau tabel.  Informasi presensi santri akan sangat berguna untuk pengambilan kebijakan, baik pada tingkat kelas, sekolah, maupun pondok serta dapat digunakan untuk kepentingan pemberian bimbingan kepada santri yang sering tidak menunaikan kehadirannya.  Selain sebagai data untuk sekolah dan pondok, rekap kehadiran dan ketidakhadiran akan disampaikan kepada wali santri sebagai bahan pelaporan. Hal ini bertujuan agar wali santri dapat mengetahui dan dapat mengambil peran dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah ketidakhadiran santri. Baca Juga: Pondok Pesantren di Kabupaten Kediri Proses Rekap Presensi Saat Ini Pencatatan kehadiran atau presensi di sekolah-sekolah masih belum menggunakan presensi berbasis komputerisasi. Proses pencatatan masih dilakukan manual pada buku agenda yang dilakukan ustadz/ustadzah ketika kelas berlangsung. Hal di atas mengakibatkan komunikasi antara pihak sekolah yang diwakili oleh wali kelas dengan wali santri kurang terjalin dengan baik. Wali santri tidak dapat mengetahui kebenaran putra / putrinya masuk sekolah atau tidak, karena mekanisme presensi yang dilakukan tidak menghasilkan data yang real time.  Pada kasus–kasus tertentu wali santri tidak mengetahui jika putra / putrinya tidak masuk sekolah tanpa keterangan dan wali baru mengetahui saat menerima surat panggilan dari sekolah bahwa anaknya sering tidak masuk sekolah.  Kekurangan Proses Rekap Presensi dengan Buku Agenda Pencatatan kehadiran menggunakan buku agenda ini memiliki banyak kekurangan diantaranya adalah:  1. Kesulitannya wali santri dalam memonitoring kehadiran putra / putrinya karena wali santri harus bertanya kepada wali kelas.  2. Tidak terkontrolnya jam masuk dan jam keluar santri.  3. Banyaknya terjadi kecurangan yang dilakukan oleh siswa terkait presensi.  4. Proses rekapitulasi kehadiran santri membutuhkan waktu.  5. Ustadz/ustadzah kesulitan dalam memotivasi santri dalam hal kedisiplinan.  Pemanfaatan Rekap Presensi Digital Pemanfaatan teknologi untuk pengelolaan presensi di sekolah sangat dibutuhkan. Selain itu, memanfaatkan teknologi juga akan memudahkan rekap presensi dan penyimpanan data presensi. Data presensi lebih aman karena tidak takut akan kehilangan buku agenda karena rekap presensi digital sudah tersimpan dalam cloud. Meskipun komputer, laptop, ataupun Handphone rusak, data presensi tetap dapat diakses menggunakan jaringan internet.  Manfaat rekap presensi digital ini perlu digencarkan karena lebih banyak hal positif yang didapat dibanding hal negatif. Ingin mencoba rekap presensi digital? Kunjungi demo GRATIS-nya di demo.epesantren.co.id